Harti Hartidjah SE., SH Pemerhati Perempuan dan Anak Penggunaan Bar Code Sebagai Syarat Beribadah Semata Untuk Keselamatan

Ayo Bagikan:

Jakarta majalahgaharu Rencana penggunaan OR Code atau bar code peduli lindungi saat beribadah atau masuk gereja, sudah di gelar sosialisasinya oleh Pembimas Kristen DKI Jakarta. Meresponi akan digunakannya bar code saat beribadah ke gereja ini, Harti Hartidjah pemerhati perempuan dan anak yang juga aktif pelayanan di berabagai daerah ini tegas mendukung diberlakukannya sistem penggunaan bar code saat ke gereja.

Berkenaan dengan bar code ini, Harti mengatakan bahwa untuk keselamatan masyarakat terutama masyarakat Indonesia penggunaan bar code untuk masuk ke gereja itu memang sangat tepat. Selain demi memutus penyebaran virus, sekaligus bisa melihat seberapa banyak orang yang sudah menerima vaksin. Karena dengan vaksin akan meminimalisir tingkat penyebaran virus itu sendiri.

Diakui dengan kebijakan pemerintah tentang penanganan virus berbuah manis, karena indikasinya jelas di mana tingkat penyebaran sudah mulai reda, makanya menjadi penting segala upaya yang dilakukan untuk mencegah pemaparan virus termasuk dengan bar code, tujuannya satu saja Indonesia cepat pulih saja, ungkap aktifis salah satu aras gereja ini.

Artinya lanjut Harti penggunaan bar code semata hanya melindungi umat saja, tetapi kalau ada umat Kristen yang merasa tidak sama perlakuaannya dengan umat agama lain dalam hal penyelenggaraan ibadah, itu jangan diperdebatkan. Kenapa persoalan penggunaan bar code atau QR Code ini harus didukung karena memang semata-mata untuk keselamatan masyarakat luas.

“Jadi penggunaan bar code untuk syarat bisa masuk beribadah ke gereja itu tak masalah, justru itu lebih baik untuk keselamatan bersama”, tukas ibu yang energik ini.

Dengan antisipasi penyebaran serta meminimalisir pemaparan dengan penggunaan bar code untuk beribadah itu bisa dikatakan sangat mendesak, kenapa karena ketika melakukan itu dari awal berarti sudah meminimalkan tingkat penyebaran virus tersebut.

“Posisi sekarang sudah menurun tingkat positifnya dan saatnya dijaga dan dipertahankan, bukannya nanti kalau sudah meledak baru ambil tindakan itu sangat keliru”, ujar Harti yang aktif pelayanan di berbagai daerah ini.

Lalu kalau ada sebagian orang mengenai bar code ini dikaitkan dengan anti chrrist, Harti  menegaskan itu tidak benar, karena pemakaian bar code ini semata demi keselamatan rakyat Indonesia.

Harti Hartidjah mengajak untuk menyikapi dan berpikir secara jernih tidak mungkin suatu negara itu membiarkan tindakan yang bisa merusak bangsanya. Jangan terkecoh dengan pandangan bar code dikaitkan dengan anti Christ menurutnya itu terlalu jauh.

Negara Indonesia lanjut Harti adalah suatu negara yang sangat bernilai di mata Tuhan dengan segala keragamannya baik suku, etnis, budaya, bahasa dan agama belum lagi luas wilayahnya yang besar, maka kalau ada negara lain yang mencoba memainkan issue tentang Indonesia itu mungkin ada. Bagaimana tidak dengan keragaman, kesatuan dan wilayah yang luas bisa jadi ada kecemburuan negara lain, namun sekali lagi Harti mewanti-wanti bahwa negara kita ini kaya dengan segala sumber alamnya.

Makanya tetap waspada dengan issue issue yang sering dimainkan baik agama dan lain sebagainya seperti juga issue bar code dengan anti Christ.

Kalau ada anggapan tentang 5 M memakai masker, cuci tangan menjaga jarak dan sebagainya itu belum dianggap cukup untuk menjaga kesehatan, Harti tegas bukan berarti belum cukup karena kalau 5 M itu sifatnya melindungi diri, sedangkan dengan bar code itu lebih melindungi semua orang yang ada disekitar.

“Sekali lagi pemakaian bar code itu bukan sekedar melindungi diri kita saja tetapi melindungi orang-orang yang ada disekitar kita”, tandasnya serius.

Peran Tokoh Gereja Memberikan Pemahaman

Lalu jika penggunaan bar code tersebut ada penolakan dari Jemaat, Harti melihat disinilah peran atau tugas pendeta, penatua dan tokoh-tokoh gereja untuk memberikan pemahaman dan penyadaran bagi jemaat. Karena dengan penggunaan bar code itu menjaga keselamatan baik jemaat secara pribadi maupun keselamatan untuk orang lain.

Bukankah Tuhan juga mengajarkan keselamatan bagi orang lain, makanya ketika kita memakai bar code untuk menjaga keselamatan diri maupun orang lain berarti sudah melakukan apa yang juga Tuhan lakukan .

Terkait sosialisasi pemakaian bar code untuk syarat ibadah kepada pemimpin gereja, Harti yakin mendapat respon positif dari para pemimpin gereja dan keyakinan semua itu akan berdampak baik. Apalagi saat ini pandemic mengalami penurunan yang luar biasa, banyak negara yang merintih karena pandemic ini, namun Indonesia salah satu negara yang mampu mengatasi sebaran pandemic.

Mengenai penurunan pandemic ini Harti mengapresiasi semua pihak baik Kepala negara, kepala daerah dan semua pekerja sangat baik dalam bersama mengatasi pandemic ini. DKI sendiri sudah berupaya maksimal dengan menyiapkan tempat-tempat penampungan dan perawatan orang yang terpapar pandemic baik, hotel dan tempat lainnya yang semuanya difaslitasi dengan baik untuk pemulihan serta perawatan warga yang terpapar dan sebagainya.

Kemudian terkait penggunaan data yang dicurigai bisa dibocorkan, Harti melihat kalau masalah data kalau memang ada niat mencuri data, toh bisa juga saat memasukan data baik jadi nasabah, pengguna kartu kredit dan sebagainya, apalagi tehnologi sekarang tambah hari tambah pintar jadi berjalannya waktu semua itu akan terjadi. Pertanyaan sekarang tentang penggunaan bar code ini sebaiknya berpikir positif thingking saja, karena tujuan pemerintah baik dengan rakyat.

Selaku pemerhati perempuan dan anak Harti menghimbau, sebagai ibu dan sekaligus jemaat gereja hendaknya mensupport pemerintah memberikan pemahaman, atau pandangan yang tepat kepada anak-anak dan anggota keluarga bahwa melindungi diri dengan masker cuci tangan dan vaksin dan pengawasan lewat bar code itu penting.

Keselamatan anak kita juga keselamtan bangsa, untuk itu mulailah dulu dari dalam keluarga-keluarga, berilah pandangan yang positif bagi anak-anak. Terpenting lagi kita jangan lengah karena pandemic sudah menurun jadi bebas-bebas saja keluar, tetapi harus tetap waspada, jika mau berpergian tetap menjaga prokses.

Sebagai seorang ibu sekaligus aktifis berharap kepada masyarakat dan jemaat gereja mendukung kebijakkan pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Karena semua itu termasuk penggunaan bar code untuk keselamatan semua dan marilah kerjasama.

“Yakinlah apa yang dilakukan pemerintah tak ada yang mau mencelakakan rakyatnya, semua itu semata hanya demi keselamatan kita bersama”, pungkas Harti yang baru saja pelayanan di Maluku Ambon ini. Yus

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Membangun Ekonomi Kreatif di masa Sulit Bersama Wakil Walikota Bekasi

Fri Sep 10 , 2021
BEKASI- Majalahgaharu Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (Pewarna) kembali menggelar Talk Show dengan tema Membangun Ekonomi Kreatif di Masa Sulit. Menghadirkan narasumber ; Dr.H. Tri Adhianto Tjahyono, SE, MM, Wakil Walikota Bekasi, DR. Benny Tunggul, Ketua Bidang Pengembangan Kehidupan Perkotaan dan Kefas Hervin Devananda. S. H., S. Th, M. Pd. K, […]

You May Like