LP3BH Gelar Pelatihan Resolusi Konflik

Ayo Bagikan:

Manokwari-Majalahgaharu Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari telah menyelenggarakan Pelatihan Resolusi Konflik selama 3 (tiga) hari, sejak Kamis (26/8) hingga berakhir pada Sabtu (28/8) di Manokwari, Papua Barat. Pelatihan tersebut diikuti para peserta yang berjumlah 30 orang.

Mereka berasal dari Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), aktivis mahasiswa, kelompok kerja perempuan, advokat dan paralegal serta masyarakat adat di Manokwari dan Teluk Wondama. Beberapa peserta dari Kabupaten Fakfak, Kaimana dan Sorong yang semula akan hadir, akhirnya batal karena alasan situasi pandemi Covid-19. Kegiatan pelatihan ini adalah merupakan bagian dari program besar LP3BH Manokwari dalam mendorong perdamaian di Tanah Papua. Yang difokuskan dalam konteks menginisiasi lahirnya Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Manokwari, Papua Barat.

Sekaligus mengimplementasikan amanat pasal 45 UU RI Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua. Dimana diamanatkan bahwa pemerintah Indonesia dan Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat bertanggungjawab menginisiasi langkah penghormatan HAM di Tanah Papua, khususnya di Papua Barat. Salah satu langkah adalah mendorong pembentukan Perwakilan Komnas HAM di Manokwari, Papua Barat.

LP3BH Manokwari karena itu telah melahirkan sebuah kelompok yang diberi nama Tim 17 yang diketuai Paul Finsen Mayor. Langkah pembentukan Komnas HAM tinggal menantikan adanya surat dari Gubernur Papua Barat berisi permintaan didirikannya Perwakilan Komnas HAM di Manokwari, Papua Barat.

Surat tersebut ditujukan kepada Ketua Komnas HAM RI di Jakarta. Sehingga Komnas HAM RI dapat melakukan koordinasi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN & RB) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) demi kepentingan penyiapan perangkat kerja dan perekrutan Sumber Daya Manusia (SDM) di Perwakilan Komnas HAM RI tersebut.

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Mengubah Laut Jawa menjadi Dataran Rendah Gotongroyong. Oleh: Merphin Panjaitan.

Sun Aug 29 , 2021
Jakarta majalahgaharu Bumi Indonesia cukup luas, dan di sini hidup manusia Indonesia bersama hewan, tumbuhan dan mikro organisme. Manusia Indonesia bertugas menatalayani bumi Indonesia bersama isinya, untuk mewujudkan hidup damai berkecukupan bagi segala mahluk. Kita telah melakukan tugas tersebut, tetapi masing sangat sedikit. Polusi terjadi di mana-mana, di tanah, air […]

You May Like