Bogor, majalahgaharu.com- – Pewarna Indonesia menggelar Rakernas ke 5, yang diselenggarakan pada 1-3 Desember 2020 bertempat di Habitat Hills Vila & Resort, Cilember Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Ibadah pembukaan dipimpin oleh Pdt. Anton Tarigan dan dilanjutkan dengan Focus Group Disscusion (FGD) dengan sub tema Peran Pewarna Dalam Partisipasi Politik Umat Nasrani.
FGD yang diselenggarakan Pewarna Indonesia menghadirkan beberapa pembicara seperti Alida Handau Lampe (Ketum Perkindo 45), Pdt. Mawardi Zega (Sekjen MUKI), Maasi Sihombing (Wakil Ketua PID) dan Dr. dr. Rusyandi, Sp.U, M.Th (Ketua Dewan Pembina PDS)
FGD yang dimoderatori oleh Raya Desmawanto yang adalah Ketua Pewarna DPD Pekanbaru, dalam pengantar diskusi mengatakan pers mempunyai fungsi informatif, edukatif, persuasif dan entertainment. Untuk itu, melalui FGD ini Pewarna mau memberikan informasi kepada publik mengenai sub tema yang ada.
Selanjutnya dikatakan Raya, kurangnya wadah politik yang menaungi umat Kristiani sehingga akhirnya hilang dan akhirnya muncul kembali partai Kristen di Indonesia.
Narasumber Alida Handau Lampe mengatakan, umat Kristen di Indonesia perlu ada partai yang menaungi hingga hadirnya Parkindo 45. Dan akhirnya pada 10 November 2020 Alida ditetapkan menjadi Ketua Umum Parkindo 45 periode 2020-2025.
“Sudah saatnya Parkindo 45 ikut berpartisipasi kembali pada kontestasi politik, dan ini saatnya partai umat Kristen untuk hadir,” ucap Alida.
Lebih lanjut dikatakan Alida, target Parkindo 45 sebelum tahun 2024 seluruh DPD dan DPC sudah terbentuk di Indonesia.
“Secara khusus saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pewarna Indonesia secara khusus Ketua Umum Yusuf Mujiono yang membantu terbentuknya kembali Parkindo 45. Dan ini akan menjadi catatan sejarah bagi Parkindo,” jelas Alida.
Pdt. Mawardi pun mengatakan sesungguhnya ada beberapa partai yang berwarna Kristen di Indonesia namun akhirnya hilang kebanyakan karena konflik internal.
“Sesungguhnya partai Kristen itu tidak hilang, hanya tidur kelamaan. Seperti Parkindo yang sempat vakum dari 1973 dan akhirnya sekarang kembali lagi, dan juga PDS yang sudah berdiri dari tahun 2001,” kata Pdt. Mawardi
Lebih lanjut Pdt Mawardi mengatakan, jangan kita biarkan kembali partai-partai Kekristenan ini kembali tertidur. Ini saatnya kita membantu dan mendukung partai Kristen ini.
Selanjutnya, Maasi Sihombing yang merupakan Wakil Ketua Partai Indonesia Damai (PID) mengatakan, PID hadir dengan membawa panji Kristus yang membawa keadilan dan kesejahteraan sesuai dengan mars PID.
“Sesungguhnya etika politik Kristiani harus bertumpu pada kebenaran, keadilan dan kesejahteraan,” ungkap Maasi Sihombing.
Dilanjutkan Maasi, baik Parpol, Pers dan Media Kristiani haruslah menjawab kebenaran yang alkitabiah, dan juga harus menekankan bahwa walaupun kecil harus tetap menegakan kepala, jangan takut.
Ketua Dewan pembina PDS, Dr. dr. Ruyandi Hutasoit, Sp.U., M.Th mengatakan, wartawan merupakan pilar keempat dalam pengawasan demokrasi. Pertama Eksekutif, kedua Legislatif, ketiga Yudikatif, dan keempat Pers.
“Pewarna harus dapat maju dengan menyampaikan pesan-pesan kebenaran dan berani untuk muncul bahkan harus bisa sampai ke Istana,” jelas Ruyandi.
Dikatakan Ruyandi, Pewarna harus perbaiki tulisan-tulisan dan jangan menjadi alat kepentingan beberapa pihak dalam menyampaikan informasi.
Sebagai penanggap, Frederick mengatakan masalah integritas menjadi masalah baik di bidang hukum maupun politik.
“Untuk melayani masyarakat perlu adanya integritas untuk menyatakan kebenaran, bukan untuk memperkaya diri sendiri,” ungkap Frederick.
Dikatakan lebih lanjut, tentang partisipasi partai politik Kristen dalam kontestasi politik Indonesia, dikatakan Frederick dengan mengutip kata Alkitab, jika Allah di pihak kita siapakah lawan kita, maka tidak ada yang mustahil jika partai Kristen ikut dalam kontestasi politik ini.
“Mungkin lebih baik seluruh partai Kristen untuk bersatu. Hal ini lebih mudah baik dari segi logistik dan kesatuan,” jelas Frederick.
Wartawan senior Indonesia, Pramono dalam menanggapi FGD mengatakan bahwa umat Kristen perlu wadah partai politik dengan alasan bahwa banyak umat Kristen yang terpecah dibanyak partai sehingga kurang menyeruakan suara dan kepentingan Kristen.
“Banyak orang Kristen yang berada di partai nasional namun jarang didapatkan yang menemui konsep Kekristenan yang jelas. Karena orientasi orang Kristen kebanyakan adalah orientasi kekuasaan bukan kepentingan banyak orang,” tegas Pramono.
Pewarna Indonesia melalui ketua umum Pewarna Indonesia Yusuf Mujiono, menunjukkan sikap bahwa Pewarna Indonesia mendukung semua partai Kristen untuk kiranya dapat maju di kontestasi politik, tidak hanya mendukung salah satu.
“Dengan mengadakan 12 kali webinar dan melalui sebuah survey yang dibuat Litbang Pewarna Indonesia, maka didapatkan hasil bahwa diperlukan wadah untuk menampung semua opini masyarakat Kristen,” jelas Yusuf Mujiono.
Diakhir FGD Ketua Umum Yusuf mengatakan, melalui Rakernas ini akan dibicarakan arah Pewarna Indonesia dalam mendukung Partai Kristen pada kontestasi politik 2024. Milton
*