Jakarta, majalahgaharu.com : Kesetaraan Gender sering disuarakan oleh perempuan dan para aktivis sosial. Indonesia secara umum telah mengalami peningkatan cukup signifikan. Sebagai bagian yang tak terpisahkan, perempuan memiliki hak yang sama untuk hidup secara terhormat dan bebas menentukan pilihan hidup setara dengan kesempatan yang dimiliki oleh laki-laki. Diakui atau tidak pada saat ini peranan perempuan sangatlah besar dalam berbagai bidang. Baik dalam peran pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, bahkan peran perempuan diranah public sudah lebih diperhitungkan.
Bagi Herning Hapsari, lebih dikenal dengan Sari Koeswoyo melihat bahwa perempuan yang berprestasi dan bisa menyeimbangkan antara keluarga dan karir menjadi sangat langka ditemukan. Perempuan seringkali takut untuk berkarir karena tuntutan perannya sebagai ibu rumah tangga. “Menurut saya,” jelas Sari, “Memang sudah mulai dapat tempat, walau jatahnya masih kurang. Dan sepertinya perempuan-perempuan lain yang tangguh dan sungguh mampu masih tertutupi dengan perempuan- perempuan populer.”
Sayangnya sampai saat ini, perempuan seringkali dianggap lemah dan hanya menjadi sosok pelengkap. Terlebih lagi adanya pola berpikir bahwa perempuan hanya sebatas bekerja di dapur, mengurus keluarga dan anak, sehingga pada akhirnya hal di luar itu menjadi tidak penting. Sari berharap, ke depannya perempuan-perempuan tangguh ini akan lebih tampil ke permukaan, sementara yang populer-populer juga mengasah diri agar pada waktunya memiliki kualitas yang setara.
Sari Koeswoyo mengaku masih aktif tampil bersama Koes2Gen, dan tentu tanpa melupakan rutinitas, “Bikin roti non-gluten,” ungkapnya ke majalahgaharu.com. “Sebagai perempuan harusnya bisa berperan untuk mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan karena Indonesia saat ini telah memiliki banyak kebijakan yang mendukung kesetaraan gender,” Tutup Sari Koeswoyo, puteri musisi legendaris Indonesia Yok Koeswoyo. [RA]
