Rencana PGLII untuk mengadakan Paskah Propinsi Banten Jumat 4/5/2018 yang di tempatkan Pandeglang mendapat sambutan yang positif dari Prof. DR. H.Usman Suparman mantan kepala FKUB. Ia menambahkan kalaupun PGLII akan merayakan paskah yang terpenting koordinasi dengan Pemda setempat. Supareman menegaskan bahwa semua agama punya hak untuk melakukan hari besar keagamaan nya sepanjang menjaga kearifan lokal. Dan juga memperhatikan ketentuan yang berlaku termasuk aturan main secara formal.
Berbicara kehidupan kerukunan di Pandeglang selama ini menurut profesor yang satu ini terjalin dengan baik. |Namun ketika ditanyakan tentang tempat ibadah kaum Nasrani sementara di Pandeglang sendiri umat Kristen sudah membutuhkan. Lagi-lagi Suparman menyatakan itu adalah kewenangan dari Pemda setempat. Karena Pemda memiliki aturan yang sesaui dengan peraturan yang ada untuk pendirian rumah ibadah. “Silahkan panitia ke KEMENAG dan FKUB diserahkan ke Bupati, proses itu harus ditempuh dahulu.” Imbuhnya.
Peran Pemda sendiri menurutnya sudah sangat baik dalam memfasilitasi segala kebutuhan umat saat ini, dalam kaitan pendirian rumah ibadah sendiri memang yang menjadi pertimbangan adalah segi ketertiban, keamanan menjadi pertimbangan utama.
“Saya tetap optimis pendirian rumah ibadah itu akan terwujud yang terpenting sabar, biarkan secara alami terjadi. Kalau kondisi belum memungkinkan, tokoh agama sebaiknya arif.’’katanya sambil menutup.
Perayaan Paskah Propinsi Banten seyogianya dilaksanakan hari ini tepatnya di Kabupaten Pandeglang. Mengenai perayaan itu sendiri kenapa di Pandelang Pdt Fredy Sunyoto yang juga ketua PGLII Banten inghin menunjukan bahwa semua wilayah Banten itu toleran dan terbuka untuk keberagaman terbukti bisa merayakan Paskah.
“Saya berharap dengan perayaan Paskah ini, Pemda memberikan perhatian bahwa disini sudah ada umat Nasra yang membutuhkan temnpat ibadah, terserah Pemda yang mengatur”, ujarnya berharap.