Majalahgaharu-Jakarta-Penyakit kanker yang dideritanya membuat tokoh buruh Muchtar Pakpahan ini berpulang ke haribaanNya. Tentang kepergian sang pejuang buruh yang beberapa kali harus mendekam di jeruji besi di era Orde Baru itu karena lantangnya memberikan pembelaan kaum buruh itu, tersebar di berbagai media social baik facebook dan Whatsapp.
Muchtar Pakpahan lahir di Bah Jambi II, Tanah Jawa, Simalungun, Sumatera Utara, 21 Desember 1953 (67 tahun). Muchtar adalah tokoh buruh yang mendirikan serikat buruh independen pertama di Indonesia.
Muchtar adalah pemimpin Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI, 1992-2003), lalu menjadi ketua umum DPP Partai Buruh (2003-2010), dan sejak 2012 hingga akhir hayatnya kembali memimpin SBSI.
Senin 22 Maret 2021 Muchtar berpulang di RS Siloam Semanggi sekitar pukul 23.00 Wib, Menurutnya, Muchtar meninggal akibat penyakit kanker. Muchtar sempat menjalani perawatan di Penang, Malaysia, dan kembali ke Indonesia beberapa waktu lalu dalam kondisi sehat. Namun, belakangan penyakitnya kambuh kembali, sehingga harus kembali menjalani perawatan di rumah sakit, tetapi akhirnya meninggal dunia.
Dihimpun dari berbagai komentar banyak tokoh antaranya Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia Pdt Gomar Gultom yang sekalipun usianya terpaut agak jauh namun tak lantas menghalangi pergaulannnya dengan sosok pendekar buruh ini.
Dan yang paling diingat adalah sepak terjangnya bagaimana Muchtar, kegelisahnya yang sangat menonjol atas berbagai bentuk ketidakadilan dan untuk itu beliau tak pernah diam selain itu Mochtar adalah sosok yang selalu bergerak bebas dan tak pernah dikekang oleh yang namanya birokrasi.
Sedangkan Rekson Silaban komisaris BPJS Tenaga Kerja yang merupakan juniornya di pergerakan perburuhan mengenang Mochtar dalam pidatonya di sidang plenarinya di ILO 1996 Geneva, sesaat pemerintahan Indonesia meratifikasi kebebasan berserikat yang membawa buruh Indonesia bebas dalam berserikat. Muchtar lantang dalam pidatonya Hai kamu pemimpin rezim, ingatlah kamu bias membohongi rakyat berkali-kali tetapi tidak untuk selama-lamanya.
Kepergian Muchtar banyak juga dikenang oleh beberapa pimpinan ormas Kristen seperti Bakti Nendra Prawiro dari PIKI, Sahat Sinurat dari GAMKI, Robert Sitorus dari YKI dan juga junior di GMKI serta berbgai lembaga dan koleganya.
Selamat jalan pejuang buruh, tenanglah disisiNya