JAKARTA, MAJALAHGAHARU.COM — Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) menyelenggarakan acara konsultasi anak nasional sebagai wujud kepedulian gereja atas anak-anak. Mengingat dunia anak sangat rentan terjadinya kekerasan yang sering menimpanya, belum lagi ekploitasi orang tua yang memperkerjakan anak-anaknya. Seperti yang terlihat dalam acara yang dilangsungkan di aulat grha Oikumne Rabu 22 /02/2017.
Dalam acara tersebut sejumlah anak membawakan poster berisi seruan untuk melawan segala bentuk kekerasan terhadap anak, di pembukaan Konas Pelayanan Anak ke V PGI, acara yang digelar untuk ke-5 kalinya ini mengangkat tema yang sama dengan Sidang Raya PGI di Nias pada November 2014 silam, yakni “Tuhan Mengangkat Kita Dari Samudera Raya”, serta mengusung subtema “Menuju Gereja Layak Anak”.
Dalam acara tersebut anak-anak sangat berperan dalam perayaan pembukaan yang juga dihadiri perwakilan dari utusan guberur Propinsi Jakartaserta wakil menteri perempuan. Dan menarik persembahan lagu oleh anak Elsafan yang tuna netra menembangkan satu pujian yang menyentuh para tamu undangan.
Acara Konsultasi Nasional Pelayanan Anak ke-V diikuti oleh para pemangku kepentingan seperti PGIW (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Wilayah), perwakilan sinode gereja anggota PGI, serta mitra PGI. Mitra PGI yang hadir pada pembukaan Konsultasi Nasional tersebut antara lain Panti Asuhan Pondok Terang, Panti Asuhan Pondok Taruna, dan Yayasan Elsafan. Sementara itu perwakilan dari gereja Toraja dan Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta Pdt. Midian Sirait juga nampak saat pembukaan acara
Ketum PGI Pdt. Dr. Henriette Lebang membuka langsung Konsultasi Nasional yang akan membahas sejumlah isu terkait anak-anak tersebut. Isu yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain kekerasan sosial terhadap anak, pelecehan seksual, juga penelantaran anak. Kekerasan melalui internet dan kekerasan spiritual juga akan menjadi pokok bahasan di pertemuan yang akan berlangsung selama empat hari ke depan ini.