CIANJUR, MAJALAHGAHARU.COM — Para pekerja media (Wartawan) yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Indonesia menggadakan kunjungan dan Bakti Sosial ke Jemaat Gereja Kristen Pasundan (GKP) di perkampungan kristen Palalangon, Cianjur, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (11/03/2017).
Adapun rangkaian kegiatan acara tersebut dimulai dengan kebaktian bersama, Penyuluhan Narkoba oleh Geragakan Mencegah Daripada Mengobati (GMDM), Pelatihan Dasar Jurnalistik dan diakhiri dengan aksi Bakti Sosial berupa penyerahan bingkisan sembako kepada jemaat GKP Palalangon yang membutuhkan.
Sekretaris Jendral Pengurus Pusat Pewarna Indonesia, Argopandoyo yang berkesempatan mewakili Pewarna membuka rangkaian kegiatan mengatakan, bahwa para wartawan yang tergabung dalam Pewarna Indonesia ingin juga hidupnya berdampak bagi orang lain, baik lewat profesi pekerjaannya juga dalam aktivitas sosial bermasyarakat.
“Kita ingin perkumpulan wartawan ini, dengan segala kemampyab memiliki dampak bagi masyarakat,” katanya di Aula Gedung gereja GKP Palalangon.
Argo berharap kehadiran Pewarna Indonesia di tengah jemaat GKP Palalangon mendatangkan manfaat dan membantu jemaat setempat lewat serangkaian kegiatan yang digelar.
Usai resmi dibuka, acara bakti sosial tersebut dilanjutkan dengan penyuluhan anti narkoba oleh David Gerungan dari GMDM.
Untuk diketahui, GKP Palalangon adalah gereja tertua di wilayah Ciranjang. Setahun kemudian pada 1902 berdiri Gereja Kerasulan Pusaka di Rawaselang, tak jauh dari Palalangon. Dari dua gereja ini kemudian berkembang beberapa jemaat lokal baru di wilayah itu karena alasan pengembangan atau perpecahan. Kini tercatat Tigabelas gereja lokal yang berdiri di Ciranjang.
Palalangon menjadi kampung Kristen yang eksis di tengah suku Sunda yang Islami. Penduduknya menjunjung tinggi warisan leluhur dan mencantumkan marga di belakang namanya.
Dengan motto ‘Gerbang Marhamah’ (Gerakan Membangun Masyarakat Berakhlakul Karimah), Cianjur adalah salah satu kabupaten yang menerapkan Syariat Islam. Meski demikian tidak ada gesekan dan permasalahan berarti bagi warga Nasrani di Kecamatan Ciranjang. Potret toleransi terlihat ketika ada warga yang meninggal. Masyarakat Kristen – Muslim, bahu-membahu untuk mengurus segala keperluan dan perlengkapan hingga pemakaman dilaksanakan. “Untuk hal-hal lain seperti Pemilu misalnya, kami juga terlibat sebagai KPPS. Pada dasarnya tidak ada masalah dalam hubungan dengan umat Muslim, padahal Syariat Islam telah diterapkan di Kabupaten Cianjur” kata Sugiwan, salah seorang Majelis GKP Palalangon. (ARP)