Majalahgaharu Jakarta Menyambut perayaan Kemerdekaan ke 78 tahun Republik Indonesia, Elisabet Tjianti bakal calon legislatif (Bacaleg) Partai Nasdem provinsi Jawa Barat daerah pemilihan I Jabar yang meliputi kota Bandung dan Kota Cimahi tersebut mengenang kembali apa arti kemerdekaan tersebut.
Lebih lanjut Elisabet menegaskan jika kita mengingat sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, semua di dapat dengan pengorbanan dan perjuangan yang tidak mudah.
Kalaupun kini kemerdekaan yang kita rasakan sekarang ini, semata karena ada tekad dari sekelompok pemuda yang ingin Indonesia Merdeka dan mereka bersatu. Karena dengan bersatu mereka akhirnya mampu keluar dari permainan penjajah saat itu, yakni bermain dengan politik adu domba dan memecah belah bangsa Indonesia.
Rupanya tandas Elisabet dengan cara mengadu domba yang diterapkan penjajah cukup berhasil untuk Indonesia tetap ada dalam kendali penjajah. Dan sadar atau tidak cara itu masih terpakai sampai saat ini.
Terbukti masih ada sekelompok orang yang memiliki kepentingan baik pribadi maupun kelompoknya masih menggunakan cara mengadu domba, tujuannya untuk memecah belah kekompakan masyarakat Indonesia.
Hal ini ditambah dengan adanya Media Sosial yang semakin memudahkan pergerakan mereka untuk memecah belah masyarakat Indonesia.
“Bung Karno pernah mengatakan bahwa “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah tapi perjuanganmu nanti akan lebih sukar karena melawan bangsa mu sendiri,” ujar jebolan Sarjana Teknologi Pangan mengutip pidato Bapak Proklamator kita.
Tentang politik pecah belah tambah Elisabet yang tercatat sebagai bendahara DPD Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia Jawa Barat (DPD FPPI ) ini terbukti karena perlawanan kepada sesama anak Bangsa saat ini yang lebih mementingkan kepentingan golongannya, memakai cara apapun untuk mendapatkan kepentingannya.
Bagi WaSekJend Forum Komunikasi Tionghoa Indonesi Jawa Barat (FOKTI JaBar) mengatakan di mana menjelang tahun-tahun politik, pasti permainan pemecah belah ini akan semakin gencar dengan membuat informasi-informasi dengan gaya bahasa yang memicu emosi perpecahan.
“Menurut saya permainan ini cukup berhasil karena sampai saat ini setiap kali menjelang tahun pemilu masyarakat seperti hanya di patik pemetiknya sedikit saja dan panas perpecahan itu kembali terjadi”,ungkapnya prihatin.
Lalu terkait dengan thema 78 th Kemerdekaan?
“Terus Melaju untuk Indonesia Maju”
Pertanyaannya apakah bisa Indonesia terus melaju, jika kita selalu terjerumus masuk dalam permainan Perpecahan itu?
Dan apa yang harus kita lakukan agar tidak masuk dalam permainan pemegang kepentingan. Untuk itu Elisabet Tjianti yang tercatat Wakil ketua DPW NasDem Jawa Barat (bidang media dan Komunikasi Publik) mengajak agar bijaksana menjaga Perdamaian Indonesia tetap tenang di tengah perbedaan tidak terpancing meneruskan berita-berita Negatif.
Pesannya paling tidak kita tidak menjadi kaki tangan si pemecahan belah dan menjadi penerus gerakan mereka,menahan diri dan tidak mudah terpancing oleh berita-berita hoax untuk kepentingan Indonesia yang kita cintai, pungkasnya.