Jakarta, majalahgaharu.com – Lembaga Pekabaran Injil Nusantara (LPIN) secara resmi dideklarasikan di Jakarta Rabu (5/12/2018) oleh para pendiri antara lain; dr Merphin Penjaitan, MSi, Agustus Lukas Widyarso (berhalangan hadir), Padmono, Sk, STh, St. Irmando Manullang, SE dan Tri Budi Wibowo,SE. Deklarasi ini dilaksanakan di Gedung Toko Buku BPK Gunung Mulia, Jakarta Pusat.
Menurut Padmono Sk, STh adapun latar belakang pendirian dari LPIN ini bahwa adanya kepedulian terhadap pentingnya penginjilan di bumi nusantara. Selama ini gereja selalu tergantung dengan Eropa, sehingga penginjilan terabaikan. Gereja asik dengan tugas pelayanan di gereja tetapi melupakan penginjilan seperti mereka nikmati saat orang Erapa membawakan misi Kabar Baik.
“Saya kira, untuk menggalakkan pekabaran Injil maka kami merasa perlu pendekatan penginjilan lewat budaya nusantara seperti lewat wayang atau sendra tari,” tutur budayawan yang juga didapuk menjadi sekretaris LPIN. Beberapa waktu lalu, kata Padmono, pihaknya telah melakukan pementasan Sendra Tari Tunggul Wulung yang berlangsung sukses.
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum LPIN dr. Merphin Panjaitan, MSi menambahkan bahwa gagasan ini bermula saat pengerjaan tesisnya. Saat ini menurutnya sangat mendesak untuk menggalakkan penginjilan di Indonesia kembali, yang selama ini mengalami stagnasi atau berjalan di tempat. Setelah lama diperbincangkan bersama teman-teman yang sama-sama peduli Pekabaran Injil, akhirnya tertarik membuat program budaya lewat sendra tari dan wayang yang mengisahkan kisah Alkitab.
“Jadi memang program-program sudah ada dan dijalankan terlebih dulu, nah baru sekarang deklarasi. Dalam waktu dekat sudah ada juga panggilan pentas wayang di Toraja. Selain itu akan mengadakan lokakarya. Di samping itu, sekarang sudah ada dua agenda besar, pegalaran wayang di Medan, Sumut dan Jawa Tengah,” tutur jemaat GPIB ini. Untuk mewujudkannya maka sekitar bulan Februari depan akan mengadakan penggalangan dana.
Ditambahkan, Padmono bahwa penting pendekatan budaya Jawa karena faktanya di luar Jawa memang banyak orang Jawa bermukim yang belum kenal Yesus. Makanya untuk itu lewat pegalaran wayang dengan lakon Mesias dsb, diharapkan nanti bisa jadi ladang penginjilan.
Senada dengan itu, Tri Budi Wibowo yang juga bendahara LPIN mangatakan dirinya merasa terpanggil untuk penginjilan di Jawa dan seluruh Nusantara. “Saya kagum dengan Pak Padmono dan Pak Merphin saya juga tertantang untuk ikut terjun melayani, bahkan untuk mendukung pelayanan penginjilan ini, saya sekarang sedang menlunjutkan studi S2,” tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan St. Irmando Manullang, bahwa dirinya sangat tertarik dengan pekabaran injil karena memang merupakan Amanat Agung. “Ini tantangan bagi saya, untuk mengabarkan Injil ke seluruh nusantara dan ini bukan kebetulan saja tapi Tuhan yang turut campur tangan. Kami berharap deklarasi LPIN nanti bisa dibantu diberitakan dan kami membuka diri untuk tiap dukungan, kami tidak perlu malu-malu untuk itu,” kata Wakil Sekretaris LPIN ini.
Secara lembaga LPIN dalam Tata Dasar mengatur bahwa lembaga ini berdasarkan Pancasila dan berdasarkan Kitab Suci Perjanjin Lama dan Perjanjian Baru. Sementara progaram kerja dibuat dalam skala program pendek (1 tahun), jangka menengah (3 tahun) dan jangka panjang (6 tahun). [WT/RA]