Josmar Naibaho Penutupan Gereja di DKI Jangan Terulang Lagi

Ayo Bagikan:

MAJALAHGAHARU.COM —Ditemui di TIS Pancoran Jakarta Selatan, Senin 17/04, Josmar  Naibaho koordinator Forum Batak Marbisuk yang memberikan dukungan  pasangan Anis-Sandi mengungkapkan beberapa poin harapan dan  pandangannya tentang DKI ke depan. Pertama pembongkaran Gereja di masa kepemimpinan Ahok jangan sampai terulang lagi, siapapun yang akan terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 19 April yang akan datang, pembongkaran dan penutupan rumah ibadah tidak boleh terulang. Seyogyanya rumah ibadah yang sudah ada jangan sampai dibongkar atau ditutup. Terutama rumah-rumah ibadah yang sudah lama, dengan atau tanpa IMB, disinilah hendaknya tetap dipertahankan dan difasilitasi memperoleh IMB, bukan malah ditutup.

“Bagi rumah ibadah yang sudah lama berdiri sebaiknya tidak dibongkar atau ditutup. Tapi difasilitasi memperoleh ijin. Kenapa, saya kira pembongkaran tidak menjadi solusi melainkan menimbulkan masalah baru,”ujar Josmar yang juga seorang jurnalis ini. Seperti diketahui, di era pemerintahan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, ada beberapa gereja ditutup.

Beberapa gereja yang ditutup di Jakarta dua tahun belakangan ini adalah Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) di ‎Jalan Catur Tunggal RT 12 RW 01, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur pada Juni 2015 terpaksa dibongkar dengan alasan tidak memiliki izin. Kemudian pada Oktober 2016, Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Jalan Raya Tanjung Barat No. 148 A, RT.14/ RW.04, Tanjung Barat, Jagakarsa, RT.3/RW.4, Tj. Barat., Jagakarsa, Jakarta Selatan terpaksa ditutup dengan alasan yang sama. Demikian juga Gereja Bethel Indonesia (GBI) di lokalisasi eks Kalijodo terpaksa dibongkar dan tidak mendapat penggantian meski puluhan tahun berdiri di sana.

Kata Josmar lagi, bahwa era Gubernur Sutiyoso dan Fauzi Bowo tidak ada pembongkaran paksa gereja. “Saya kira ini semua berlaku untuk rumah ibadah, seperti Gereja, Mesjid, Vihara, Kelenteng  yang kalau sudah puluhan tahun berdiri jangan main bongkar atau tutup, harusnya difasilitasi. Kalau  yang baru silahkan meminta persyaratan,” kritik Josmar berharap siapapun terpilih ke depan hal seperti ini tidak terulang lagi.

Perlu Pembinaan Bagi Kontraktor Kecil

Hal lain yang tak kalah penting, kata Josmar adalah yang harus menjadi perhatian Pemprov DKI ke depan adalah tentang pentingnya pembinaan kontraktor kecil dan  menengah dengan menghapuskan lelang konsolidasi. “Kita setuju bahwa kontraktor kecil dan menengah harus dibina. Bagi yang tidak bisa menyesuaikan diri dan tidak bisa bekerja dengan baik silahkan disingkirkan. Tapi bagi yang memiliki kinerja baik harus dibina donk. Jangan seperti sekarang kontraktor yang jumlahnya ribuan itu hilang begitu saja,”jelas Josmar sembari menghimbau agar seluruh rakyat Indonesia menghargai pilihan berbeda, tanpa saling menyerang atau membully karena itulah hakikat demokrasi sejati

Josmar Naibaho deklator Forum  Batak Marbisuk  (FBM) merasa perlu menyampaikan alasannya ke khalayak umum melalui media, karena di media sosial ketika dirinya mendukung paslon Anies Sandi banyak mendapat respon, baik bernada positif dan negatif dari khususnya masyarakat Batak. Dan ini sangat disesalkan karena bicara dukungan politik adalah hal yang biasa. Tinggal siapa yang dipilih namanya demokrasi, terangnya

 

 

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Pernyataan Sikap Pengurus Pusat GMKI Terkait Proses Pilkada 2017

Thu Apr 20 , 2017
JAKARTA, MAJALAHGAHARU.COM — Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jakarta 20 /4/17) mengeluarkan pernyataan sekaitan dengan proses Pilkada 2017 terkhusus Pilkada DKI Jakarta yang selama ini menjadi pusat perhatian seluruh rakyat Indonesia bahkan dunia internasional sudah hampir mendekati hasil akhir. Kita harus gembira karena pilkada sudah selesai tanpa hal-hal yang tidak […]

You May Like