PDS Kepengurusan Tilly Kasenda dan Sonny Setiawan Sah Mendapat SK Kemenhukham

Ayo Bagikan:

JAKARTA, Kepengurusan Tilly Kasenda dan Sonny Setiawan patut bernafas lega, penantian panjang untuk mendapatkan pengakuan dari pemerintah akhirnya terwujud juga. Partai Damai Sejahtera (PDS) ditetapkan Kementerian Hukum dan HAM sebagai yang resmi melalui SK No.M.HH-09.AH.11.01 Tahun 2017. Surat Keputusan yang ditandatangani Yasonna Laoly sebagai Menkumham mencantumkan lengkap kepengurusan PDS 2015-2020.

Ketika ditemui dirumahnya di kawasan Bangka Mampang, Jakarta Selatan Tilly Kasenda yang didampingi Sonny Setiawan menyatakan rasa bersyukurnya atas keluarnya SK Kepengurusan yang sah PDS dari Kementerian Hukum dan HAM ini. Dengan wajah sumringah, Tilly Kasenda menyatakan bahwa ini semua karena pertolongan  Tuhan.

“Kita sudah berjuang lama, sudah munaslub dengan ketidak berdayaan, diserang kiri kanan, namun kita berpatokan firman dalam Roma, kalau  Tuhan beserta kita dan ada dipihak kita siapa yang bisa melawan kita dan akhirnya menang. Saya percaya sampai keluarnya SK ini, ya pasti ada maksud Tuhan. Tuhan yang akan membuka jalan,”tutur Tilly Kasenda istri KASAL R.KASENDA Tahun 1986-1989.

Dengan keberadaan SK yang telah diterbitkan oleh Kemenkumham ini,maka menjadi energi luar biasa untuk semakin memacu kami mengantar kan PDS ikut Pemilu 2019,dan sudah tidak ada lagi keraguan dan pertanyaan-pertanyaan tentang keabsahan PDS dibawa komando Ibu Tilly Kasenda ujarnya dengan semangat. Kami sangat terharu melihat semangat dan komitmen pengurus melengkapi kepengurusan didaerahnya.Mereka juga harus bisa suport secara mandiri  karena memang dana kurang,” beber Sonny Setiawan terang-terangan.

 

PDS Sebagai Partai Penyeimbang

Dengan keluarnya SK Kemenkumham berarti pengurus dan jajarannya harus bekerja keras, terangnya.  “Karena verifikasi KPU dijadwalkan bulan Oktober mendatang maka seluruh pengurus harus kerja keras. Strateginya tentu saja mengandalkan jaringan gereja untuk bisa melewati syarat keanggotaan 1/1000 dari jumlah DPT yang  tersebar di semua daerah,” Tilly menambahkan.

Ditanya dengan kemungkinan rekonsialisasi dengan pengurus yang berseberangan selama ini, Tilly menyatakan bahwa sudah membuka diri dan pernah bertatap muka. Tetapi karena alasan sebagian sudah pindah partai dan sebagian tidak mau terlibat politik lagi maka harus dihormati.  Walau demikian, kata Tilly Kasenda mereka masih mau merekomendasikan  nama orang tertentu untuk masuk jadi pengurus.

“Yang menggembirakan bahwa mereka masih peduli PDS dan  ada dukungan dengan menggaransi nama orang tertentu. Yang pasti PDS sekarang punya konsep dan paradigma baru yakni PDS menjadi rumah aspirasi bersama. Prinsipnya membangun kebersamaan.”

Seperti diketahui pernah dualisme kepengurusan di tubuh PDS, namun masalah ini dibawa pengadilan negeri dan pengadilan tinggi,  yang dua-duanya dimenangkan Dr Tilly Kasenda. Proses ini kemudian dikuatkan dengan keluarnya keputusan Menhukham yang mengakui kepengurusan PDS pimpinan Tilly Kasenda dan Sonny Setiawan lengkap dengan jajarannya untuk Periode 2015-2020.

Agar menjadi opartai penyeimbang Sonny mengajak kepada semua umat kristiani agar bersama membantu mewujudkan agar PDS kembali maju menjadi peserta pemilu 2019. Dengan demikian ada wakil-wakil kita yang menjadi perpanjangan tangan di DPR. Dengan demikian kebijakan yang dibuat tentu akan memperhatikan kepentingan umat sebagai wujud dari keadilan sosial.  Sebagai pengurus tentu akan terus mengawal dan menjadi kan PDS baru yang siap untuk melayani.

 

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Krisis Ikan di Bitung Pasca Moratorium

Tue Jun 20 , 2017
BITUNG, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia kembali menggelar diskusi tentang Krisis Ikan pasca Moratorium, diskusi pertama diadakan di gedung Lembaga Alkitab Indonesia salemba Jakarta dan belum lama ini di gelar di Bitung. Diskusikan ini dilatarbelakangi dengan kondisi nelayan yang akibat krisis ikan beralih jadi tukang Ojek Perkembangan perikanan di Indonesia akhir-akhir […]

You May Like