Film Pendek “Tuhan Apakah Kau Serumit Itu” Diluncurkan  Akhir Tahun

Ayo Bagikan:
Pdt Jimmy Sormin dan Lamtiur Simorangkir (tengah) berfoto bersama para pemain film

Jakarta, MajalahGaharu.Com – Kisah persahabatan Fatima dan Kristian, yang sudah puluh tahun bersahabat sejak masa kecil, kemudian diperhadapkan pada pendirian kedua orang tua yang “kolot”  teguh pemahaman agama, seolah membuka dan diperhadapkan “pertentangan keyakinan” antara Islam dan Kristen.

Itu diangkat dalam Film Pendek,”Tuhan Apakah Kau Serumit Itu” besutan Jhosey Khara diluncurkan di PGI, Kamis (28/12/2023). Film yang disponsori PGI ini mengambil kisah nyata yang memang masih berhubangan realitas anak muda sekarang.

Dalam diskusi Pdt. Jimmy Sormin dari PGI mengatakan  terus terang Film ini sudah jadi beberapa bulan lalu. Tinggal nunggu timing untuk peluncuran dan dapat momen akhir tahun sehingga diluncurkan hari ini.

“Film ini bermula dari kegelisahan anak muda, generasi Z dan Milenial, kami menemukan cara beragama, cara spritual memahami Tuhan yang Mahaesa lebih dinamis dari digital medsos. Tidak lagi mendapatkan sumber konvensional  dalam arti bukan dari tokoh-tokoh agama tradisionil,” ungkapnya.

Lebih jauh, kata Sekretaris Eksekutif Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan (KKC) PGI ini,  adanya  ruang-ruang perjumpaan di digital membuat anak-anak muda bisa memahami agama lain.

Sekali pun mereka taat agama, tapi melihat agama lain misalnya  mengalami persikusi mereka akan ikut marah dan mengkritisi, ini berdasarkan hasil riset kita.

“Kami pikir perlu memfasilatasi isu ruang-ruang perbedaan agama. Contoh viral pernikahan beda agama beberapa waktu lalu, ini bisa menjawab permasalahan banyak generasi muda sekarang,” tuturnya.

Sementara  penulis skenario dan pengarah film ini, Lamtiur Simorangkir menjelaskan awal pembuatan film. “Saya dihubungi  Pak Jimmy dari PGI. Memang bagi saya filmmaker tidak bisa sekreatif mungkin membuat film, karena harus hati-hati mengerjakan  dialog karena terkait agama. Ini sesuatu harus hati-hati mengerjakan karena menyangkut anak muda, yang kadang percaya sumber  dari yang tidak tanggung jawab. Untuk Casting saja punya tantangan sendiri dengan persepsi masing-masing terutama kecurigaan karena dilakukan di PGI,” ungkapnya.

Lamtiur mengaku sangat tertarik mengerjakan film ini karena pertama ini sangat relate dengan kita. Tujuannya untuk menjangkau anak muda dengan media dekat anak muda, ya secara audivisual.

“Dari kisah film tadi Ibu Fatima, Siti yang keras dan ayah Christian lembut tapi menusuk dari belakang. Ada jurang yang lebar. Ini harus dilihat jangan sampai terjadi intoleran,” ujarnya mengingatkan.

Film ini harus membuka ruang  diskusi yang membangun, memang tidak perlu solusi di dalam film karena itu tantanan orang pinter memang diserahkan kepada masing-masing untuk menyimpulkan.

“Lewat film hanya untuk membuka ruang diskusi, itu berdasarkan kisah nyata tapi relate dengan anak muda.”

Film ini digarap apik dan menarik. Terutama peran Fatima  yang diperankan Miranti dan  Christian yang diperankan Stefanus dengan sangat baik.

Dalam sambutannya Wakil Bendahara Umum PGI  Ari Moningka  mewakili PGI mengajak semua pihak harus berbuat sesuatu, sehingga kelompok-kelompok marginal tidak terpinggirkan seperti dalam film“Tuhan Apakah Kau Serumit Itu.”

“Mari kita melakukan dari hal-hal yang kecil sehingga bisa mengubah  hidup saudara-saudara kita yang terpinggirkan,” ajaknya.

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

OBAH OWAH PILPRES 2024. PEMIMPIN SPIRITUAL NUSANTARA MEMPERTEMUKAN PARA RAJA SULTAN & KEKUATAN ADAT TRAHDISI.

Thu Dec 28 , 2023
(Penulis : Gus Badawi, Kerabat Kepemimpinan Spiritual Nusantara) Di tengah Obah Owah Pilpres 2024, Pemimpin Spiritual Nusantara, Sri Eko Sriyanto Galgendu, mempertemukan Para Raja Sultan & Kekuatan Adat Trahdisi Nusantara. Para Tetamu Agung Kedaton Nusantara, disambut hangat Trah Kutai Sripaduka Berdaulat Agung Maharaja Kutai Prof Dr MSP lansyah dan Trah […]

You May Like