Yohanes Handoyo Budhisedjati Ketum Vox Point Masalah Rasisme atas Natalius Pigai Pemerintah Segera selesaikan

Ayo Bagikan:

Yohanes Handoyo Ketua Umum Vox Point Indonesia sebuah organisasi yang berbasis kaum awam katholik ini merasa prihatin atas perlakuan rasis terhadap mantan anggota Komnas HAM Natalius, tentu bukan saja Yohanes tetapi banyak pihak yang juga merasa terganggu dengan unggahan salah satu pengguna Medsos atas gambar yang tak senonoh tersebut.

Padahal terang Handoyo hal  ini disebabkan sebagai sesama anak bangsa tidak ada lagi rasa saling menghargai. Lebih lanjut dikatakan bahwa masih banyak cara mengungkapkan perbedaan pandangan tanpa harus menghina. Menurut Ketua umum Vox Point Indonesia ini boleh orang berbeda dengan pandangan dengan Natalius Pigai karena memang acapkali berpandangan yang tidak linier dengan pandangan umum yang lain. Namun sekalipun demikian seharusnya dari kedua belah pihak bijaklah.

“Natalius Pigai teman dan saya kenal sekali, dia orang baik tapi tolonglah dalam situasi yang seperti ini, masalah-masalah Papua dapat di jelaskan secara baik dengan tidak menimbulkan situasi yang malahan kontra priduktif, ungkap Ketum Ormas Vox Point Indonesia.

Untuk itu tolonglah berbicara langsung pada pejabat yang menangani masalah nya.
Sehingga tidak terjadi kegaduhan di media sosial yang tidak menguntungkan semua pihak.

Perihal masalah Papua Yohanes Budi meyakini bahwa Pak Mafud MD sebagai Menkopolhukam orangnya yang sangat terbuka. Jadi tolong semua pihak sampaikan padangan atau pendapat itu, jangan diramaikan di media sosial yang akibatnya membuat orang yang tidak tahu persis menjadi marah dan dari kemarahan itu terjadi yang seperti kita alami saat ini.

Dengan kondisi yang tak kunjung selesai masalah Papua maka tak heran akhirnya tidak ada pengendalian diri, sehingga terjadi penghinaan dan rasis. Jadi ini masalah yang cukup serius dengan ditandatangani lebih dari tiga ratus orang untuk membela Natalius Pigai.

“Jadi saya melihat sesuatu yang sangat serius. Ini adalah satu contoh bahwa negara ini butuh persatuan dan kesatuan dan ini tugas pemerintah untuk mempersatukan anak bangsa”, pintanya.

Sebab kalau tidak segera diselesaikan akan sedemikian rentannya untuk tercabik-cabik dan sedemikian mudahnya terpecah belahnya. Seperti apa yang diprihatinkan terhadap kasus rasial yang menimpa Pigai.

Kenapa kasus Pigai merembet dengan kasus Papua?
Kemudian kalau kemudian kasus Pigai lalu merembet ke masalah Papua itu, Yohanes tak tahu siapa yang membawanya.

Apakah Pigai sendiri atau kemudian ada yang menyebar gambar Natalius yang disebelahnya maaf gambar monyet tersebar.

“Dengan keadaan seperti itu siapapun ataupun saya sendiri sebagai manusia akan marah ataupun misalnya orang itu sahabatnya kemudian diperlakukan tak senonoh, sahabatnyapun juga akan marah”, tukasnya serius.

Artinya tidak usah melihat apakah ini menjadi sebab akibatnya, yang penting bagi kita adalah mari saling menjaga diri , kita bisa berbeda pendapat juga pandangan tetapi harus diselesaikan dengan baik.

Nah kalau kenapa kasus rasis terhadap Pigai baru rame, toh banyak juga kasus-kasus rasis lainnya yang menimpa kaum minoritas, Handoyo mengira kebetulan masalahnya itu berkaitan dengan Papua. Sedangkan Papua saat ini dianggap sedang mengalami banyak permasalahan.sehubungan dengan akan berakhirnya Otsus pada tahun ini.

Makanya mudah tersulut . Ini yang harus diketahui bersama bahwa masalah Papua masalah yang cukup serius untuk Indonesia.

Harapanya dengan kasus ini supaya semua pihak dapat mengendalikan diri. “ Terus terang Vox Point Papua di Papua, selalu.memberi kabar perkembangan permasalahan di Papua secara intens sehingga saya mengatakan hati-hati dalam penanganan nya. Pesan ini disampaikan kepada Pemerintah.

Harapan Handoyo agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan sehingga kredibilitas pak Jokowi tidak terganggu oleh masalah seoerti ini.
Jangan sampai justru orang2 disekitar nya yang merusak kewibawaan Pemerintah.

Sekali lagi bagi Vox Point selalu berfikir bagaimana pesatuan dan kesatuan harus selalu kita jaga .

Sekalipun sebetulnya tentang rasis di Indonesia relative masih kecil tidak sepertti negara lain, tetapi ibarat api dalam sekam ini harus terus diperhatikan, jangan sampai api kecil ini menjadi kebakaran yang sangat luas. Seperti tiap kali ada tindakan yang bertentangan dengan Pancasila selalu tugas setiap anak bangsa untuk meredam bukan malah memberi bensin sehingga api menjadi lebih besar.

Tinggal bagaimana bahwa Pancasila harus dijalankan secara konsekuen, ini memerlukan peranan BPIP, dalam mendorong sosialisasi Pancasila dalam masyarakat. Sehingga jerih payah pak Jokowi dengan revolusi mental nya bukan cuma harapan saja tetapi ada tindakan kongkrit dari Pemerintah dalam hal ini BPIP. YM

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Basis Miskin Di Basis Gereja

Thu Jan 28 , 2021
Jakarta, majalahgaharu-Tahun 2020 Bappenas RI mengeluarkan data propinsi dan kabupaten basis kemiskinan di Indonesia. Data itu menggambarkan bahwa sebagian besar berada di basis kekristenan dan ironisnya di daerah tersebut pasti ada organisasi (Sinode) Gereja. Awalnya tak menyangka tapi ternyata data itu menunjukkan sepertinya kekristenan adalah penyebab kemiskinan di daerah itu. […]

You May Like