UKSW Salatiga Kembali Mengukuhkan 2 Guru Besar Baru

Ayo Bagikan:

UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana) kembali mengukuhkan 2 Guru Besar baru di lingkungan kampusnya, yakni Prof. Dr. Sri Yulianto Joko Prasetyo, SSI, M.Kom dan Pdt. Prof. Isak Yohan Matriks Lattu SSi Teol, MA, PhD bertempat di Bailarung UKSW Salatiga, Kamis (6/11). Pengukuhan ini dipimpin langsung Rektor UKSW Prof. Intyas Utami, SE, MSi, Ak dan dihadiri Gubernur Jawa Tengah serta undangan lainnya.

Pengukuhan yang mengambil tema “Bentang Karya, Gagasan dan Ekspos Talenta Unggul Profesor” dihadiri para guru besar, sivitas akademika UKSW, Rektor UKI Prof. Dr. Dhaniswara K Harjono, Ketua STFT Jakarta  Prof. Dr. Binsar Pakpahan dan tamu kehormatan serta keluarga.

Dalam pengukuhannya, Prof. Dr. Sri Yulianto berasal dari Fakutas Teknologi Informasi UKSW dalam orasi ilmiah membawakan, “Satu Dekade Riset Geo Hybrid: Model Kolpiter Cerdas Identifikasi Kerentaan Gempa Tsunamigenik Menggunakan Citra Penginderaan Jauh dan Desikasi Mitigasi Di Indonesia.”

“Riset ini telah diterapkan di geofisika dan masuk jurnal internasional. Penelitian melibatkan mahasiswa UKSW,” tutur profesor yang memaparkan model penghitungan bahaya gempa dan peluang tsunami megatrust di Indonesia dengan model penelitian di Bali.
Riset ini kami persembahkan untuk bangsa Indonesia dan kemulian nama Tuhan.

Sementara Pdt. Prof. Isak Yohan Matriks Lattu yang juga Dekan Fakuktas Teologia UKSW dalam pengukuhan guru besar membawakan “Sosiologi Lintas Agama.” Dalam pidatonya, ia menyampaikan belajar dari keluarga menghadapi relasi lintas Agama. Karena latar belakang keluarga mertua dari berbagai latar agama berbeda.

“Ini pengetahuan yang dikembangkan dari pengalaman. Ini menjadi bukti keberagaman dan kesetaraan. Meski menggunakan simbol berbeda tapi saling menghargai dalam membangun religius relation.”

“Guru besar ini satu mukjizat. Jubah terlalu besar menampung badan saya kecil, itu anugerah Tuhan. Maka jangan panggil saya Prof. Jadi guru besar menjadi tanggung jawab,” ujarnya.

Seperti diketahui Prof. Isak mendapatkan beasiswa Fulbright di Harvard University sebagai cadangan karena yang lain terkendala dia mendapatkan kesempatan.

“Di Harvard saya bertemu Prof. Todung Mulya Lubis. Terimakasih sudah hadir di acara pengukuhan ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Rektor UKSW Prof Intyas berpesan agar tetap rendah hati setelah meraih gelar profesor.

“Tetaplah rendah hati, kita harus takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan,” tutur Rektor UKSW pertama perempuan. Ia juga memaparkan pencapaian prestasi UKSW selama 2024-2025.

Usai pengukuhan dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Guru Besar UKSW dan Rektor UKSW menyerahkan medali. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama.

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Indonesia Tapi Dimiskinkan

Fri Nov 7 , 2025
Peresensi: Yudhie Haryono | CEO Nusantara Centre Judul buku asli: Apa Jadinya Dunia Tanpa Indonesia (Epos Sumbangsih Cerlang Nusantara sebagai Pandu Masa Depan). Penulis: Yudi Latif. Penerbit: Kompas, Jakarta. Tahun terbit: 2024. Tebal: 750+xxxiii hlm. ISBN: 978-623-523-730-5. Harga: Rp299.000. Kategori: Sejarah Peradaban. Majalahgaharu Jakarta Selamat untuk Kang Yudi Latif. Selamat […]

You May Like