TANGERANG, Majalahgaharu.com Kamis-Sabtu (26-29/10/17) penginjil Ev. Dr. Morris Cerullo hadir di Indonesia dan menjadi pembicara dalam Konferensi Mujizat di Christ Cathedral Jl. Telaga Gading Serpong 888, Tangerang.
Acara dengan tema “The Year of Legacy” ini dalam koferensi ini tokoh aliran pantekosta dan injili diantaranya, salah satu Ketua PGPI Pdt. DR. Mulyadi Sulaeman, Sekum PGLII Pdt. Freddy Soenyoto, Ketua PGPI Jawa Barat Pdt. Adrian Nyong Saironsong dan lain-lain.
Selama tiga hari juga Morris tidak hanya bicara seorang diri, namun ada juga Pdt. Tony Mulia, Pdt. Gilbert Lumoindong, Ps. Gary Whetstone, Ps. Mike Zino, Ps. Garren Lumoindong dan Ps. Andreas Nawawi.
Pada hari pertama, Kamis (26/10/17) acara dimulai pukul 15.00 dengan Pray Praise and Worship (PPW) yang dipimpin City Shakers. Kemudian sesi pertama, diisi Pdt. Tony Mulia.
dan Sesi kedua Pdt. Gilbert Lumoindong.
Pdt. Gilbert menekankan, orang Kristen tidak boleh memiliki rasa takut dan kuatir. “Tuhan mendesain kita hidup dalam kemuliaan, tapi persoalannya sekarang banyak orang yang hanya sekedar jadi Kristen,” katanya.
Tambahnya, setidaknya ada empat bahaya dari ketakutan dan kekuatiran yaitu membuat seseorang jadi nekat serta tidak berpikir panjang, menjadi malas, melupakan firman Tuhan dan menghalalkan segala cara. “Intinya jangan takut dan kuatir,” tekannya.
Lebih jauh, Gilbert menegaskan ada enam hal yang akan dialami seseorang ketika memiliki iman percaya kepada Kristus, yaitu berani bermimpi sekaligus mengimani hal-hal yang luar biasa, berani menghadapi tantangan serta pergumulan dengan sukacita, mampu menguasai diri, berani mengakui kesalahan, berani berjalan dalam hal yang mustahil dan berani menaati firman Tuhan.
“Kalau kita mulai imani hal-hal yang dahsyat dan luar biasa, maka kita akan pulang dengan hal yang dasyat juga,” terangnya.
Setelah itu pada sesi ketiga, giliran Ev. Dr. Morris Cerullo. Pertama-tama mengawali sesinya, Morris mengucapkan terima kasih kepada Indonesia. Ia merasa Indonesia adalah rumahnya.
Ia mengatakan, selama tiga hari akan mengajarkan firman serta melepaskan karunia yang Tuhan telah berikan. Ia ingin umat Kristen di Indonesia semakin baik kualitas imannya. “Selama beberapa hari kedepan saya akan menumpangkan tangan dan saya berdoa Tuhan akan mengangkat standar kerohanian saudara. Di dalam Yesus aku melepaskan karunia untuk membedakan musim dan bisa membedakan apa yang Tuhan kerjakan dan kapan Tuhan akan kerjakan,” seru Morris sambil meminta jemaat mengangkat tangan sembari mengajak memuji dan menyembah Tuhan.
Ia pun menceritakan mujizat yang baru saja dialaimnya. Menurutnya kedatangannya ke Indonesia adalah sebuah mujizat karena satu tahun lalu tubuhnya mengalami infeksi bakteri pemakan daging. “Penyakit itu menggerogoti daging dan membuat kaki saya berlubang sedalam 12 cm. Dokter sudah menyerah. Saya lumpuh, hanya bisa duduk di kursi roda,” kata Morris.
Secara manusia, ia pun merasa putus asa. Tapi istrinya terus berdoa untuk dirinya sampai mujizat kesembuhan datang. “Istri saya adalah prajurit doa yang luar biasa. Suatu waktu di sebuah ruangan saya merasakan hadirat Tuhan turun, dan seketika itu juga saya bisa berdiri serta jalan. Saya sudah sembuh!,” kata Morris sambil meminta tiga orang pendeta membantu dirinya menggulung celananya untuk memperlihatkan kakinya yang sudah sembuh tanpa ada bekas sedikitpun.
Usai menyampaikan firman Tuhan, Morris melepaskan pengurapan. Sebagian jemaat pun secara spontan maju. Malam itu ada banyak orang yang hatinya dijamah Tuhan.
Bagi yang ingin menerima pengurapan dari Morris, bisa datang hari Jumat (27/10/17) mulai pukul 15.00 dan Sabtu (28/10/17) pagi pukul 09.00.