Jakarta, majalahgaharu.com – Paskah Nasional yang telah diselenggarakan untuk yang ke-15 kalinya itu dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di Kota Palu dan Kabupaten Poso, 8 hingga 10 Mei 2019. Pembukaan rangkaian Paskah Nasional dimulai dari DKI Jakarta. Hal itu ditandai dengan pelepasan kirab obor Paskah Nasional 2019 ke Tanah Poso yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, H. Anies Rasyid Baswedan SE., M.P.P., Ph.D, di Balai Kota DKI Jakarta, pada Minggu sore (05/05/2019).
Ketua Panitia Pusat Paskah Nasional 2019, yakni Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, serta Ketua Lembaga Paskah Nasional Pdt. Dr. Shephard A. Supit, menerima obor yang dibawakan oleh enam orang pemuda dengan mengenakan pakaian adat Minahasa ke Balai Kota. Setelahnya, obor kemudian diserahkan kepada Anies. Gubernur ke-17 DKI Jakarta itu kemudian secara simbolis melepas peserta kirab obor paskah yang akan membawanya ke tanah Poso.
Shephard Supit dalam sambutannya berkisah kepada Anies Baswedan tentang perjalanan obor Paskah Nasional tersebut. Sebelumnya, obor itu telah melalui pelbagai tempat di bumi nusantara, mulai dari pegunungan Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua. “Kemudian obor itu dibawa ke Sulawesi Utara pada Paskah Nasional 2017 dengan Ketua Panitianya, bapak Olly Dondokambey. Sesudah itu di tahun 2018 (dibawa) ke Medan, Sumatera Utara. Dan oleh anugerah Tuhan pada tahun 2019 diadakan di Poso, Sulawesi Tengah,” ujar Shephard.
Pada kesempatan itu Shephard mengutarakan pemilihan Sulawesi Tengah sebagai lokasi kegiatan Paskah Nasional. Menurutnya kegiatan Paskah Nasional ingin terus menggaungkan semangat “Peace in Harmony” di Poso, sekaligus memberikan dukungan moril bagi masyarakat di Kota Palu yang belum lama ini menjadi korban bencana alam.
Dia juga menyampaikan keinginan dari Lembaga Paskah Nasional untuk kembali mengadakan perayaan paskah di DKI Jakarta, pada 2019 mendatang. “2017 kami adakan (Paskah Nasional) dengan Pekan Kerukunan Nasional dan dibuka oleh bapak Wakil Presiden, pada waktu itu. Dan Manado menjadi Kota tertoleransi nomor satu di Indonesia. Harapannya tahun depan kita adakan di Jakarta, mudah-mudahan Jakarta menjadi Kota tertoleransi juga,” imbuhnya.
Yohana Yembise dalam pidatonya berkata seputar semangat persatuan yang coba diusung melalui Paskah Nasional dan kirab obor pada sore itu. Menurutnya obor paskah telah menjadi simbol dari persatuan dari setiap anak bangsa. “Kali ini dengan adanya obor ini sebagai simbol kekuatan kita, simbol persatuan kita. Tidak ada perbedaan kita, dari Sabang sampai Merauke. Kita satu, tidak ada perbedaan, tidak ada perbedaan dari sisi agama, dalam suku, budaya, bahasa, kita adalah satu,” tegas Yohana.
Selain menggelorakan semangat persatuan bangsa, Yohana juga berkeinginan agar kegiatan Paskah Nasional kali ini menjadi momentum kegerakan kaum wanita yang ada di Poso. “Paskah ini membawa kita ke arah perdamaian. Melalui Paskah Nasional ke-15 kali ini kita akan menggerakan semua kaum wanita yang ada di Poso, kita mau menunjukan kepada masyarakat Indonesia dan dunia bahwa perempuan adalah pembawa perdamaian,” kata mantan Rektor Universitas Cendrawasih itu.
Sementara itu dalam sambutannya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan kepada DKI Jakarta untuk dapat menerima kehadiran obor Paskah Nasional 2019. “Tahun ini diselenggarakan di Balai Kota, sungguh merupakan kehormatan bagi kami,” ungkap Anies.
Anies juga mengungkap bahwa perbedaan telah menjadi kehendak ilahi yang tidak bisa ditolak. Namun, manusia bisa berikhtiar untuk selalu mewujudkan persatuan bangsa di manapun mereka berada. Secara khusus dia mengambil contoh dari perjalanan obor Paskah Nasional, yang telah melalui banyak tempat di Indonesia. “Semoga perjalanannya aman damai dan penuh keberkatan. Semoga ini menandai komitmen kita untuk terus menjunjung tinggi rasa persatuan, rasa menghormati dan saling menghargai,“kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke-27 Republik Indonesia itu.
Tema Paskah Nasional 2019 mengangkat tema besar “Sintuwu Maroso”, yang bermakna “Bersatu Kita Teguh” di dalam bahasa Poso. Pada Paskah Nasional kali ini, ikut pula dicanangkan Gerakan Perempuan Pembawa Damai (Woman As A Peacemaker). Acara Paskah Nasional 2019 sendiri akan mulai berlangsung di Palu, 8 Mei 2019. Sebagai awal, pada pagi harinya peserta Paskah Nasional akan mengadakan bakti sosial membantu korban bencana alam di Palu. Di sore hari kirab obor Paskah akan melintas di Kota Palu, dan dilanjutkan dengan KKR (Kebaktian Kebangkitan Rohani).
Kirab obor direncanakan akan memasuki perbatasan Poso pada 9 Mei 2019. Peserta kirab akan dijemput secara adat dan dijamu langsung oleh Bupati Pos. Dari informasi yang dihimpun oleh Majalah Gaharu diketahui bahwa Seminar Kerukukan Agama dan Pembangunan Manusia juga akan diselenggarakan sebagai rangkaian dari kegiatan Paskah Nasional, dengan keynote speaker Yohana Yembise dan beberapa pembicara lainnya. [RP]