Jakarta,24juli2018, Bertempat di PGI Salemba PGI bersama dengan lembaga-lembaga pelayanan anak dan pengiat anak yang tergabung dalam komisi nasional perlindungan anak (Komnas PA), Jaringan peduli anak bangsa(JPAB), Jaringan kerja pelayanan Kristen (JKLPK), jaringan pelayanan anak(JPA) dalam memperingati hari anak Indonesia mangatakan bahwa saat ini kondisi anak sangat darurat di Indonesia dan harus segara mendapat perhatian, antara lain;
- Darurat kekerasan anak. Komisi perlindungan anak (KPAI) mengatakan angka kekerasan meningkat di Indonesia.
- Darurat Pedofil, Kementrian sosial mengatakan Indonesia adalah menduduki posisi pertama dalam mengunduh konten pedoil di Asia.
- Darurat Pornografi, survei KPAI terhadap 4500 pelajar SMP dan SMA di 12 kota besar Indonesia menunjukan 97% responden telah mengakses situs pornografi.
- Darurat Narkoba , peredaran narkotika dengan berbagai jenis dan kemasan di Indonesia semakin marak. BNN mempreiksi jumlah pengguna narkotika sudah lebih dari 4 juta orang.
- Darurat kebangsaan dan intoleransi, menurut survei Wahid Institute, dari sample populasi ang memresentasikan masyarakat indonesia. 0,4 % mengaku pernah melakukan tindak pidana. 7,7% mau melakukan tindak pidana korupsi jika dimungkinkan. kelompok yang tidak disukai meliputi LGBT, Komunis, Yahudi, Syiah, wahabi, Kristen dan Tionghoa.
- Pernikahan anak di Indonesia tertinggi di East Asia And Pasific Region dimana 25% perempuan usia 20-24 pernah menikah di usia kurang dari 18 tahun (Susenas BPS 2012).
Gomar Gultom menekankan agar Gereja berperan aktif dalam dan engambil langkah-langkah strategis demi melindungi anak Indonesia. “Sudah saat nya Gereja ramah anak, contoh kursi pada anak sewaktu ibadah harus nyaman, jubah Pendeta tidak harus warna hitam sehingga menakutkan bagi anak,”Kata dia.
Bahkan di beberapa tempat, kata dia, seperti di pedesaan anak kerap menjadi komiditi. demi mendapat upah anak harus kerja di sawah orang lain. Berharap sekali lagi Gereja berada di garis terdepan untuk melindungi anak Indonesia.
Dalam kesempatan itu pula lembaga pelayanan anak beserta PGI berharap agar negara hadir untuk setiap warganya termasuk anak Indonesia.