Jakarta, majalahgaharu.com – Persatuan Masyarakat Kristen kawasan Indonesia Timur (PMKIT), pada Senin pagi (20/05/2019), menyambangi kantor Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos). Kunjungan tersebut bertujuan guna menjajaki kerjasama terkait percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di bagian Timur Indonesia. Pada kesempatan itu delegasi PMKIT yang dipimpin oleh sang Ketua Umum, Pdt. Wilhelmus Latumahina, diterima langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial (Dayasos) Kemensos Drs. Arif Nahari M.Si beserta jajarannya.
Pendeta Wilhemus dalam keterangannya sempat menjelaskan sejarah singkat dan capaian yang telah dilakukan PMKIT. Menurutnya sejak didirikan, PMKIT secara konsisten mengawal 4 Pilar Kebangsaan.
“Kami bersama-sama dengan pemerintah untuk mengawal 4 Pilar Kebangsaan, karena memang 4 Pilar inilah pemersatu bangsa yang keberadaannya telah teruji,” ujar Wilhelmus.
Dia melanjutkan, PMKIT juga mengapresiasi kinerja pemerintah dalam membangun sejumlah fasilitas penting di bagian Timur Indonesia, dalam 5 tahun terakhir. Menurutnya capaian itu telah terbukti dan memberi dampak positif bagi kualitas hidup masyarakat.
“Indonesia Timur baru terbangun di era Jokowi. Sebelumnya tidak. Di Papua, minyak satu harga, di Manado ada Jalan Tol, di Ambon ada Jembatan Merah Putih, lalu ada Tol Laut. Itu kami nikmati dan tidak bisa dipungkiri,” tambah Wilhelmus.
Sementara itu Sesjen Dayasos mengutarakan Kemensos dengan tangan terbuka menyambut baik setiap keinginan organisasi kemasyarakatan yang mengemban misi memajukan kesejahteraan bangsa. Menurutnya, partisipasi tersebut masih sangat dibutuhkan.
“Memang kita butuh, pak. Karena salah satu indikator keberhasilan program pemerintah itu ketika banyak organisasi kemasyarakatan memang berafiliasi terhadap penyelenggaraan program pembangunan,” ungkap Arif.
Sesjen jua menyinggung soal peran lain yang bisa diberikan oleh PMKIT ke depan. Secara khusus, Sesjen mengungkap peran penting yang dimaksud adalah mempolulerkan nilai kepahlawanan kepada generasi muda.
“Teman-teman kita dari komunitas Kristen juga banyak yang menjadi penggerak di Hari Pahlawan, pada car free day,” ujar Arif.
Kedatangan pengurus PMKIT juga disambut oleh perwakilan sejumlah Direktorat yang bernaung di bawah Ditjen Dayasos. Di antaranya Kasubdit Pelestarian Nilai Kepahlawanan dan Keperintisan, Kabag Organisasi dan Hukum, serta Kabag Humas Dayasos.
Di bagian penutup, delegasi PMKIT menerima cindera mata berupa buku mini biografi dari 173 putera dan puteri terbaik bangsa yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia. [RP]