Majalahgaharu.com Jakarta Perhimpunan Profesi Hukum Kristiani Indonesia (PPHKI) bekerjasama dengan LOT menggelar konfrensi dan konsultasi nasional 2024 yang diadakan selama tiga hari mulai hari Jumat 31 Mei hingga 3-4 Juni 2024.
Konfrensi dan konsultasi nasional 2024 melalui 7 bidang pengabdian mengangkat tema transformasi Indonesia menuju Indonesia emas 2045 diawali dengan pembukaan hari Jumat 31 Mei 2024 bertempat di Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI) Jalan Panataran, Proklamasi Jakarta Pusat.
Konfrensi dan konsultasi yang melibatkan peserta dari beberapa elemen dari berbagai profesi baik hukum, pelayan, mahasiswa serta lembaga masyarakat dan pelayanan gerejawi ini digelar secara langsung dan online zoom diikuti sekitar 200-an peserta.
Michael Hutagalung Ketua umum PPHKI yang sekaligus ketua panitia Konfrensi dan Konsultasi nasional membuka acara tersebut dengan doa dan ucapan terimakasih kepada pembicara serta peserta yang hadir baik secara langsung maupun online.
Michael menegaskan acara ini berupaya bersama umat Kristen sebagai satu tubuh Kristus agar mampu berkontribusi positif terhadap kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Untuk itu, tegas Michael pada konferensi ini menghadirkan para narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing, yang memberikan materi dan motivasi kepada peserta untuk memberikan guidance kepada semua yang hadir saat ini.
Pembukaan konfrensi dan konsultasi menghadirkan tiga narasumber yang dibagi menjadi tiga sesi, pertama dengan penuh semangat Rev, Jeff Haman gembala Gereja Abba Love yang sudah berkiprah selama 50 tahun pelayanan ini maupun dosen keliling di beberapa negara ini memberikan pemaparan sangat menarik, bagaimana kritik kerasnya terhadap umat yang hanya sebatas menyanyikan saja bahwa Indonesia penuh kemuliaan tetapi lain kenyataannya. Karena umat tidak mengalami transformasi terlebih dahulu.
Karena kalau Indonesia mau mengalami kemuliaan harus melalui perubahan paradigma yakni hanya percaya pada Kristus dan bergerak bersama dalam tubuh Kristus sehingga ada kuasa urapan di dalamnya.
Sedangkan sesi kedua dan ketiga masing-masing di bawakan Dr. Mark Beliles dan Prof. Dr. Ignatius Sutapa. Di mana Mark Beliles mengajak untuk mengalami transformasi harus masuk melalui strategy planning in sphere of influence yang dikenal dengan 7 gunung antaranya media dan arts, gereja, pendidikan, pemerintahan, keluarga dan kesehatan. Ketika masing-masing kita masuk dalam pelayanan tersebut tranformasi akan terwujud.
Pembicara ketiga Ignatius Sutapa tegas mengatakan bahwa transformasi bisa terwujud apapun itu bentuknya membutuhkan kesatuan hati dan kegerakan untuk sebuah perubahan atau transformasi.
Pembukaan konfrensi dan konsultasi nasional diakhiri dengan pembagian kelompok atau sel membahas bagaimana agar transformasi indonesia itu terwujud. Terlihat tiap kelompok sangat aktif di mana masing-masing penuh semangat melakukan diskusi terkait tema tersebut. Kemudian diakhiri dengan di bahas bersama-sama apa catatan-catatan yang dihasilkan melalui diskusi kelompok tersebut.
Penulis Yusuf M