Majalahgaharu-Jakarta-Kembali negeri ini dikejutkan atas pembunuhan yang ditengarai dilakukan teroris di kawasan Palu Sulawesi Tengah. Pdt Dr Ronny Mandang Ketua Umum Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan nara sumber langsung dari tempat kejadian.
Di mana tepatnya hari Selasa 11 Mei 2021 Pukul 70.00 Wita K 25 tahun, agama Kristen, suku Tator, alamat Desa Kali Mago berangkat Ke kebun, sebelum sampai kekebunnya, K melihat OTK di pimpin @ Q inisialnya bersama empat orang mengarah ke kebunnya.
Karena K hapal betul dengan wajah @ Q maka iya langsung melarikan diri, kemudian sempat singgah di Pondok Nene untuk mengajak Lari, namun di jawab tidak usah lari itu bukan OTK itu palingan anggota,
Namun sekitar Pukul 09.00 Wita K sampai di Desa Kalimago, lagsung menyampaikan kepada warga kemudian Warga langsung menghubungi berinisial I (teman SS) Kemudian Srk S merapat ke TKP dan menghubungi Satgas yang ada di Wilayah Napu.
Sekitar Pukul 10.00 Wita S S di temani warga merapat ke TKP dan san di perengan sebelah kebun korban terdapat satu motor Vega R milik K yang sempat OTK mau bakar.
Kemudian sekitar Pukul 11.00 Wita Anggota Densus 88 dua orang, bersama satu orang Polsek Napu di dampingi warga mengecek Pondok milik MS dan mendapati Korban M S dengan luka parah di Dalam pondok, dan S dengan luka di gerek di leher di depan Pondok.
Sekitar pukul 11.20 Wita Pasukan gabungan tiba di TKP dan masuk menutup jalan Yang di perkirakan dilewati OTK.
Lalu kisaran pukul 13.40 Wita heli Caracal tiba di TKP untuk mengevakuasi Korban di Perkebunan puho Pondok Simson susah diperkirakan pukul 13.45 Wita Proses evakuasi Korban selesai menuju lapangan bola Desa Kali mago
Kemudian menurut catatan keluarga korban di Pondok Ms ada uang tunai sebesar Rp. 5.000.000 hilang dan diperkirakan di ambil Oleh OTK. Dan masih ada beberapa catatan tersebut atas semua peristiwa tersebut PGLII menyatakan sikap
Pertama, turut berduka atas meninggalnya 4 orang warga gereja yang tak bersalah, dan mendoakan kiranya Keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan penghiburan dari Tuhan Yesus Kristus.
Kedua, meminta seluruh warga gereja di desa Kalimago, Kecamatan Lore, Kabupaten Poso, bahkan ditingkat Sulawesi Tengah untuk tetap bersikap tenang, berdoa, tetap bersatu dan menyerahkan penyelidikan kasusnya kepada pihak yang berwajib, dalam hal ini POLRI.
Ketiga, mendesak Pemerintah dan khususnya POLRI untuk segera bertindak cepat, transparan, mengungkap para pelaku pembunuhan dan menindaknya sesuai dengan hukum yang berlaku, sekaligus memberikan jaminan keamanan terhadap seluruh warga di wilayah pembunuhan, agar kasus-kasus serupa tidak terulang kembali, tuntas.