Jakarta, majalahgaharu.com Ketua Umum DPP GAMKI Willem Wandik dalam pidato perdananya yang berjudul, “GAMKI Ditengah Kehidupan Demokrasi Indonesia” berisi 13 pokok-pokok pikiran, dalam pengukuhan pengurus GAMKI periode 2019-2022, Jumat 11/10/19 bertempat Grha Oikumene, Jakarta Pusat. Pokok pikiran yang disampaikan pertama, Gereja masih menjadi kekuatan pemersatu umat di Indonesia. Kedua, Pemuda Kristen menjadi tulang punggung pembangunan di Indonesia. Ketiga, Pancasila, NKRI, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dalam pencaturan politik identitas di Indonesia.
Pokok pikiran keempat, bahwa konflik di Tanah Papua adalah persoalan kemanusian yang harus menjadi perhatian Gereja dan juga negara secara serius. Kelima, Gereja masih belum mendapatkan kebebasan di Negara Pancasila. Keenam, Masyarakat adat masih menjadi korban investasi di Indonesia. Ketujuh, kewajiban mempertahankan demokrasi, kebebasan berpendapat, berkumpul/berorganisasi perlindungan HAM di Indonesia.
Kedelapan, kewajiban mendorong reformasi birokrasi, dan penuntasan agenda korupsi di Indonesia. Sembilan, penguatan sistem hukum di Indonesia. Sepuluh, Indonesia menjadi bagian dari komunitas global. Sebelas, merawat hutan tropis Indonesia. Keduabelas, tantangan ideologi transnasional di era milenial. Terakhir, ketigabelas, dukungan terhadap pemerintahan Jokowi Jilid II.
Pengukuhan Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Kristen Indonesia (DPP GAMKI) Masa Bakti 2019-2022 dibawah kepemimpinan Willem Wandek, S.Sos., dan serah terima dari pengurus lama masa bakti 2016-2019 dibawah kepemimpinan Dr. Michael Watimena berlangsung di Gedung Grh. PGI Salemba Jakarta Pusat Jum’at petang (11/10/2019).
Pengukuhan dipimpin Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja dan lembaga Injili Indonesia (PGLII) Pdt Dr Ronny Mandang.
Penyerahan simbol pataka GAMKI oleh KETUM GAMKI periode 2016-2019 Michael Watimewa kepada Willem Wantik didampingi yang juga merupakan anggota DPR RI dari Dapil Papua Barat didampingi Sekjen Sahat Sinurat menjadi simbol serah terima jabatan pada pengurus masa bakti 2019-2022.
Ketua MPR Bambang Soesatyo yang akrab disapa dengan Bamsoet dalam kata sambutannya menyampaikan agar GAMKI mampu menjaga toleransi, mampu merubah ketidak mampuan menjadi keberhasilan, mampu merubah ketidak berdayaan menjadi kejayaan. Bamsoet meyampaikan dampak teknologi informasi yang sangat cepat bila digunakan tidak secara bijak dapat merusak tatanan sosial, hubungan keluarga, mengerus tatanan sosial dan cinta kasih dalam keluarga dan Masyarakat.
Tantangan ideologi transnasional sangat berbahaya jika bisa menguasai partai politik. “Bila partai yang tidak setia pada NKRI dan Idiologi Pancasila bisa menguasai Partai politik, mereka bisa menguasai legislatif, menguasai anggaran negara dan selnjutnya bisa menguasai Presiden, disinilah peran kelompok nasionalis dan GAMKI untuk mengawal NKRI” ungkapnya.