Tangerang, majalahgaharu. Com pada 17 September 2019, Universitas Pelita Harapan (UPH) genap memasuki 25 tahun pelayanan di dunia pendidikan tinggi Indonesia. Perayaan ucapan syukur Dies Natalis 25 tahun mengambil tema “Grace Upon Grace” (Yohanes 1:16) dengan kesadaran bahwa UPH bisa berada hingga seperti sekarang, maju, berkembang, hanya oleh karena kasih karunia Tuhan.
Refleksi 25 tahun UPH disampaikan Dr. (HC) James T. Riady, Founder Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH) dan UPH, dalam Thanskgiving Service 25th Dies Natalis UPH, 17 September 2019, di Grand Chapel UPH Lippo Village, Karawaci. Dalam pesannya, ia menyatakan bagaimana mahasiswa lulusan UPH telah mentransformasi bangsa Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Perjalanan 25 tahun UPH, telah membawa dampak terhadap bangsa dan negara, melalui para lulusan berjumlah lebih dari 30.000 yang mengabdi di berbagai bidang. James T. Riady sangat bersyukur untuk segenap jajaran civitas akademika yang telah menjawab panggilan mengambil bagian dalam dunia pendidikan, serta untuk setiap mahasiswa dan alumni yang telah mempercayakan UPH sebagai ajang transformasi hidup, yang memampukan mereka untuk menjadi agen perubahan bagi bangsa dan negara.
Guru-guru lulusan UPH, misalnya, tersebar di sekolah-sekolah di bawah YPPH di seluruh Indonesia, dan telah berkontribusi besar dalam mengubah pola pikir masyarakat sekitar, terutama di daerah-daerah yang tidak memiliki akses pendidikan yang baik bahkan belum terjangkau pemerintah.
“Lulusan UPH mentransformasi kehidupan dengan membawa prinsip-prinsip yang dipegang UPH ke dalam kelas, mendidik generasi selanjutnya dengan value-value yang benar dalam berbagai hal, serta menginkorporasi landasan iman Kristen dengan ilmu pengetahuan saintifik,” Paparnya.
Bila melihat awal berdirinya, UPH memulai perkuliahan pertama di kampus Karawaci pada 17 September 1994, dengan 250 mahasiswa. Saat itu baru ada tiga fakultas dan delapan program studi (prodi), Fakultas Ekonomi (FE), dengan prodi Akuntansi dan Manajemen, Fakultas Teknik Industri (FTI), dengan prodi teknik industri, elektro, dan informatika, dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), dengan prodi Teknik Sipil, Arsitektur dan Desain.
Kini UPH berkembang menjadi kampus yang diperhitungkan di kancah nasional dan internasional. Dipercaya 20.000 mahasiswa yang tersebar di empat kampus, Karawaci, Jakarta, Surabaya dan Medan. Memiliki 13 fakultas dan 68 prodi, untuk jenjang Diploma 3, Diploma 4, Sarjana, Profesi, Magister dan Doktoral.
Visi UPH untuk berkontribusi sebesar-besarnya kepada bangsa ini juga terlihat dari pilihan program studi yang tersedia. UPH menjadi kampus swasta yang komprehensif, menawarkan tujuh cluster program-program studi yang menjawab tantangan zaman dan kebutuhan di masyarakat , diantaranya business integration, hospitality and tourism, social & education, built environment, solution technology, health sciences, dan creative indusrtries.
Sesuai perkembangan teknologi informasi, UPH terus melakukan inovasi dalam dunia pendidikan. Adanya program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Ilmu Komunikasi UPH telah memperkenalkan sistem borderless classroom, yang berarti UPH dapat menjangkau semakin banyak mahasiswa dari semua daerah di Indonesia. Ke depannya, program Pendidikan Jarak Jauh UPH akan dibuka untuk program studi lainnya.
Tahun 2019, UPH meresmikan fasilitas untuk mendukung program Business Incubator – sebagai wadah untuk melahirkan entrepreneur dari kampus, sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan berdampak positif bagi masyarakat. Demikian halnya dengan pengembangan metode pembelajaran Co-Op Education, sebuah program yang memfasilitasi mahasiswa untuk masuk ke dalam dunia kerja dan mendapatkan pengalaman real yang memperlengkapi soft skills calon lulusan di dunia profesional.
UPH akan terus melebarkan sayapnya melalui kerjasama dengan unversitas dari berbagai negara, agar dapat terus up-to-date dengan perkembangan terdepan di dunia pendidikan. Demikian pula kemitraan dengan dunia industri, baik di dalam maupun luar negeri, yang dapat menjadi pintu bagi lulusan memasuki dunia kerja.
Di penutupan Thanksgiving Service Dies Natalis ke-25 UPH, founder UPH kembali menyampaikan kerinduannya untuk melihat segenap komponen UPH bersatu dan bersama-sama menjawab panggilan Tuhan, yaitu menciptakan pendidikan yang dapat menjadi berkat bagi bangsa dan negara