“Jakarta, majalahgaharu.com, Pengurus Pusat GMKI melaksanakan diskusi dengan topik “Big Data: Antara Korporasi, Masyarakat dan Kedaulatan Bangsa”. Diskusi ini merupakan bagian dari rangkaian Serial Diskusi Menuju Indonesia Emas 2045 Rabu 14/03/18,menghadirkan beberapa narasumber tersebut.
Aditya Syarief, Tenaga Ahli Kedeputian II Kantor Staf Presiden mengungkapkan pentingnya penyeragaman data (satu data) dalam pembuatan kebijakan oleh pemerintah. “Sinkronisasi data antar lembaga pemeritahan sangat penting agar tidak terjadi tumpang tindih. Pengolahan data harus berbasis pada masalah yang dihadapi masyarakat sehingga kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dapat kontekstual dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Aditya.
Peneliti Bandung Fe Institute Tri Sony Saragih memberikan pemaparan mengenai big data sebagai solusi dalam pemetaan dan hubungan sumberdaya yang dimiliki Indonesia seperti batik, rumah adat, resep makanan, sentimen politik di media sosial dan lain sebagainya. “Potensi kita sangat besar dan beragam di Indonesia. Dengan data, kita bisa mengetahui dan menginventarisir semua kekayaan bangsa. Hal ini penting untuk menguatkan kedaulatan bangsa dan negara,” ungkapnya.
Roy Simangunsong (Managing Director PHD Media Indonesia) yang juga pengamat perkembangan teknologi menyatakan bahwa dengan hubungan manusia dan teknologi semakin erat. Hal ini bisa terlihat dari data penggunaan internet, search engine, browser yang semakin intuitif dan mobile device yang menjadi bagian kehidupan masyarakat sehari-hari. “Semakin banyak informasi berbentuk data yang kita kirimkan. Semua data itu tentunya tidak bisa diolah oleh otak manusia sehingga mendorong penciptaan mesin yang bisa belajar sendiri (machine learning). Data tersebut dapat menjadi informasi yang bisa membawa kebaikan namun bisa juga menjadi pisau bermata dua apabila tidak diolah dengan tingkat keamanan yg tinggi. Tapi tentunya kita tidak akan bisa menghindari perkembangan ini dan tidak perlu kita hindari karena jelas lebih banyak manfaat daripada mudaratnya ke depan,” katanya.
Sekretaris Umum PP GMKI Alan Christian Singkali menyampaikan alasan mengapa pembahasan big data masuk dalam serial diskusi Menuju Indonesia Emas 2045. Menurut Alan, data sangat penting dalam perencanaan kebijakan dan pengambilan keputusan, khususnya untuk membaca fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. “Beberapa perusahaan dijital seperti Google, Traveloka, Go-jek, dan lainnya memiliki data tentang kondisi riil masyarakat. Data tersebut dapat diolah lebih lanjut untuk mengetahui perilaku dan kebiasaan masyarakat, bahkan migrasi penduduk di Indonesia. Maka penggunaan dan persebaran big data ini harus dapat diawasi dengan sebaik mungkin agar tetap menjunjung tinggi kedaulatan bangsa,” pungkas Alan.
Serial Diskusi Menuju Indonesia Emas 2045 diadakan oleh GMKI sebagai wadah untuk membahas pengaruh perkembangan zaman terhadap kehidupan mahasiswa dan masyarakat Indonesia. Sehingga tidak dapat meminimalisir syok peradaban akibat benturan-benturan budaya dan teknologi yang terjadi di tengah masyarakat”, kata Defli Yuandika Ruso, Sekfung Penelitian dan Pengembangan Pengurus Pusat GMKI dalam kegiatan diskusi di Ruang Pertemuan GMKI, Jl. Salemba Raya, No. 10, Jakarta .