Djasarmen Purba, S.H Berharap MUKI ke Depan Bekerjasama dengan Ormas Kristiani Harus Ditingkatkan

Ayo Bagikan:

Majalahgaharu-Jakarta Rabu, (30/06/2021), Majelis Umat Kristen Indonesia atau MUKI mengadakan Munas yang dilakukan secara daring pada pukul 14.00 Wib. Tema yang diusung adalah “Menyongsong Era Indonesia Emas”. Berbagai persiapan dilakukan oleh panitia. menurut Ketua Umum MUKI, Djasarmen Purba, S.H., awal pembentukan Panitia Munas (OC & SC) beberapa bulan yang lalu, rencana acara Munas diadakan dalam ruangan dengan jumlah peserta terbatas (prokes).

“Berhubung pandemi covid meningkat parah dan wilayah Jakarta dinyatakan zona merah, maka Panitia sepakat acara Munas cukup diselenggarakan melalui daring/on line. Menghindari tatap muka mengikuti anjuran Pemerintah, “pungkasnya mantan anggota DPD RI ini.

Kami belum melihat pada semester 1 tahun 2021 ada gejolak dari sudut rakyat yang mau berontak melawan Pemerintah, ” ujarnya.

Permasalahan bangsa yang sedang dilanda bencana pandemi covid-19. MUKI melihat Pemerintah cepat tanggap melindungi rakyat dengan membentuk satgas covid, PPKM sampai vaksinasi. Militer sendiri oleh Pemerintah diberi tugas perang covid.

Ketika ditanya mengenai prediksi keadaan Indonesia memasuki semester 2 pada bulan Juli 2021, MUKI tidak bisa prediksi membaik atau memburuk. Sebaiknya MUKI fokus pada menjaga prokes.

Jika ada penemuan obat atau vaksin seperti Vaksin Nusantara dari dr. Terawan cs, maka Pemerintah segera memberi solusi. Beri kesempatan uji klinis ke. 3. Kesehatan rakyat lebih utama dibandingkan aturan protokoler, ” Ujarnya.

Djasarmen menjelaskan bahwa Kontribusi MUKI selama ini di beberapa daerah ikut membantu tim Korem/Kodim untuk mempengaruhi serta membawa umat vaksinasi. Djasarmen juga menganjurkan anggota MUKI membuat pertemuan secara daring/on line, contohnya : Munas bulan Juli 2021dilakukan melalui daring/on line.

Pada tahun 2045, kita atau generasi penerus akan menikmati bonus demografi yang melahirkan generasi emas. Generasi yang cerdas dan mau menerima perubahan. Harus menerapkan secara dini impian Indonesia menjadi generasi emas 2045. Memiliki kecerdasan komprehensif yakni produktif dan inovatif.

Jika bonus demografi tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran dan tingkat kriminalitas yang tinggi, “jelasnya mengenai visi MUKI kedepannya.

Di akhir wawancaranya, Djasarmen berharap MUKI ke depannya tentu bekerjasama dengan beberapa Ormas Kristiani harus ditingkatkan. Secara khusus gerakan Aliansi perekat menjalankan program besar dan mulia. Lebih baik tidak dikerjakan sendiri, tetapi harus kerja kolaborasi.

Untuk itu MUKI telah/akan mengadakan program pendidikan politik kebangsaan maupun pelatihan IT/digitalisasi. Pada saatnya mereka akan siap pakai membangun masyarakat dan bangsa Indonesia, ” pungkasnya. (YM).

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Teroris Ditangkap di Jakarta, Pemuda Lintas Agama Buka Suara

Sat Jul 3 , 2021
Majalahgaharu-Jakarta Komunitas pemuda lintas agama menyikapi penangkapan terduga teroris di Kembangan, Jakarta hari Rabu (30/6) lalu. Ketua AMPP (Angkatan Muda Protestan Pluralistik) Arbie Haman menyampaikan bahwa Kecamatan Kembangan adalah salah satu tempat yang paling heterogen di Jakarta. “Penduduk disana berasal dari berbagai kalangan, dan setahu saya masyarakatnya cukup toleran dalam […]

You May Like