Jakarta, majalahgaharu.com – Sekolah Tinggi Ekumene (STT Ekumene) menyelenggarkan Ekumene National Conference 2019. Kegiatan ini diselenggarakan di Kampus STT Ekumene, Mall Artha Gading, Jakarta Utara, Kamis malam (28/02/2019). Tema besar yang diangkat STT Ekumene kali ini berbunyi, “Peran Perguruan Tinggi Kristen Bagi Masyarakat Melalui Gereja, Sekolah, dan Organisasi”.
Dalam konferensi itu STT Ekumene menghadirkan 3 orang pembicara. Paparan ilmiah pertama dibawakan oleh Direktur Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama RI Prof. Dr. Thomas Pentury M.Si, dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter Pada Perguruan Tinggi Teologi”. Dia membuka pembahasan dengan sebuah pertanyaan, “Ke manakah STT akan pergi?” Hal itu disampaikannya sebagai sebuah kritik terkait peranan STT dalam dunia pendidikan Indonesia, di mana banyak lulusan STT yang hanya menguasai pemahaman Alkitabiah secara tekstual, bukan kontekstual. “Banyak sekali pendeta yang menguasai teks Alkitab secara luar biasa tetapi dalam konteks sehari-harinya tidak dikuasai,” ujarnya.
Thomas juga berbicara tentang tantangan revolusi industri 4.0, di mana peranan manusia berpotensi digantikan secara penuh oleh teknologi. Menyikapi perkembangan itu, dia berharap STT mampu memperlengkapi setiap mahasiswanya dengan sebuah pengajaran Alkitab yang dibarengi dengan keterampilan. “Pengetahuan kita tentang Alkitab harus dibarengi dengan pengetahuan seputar keterampilan secara cepat,” kata Thomas.
Dalam paparannya, Thomas juga menyinggung soal keberadaan STT di tengah lingkungan yang majemuk. Dalam pengamatannya, kehadiran STT mesti diikuti sebuah kemampuan membangun relasi yang baik, agar kehadirannya diterima oleh masyarakat. “Membangun relasi sosial dengan lingkungan yang ada, supaya kita bisa survive,” Profesor di bidang Matematika, itu.
Ekumene National Conference dilaksanakan selama dua hari, yakni dari 28 Februari hingga 1 Maret 2019. Selain Dirjen Bimas Kristen, STT Ekumene menghadirkan dua orang pembicara lainnya yakni Guru Besar Universitas Kristen Petra Prof. Dr. Pantja Djati M.Si, serta Ketua STT Ekumene Pdt. Dr. Erastus Sabdono. [RP]