Jakarta, majalahgaharu.com-Polda Metro Jaya masih mengembangkan kasus pengungkapan sabu 201 kilogram di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat. Berdasarkan penyelidikan awal, uang dari penjualan narkotika tersebut diduga turut digunakan untuk mendanai aksi terorisme di Timur Tengah.
Meresponi penemuan narkoba yang dikaitkan dengan dana terorisme, Jeffry Tambayong ketua umum GMDM ini membenarkan bahwa memang salah satu kaitan peredaran narkoba dan terorisme itu benar adanya.
“Saya belum mendalami apakah ada hubungan antara penemuan narkoba di kawasan Petamburan dengan pendanaan teroris, sekalipun bisa saja ada kaitannya antara peredaran narkoba dan teroris”, tandasnya.
Berbicara narkoba dengan gerakkan radikalisme atau teroris, Jeffry mengatakan siapapun bisa memakai narkoba termasuk teroris, tentang narkoba lanjutnya bisa juga dipakai menghancurkan satu generasi bangsa.
Kemudian tentang bahaya narkoba dan teroris atau gerakan radikalisme memang harus mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah, agar tidak berkembang di tengah masyarakat. Kenapa bicara narkoba dan radikalisme itu memiliki daya rusak yang luar biasa bagi sebuah bangsa.
Sekali lagi tentang narkoba sebagai pembiyaan teroris bisa saja terjadi, namun biaya atau dana untuk teroris narkoba hanya salah satu sumber, Karena dalam pendanaan teroris bisa melakukan dengan cara perampokan, pencurian dan apapun cara mereka yang penting mendapat dana untuk gerakan teroris tersebut.
Mengingat ancaman bahaya narkoba yang begitu nyata , Jeffry yang juga ketua umum Fokan ini berharap pemeritah bekerjasama dengan semua pihak membuat langkah tegas, pertama harus menindak tegas para bandar-bandar narkoba kalau perlu hukuman mati, tetapi beda dengan para pecandu, langkah yang diambil pemerintah harus merehabilitasi para pecandu karena ini korban bukan pengedar apalagi Bandar.
“Saya mengamati 80 persen para tahanan narkoba yang harusnya direhab karena pecandu malah di penjara, itu salah dalam penanganan, saya berharap segera dibereskan supaya penanganan ini berlangsung dari hilir ke hulu”, tandas pria yang ramah ini.
Menangani persoalan penanggulan narkoba khususnya para pecandu tersebut dibutuhkan regulasi pemerintah yang selaras dan benar-benar sesuai dengan apa yang terjadi di tengah masyarakat.
Ketika ditanyakan apa harapanna tahun 2021, Jeffry selaku ketua umum GMDM dan juga ketua umum Fokan, lugas bahwa peredaran atau para pecandu narkoba semakin berkurang. selama ditangani dengan sebaik-baiknya. Sedangkan sebagai ketua GMDN Jefrry untuk menekan peredaran narkoba, mengambil langkah di mana tim GMDN seluruh Indonesia dan sahabat-sahabat Fokan untuk tetap gencar dan giat untuk melaksanakan P4 pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan Pemberantas narkoba secara masiv.
Perang melawan narkoba itu perang kita bersama bukan saja pemerintah, karena negara ini sedang darurat narkoba. Sekalipun perang melawan narkoba tidak mudah, kalau perang melawan Belanda atau Jepang kelihatan musuhnya, sedangkan melawan narkoba perang tanpa wajah, kayak virus corona saat ini.
Melawan narkoba yang tak kelihatan seperti virus corona ini kita tak boleh menyerah, kalau dibiarkan akan sangat bahaya karena generasi akan hancur karena narkoba, tutup direktur kantor hukum JT dan Parnert ini mantab.