Malang, majalahgaharu.com Beberapa rohaniawan dan aktifis pelayanan Kristiani yang tergabung dalam Musyawarah Umat Kristen Indonesia (MUKI) Malang Raya mendoakan suksesnya tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 mendatang. Doa singkat ini dilakukan disela-sela rapat rutin MUKI yang diselenggarakan di Malang (13/10).
Sebagaimana diketahui, dalam Pilkada Serentak 27 Juni 2018 mendatang, selain Jawa Timur, Kota Malang juga memiliki gawe penyelenggaraan pemilihan walikota (pilwali). Kedua daerah penyelenggara pilkada tersebut merupakan bagian dari 171 provinsi dan kabupaten/kota yang dijadwalkan menyelenggarakan pilkada 2018.
Walaupun masih akan terselenggara pertengahan tahun depan. Tahapan Pilkada telah berjalan. Sesuai dengan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 1 Tahun 2017 tahapan Pilkada dimulai sejak 14 Juli 2017 lalu, yaitu sosialisasi kepada masyarakat.
Tahap selanjutnya, sejak 12 Oktober lalu dimulai tahap pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).
Terkait doa yang dilakukan, Pdt. Stefanus Hadi Prayitno, salah satu pendiri MUKI Malang Raya menyatakan, “sebagai warga negara dan umat beragama kita memiliki tanggung jawab di bidang politik, termasuk Pilkada. Kesuksesan dan keberhasilan penyelenggaraan Pilkada baik di Malang, Jawa Timur maupun seluruh Indonesia, menjadi bagian dari doa-doa kita.”
Pada bagian lain, salah satu pengurus Asosiasi Pendeta Indoensia (API) yang juga dikenal memiliki jaringan luas ini mengingatkan seyogyanya setiap warga negara memiliki beban doa yang sama bagi keberhasilan Pilkada di Kota Malang, Jawa Timur dan seluruh Indonesia.
Ketika dikonfirmasi siapa yang akan didukung dalam Pilkada Kota Malang dan Jawa Timur, secara diplomatis, Pdt. Stefanus yang juga salah satu pengurus Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia ( MP GPdI) tersebut menyatakan, “Kita doakan penyelenggaraan pilkada dulu agar berjalan lancar. Mengenai siapa calon yang akan didukung, kita doakan. Semua kita doakan agar sehat dan dapat bersaing dengan sehat. Mengenai pilihan, biarlah waktu berjalan, kita sesuaikan hati nurani masing-masing.”(Yosua).