Jayapura, majalahgaharu.com : Tokoh muda Papua, Hendrik Yance Udam melalui pesan singkatnya menyampaikan menguntuk keras aksi-aksi premanisme oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua yang melakukan tindakan tidak bertanggung jawab menembak pesawat dan menembak warga yang tak berdosa yang mengakibatkan korban Jiwa. “Kami meminta dengan sangat kepada aparat penegak hukum dalam hal ini TNI/Polri untuk segera menangkap kelompok-kelompok tersebut yang melakukan ganguan keamanan di wilayah hukum NKRI.
HYU yang juga Koordinator Nasional Gerakan Rakyat Cinta NKRI meminta kepada TNI dan Polri untuk tetap melakukan pendekatan-pendekatan persuasive, dialong dengan tokoh-tokoh adat dan agama, pemuda dan perempuan untuk dapat menyelesaikan kasus tersebut dengan cara yang bermartabat dan berharap dapat menangkap para pelakunya serta di tuntut secara hukum yang berlaku di NKRI. Masih menurut HYU, “TNI dan Polri jangan melakukan pendekatan represif sehingga dapat menimbulkan persoalan baru lagi yang akan berdampak negatif dan menjadi sorotan masyarakat Internasional. Disebutkan, “Isu Papua hari ini merupakan isu internasional dan sudah menjadi konsumsi publik. Mari kita sama-sama menjaga nama baik NKRI di mata dunia internasional, apalagi saat ini indonesia sudah menjadi anggota tidak tetap DK PBB.”
Seperti diketahui, kemarin (25/6) telah terjadi peristiwa penembakan pesawat Trigana Air di Kenyam, Nduga-Papua. Penembakan ini diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB). Sebelumnya, pada tanggal 22 Juni 2018, Kelompok KKB juga melakukan penembakan terhadap pesawat Twin Otter Dimonim Air PK-HVU rute Timika-Kenyam di lokasi yang sama. Co- Pilot Irena Nur Fadila terkena serpihan peluru pada pergelangan kaki. Kali ini Kelompok criminal bersenjata melakukan penembakan terhadap pesawat milik Trigana Air jenis Twin Otter. Pesawat ini mengangkut logistik Pemilu dan personil pengamanan. Atas peristiwa itu, pilot Ahmad Kamil mengalami luka tembak di bagian punggung sebelah kiri. Saat ini kondisinya tengah menjalani perawatan medis di Klinik Kenyam.
Adanya korban terluka, menurut HYU harus dilihat secara bijaksana dan benar, “Karena persoalan tersebut bukanlah persoalan Pilkada yang ada di Tanah Papua, sehingga jangan kemudian menyimpulkan bahwa persoalan tersebut dikaitkan dengan Pilkada.Ini murni kriminal yang harus diselesaikan dengan arif dan bijaksana. “Mungkin ada luka lama atau aksi balas dendam kepada pemerintah, untuk itu kami meminta pemerintah dapat juga berdialog sehingga kita hindari kekerasan demi kekerasan yang terjadi di Tanah Papua. Kita jadikan Tanah Papua menjadi rumah besar kita bersama demi utuhnya NKRI.” Tutup HYU [RA]