Jakarta, majalahgaharu.com : Politikus senior Sabam Sirait, kelahiran Tanjung Balai, Sumatera Utara, mengajak seluruh masyarakat agar menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya alat persatuan dan toleransi. “Pancasila terbukti mampu mempersatukan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Pancasila mempersatukan pulau-pulau, agama dan suku bangsa Indonesia,” ujar Sabam Sirait melalui Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Balai Rakyat Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat kemarin (09/06). Selain Sabam Sirait, juga tampil pembicara muda potensial Sahat MP Sinurat (Ketua Umum GMKI 2016-2018).
Sabam adalah politisi yang mengalami masa pemerintahan tujuh Presiden, dari mulai Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarmoputri, Susilo Bambang Yudhyono dan kini Joko Widodo. Sabam merupakan ayah Anggota DPR RI Fraksi PDIP Maruarar Sirait. “Bangsa kita tidak akan pernah goyah, sekalipun serangan datang dari dalam” begitu ujar Sabam Sirait, menurutnya, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika yang mendasari jiwa rakyat Indonesia.”
Sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Sabam menjabarkan makna 4 pilar serta tujuannya dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sabam mengingatkan bahwa telah banyak negara terpecah, lantaran tidak memiliki dasar kuat untuk menyokong persatuan negara tersebut. Oleh sebab itu 4 pilar ini harus diterapkan dalam kehidupan manusia Indonesia di kesehariannya. Saat ini, diakuinya, ada segelintir warga negara yang ingin mencoba merongrong kebhinekaan. Menurutnya, masih ada perbedaan pemahaman mengenai bhineka mulai dari alam pikiran, sikap sampai pada tindakan. “Masih ada yang menganggap ideologi yang lain selain Pancasila. Padahal, Pancasila sangat jelas merupakan ideologi bangsa yang terbaik saat ini,” ungkap Sabam yang tercatat dalam sejarah bangsa ini sebagai politisi terpilih menjadi anggota DPR hingga lima periode, dan anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dua kali.
Walaupun demikian, perpecahan itu bukan hanya akibat lemahnya persatuan di dalam sebuah bangsa, namun juga akibat campur tangan asing, yang sengaja memecah persatuan bangsa, demi kepentingan negara asing itu. Jadi bila negara tidak memiliki prinsip persatuan, maka negara itu akan dengan mudah dipecah belah negara lain. Indonesia adalah negara yang luas luas dan memiliki bermacam-macam suku, budaya, agama dan adat. Dan 4 pilar sangat cocok dengan kondisi budaya dan peradaban bangsa Indonesia, tutur Sabam. [RA]