Hendrik Wowor Peran Gereja Mendukung Rehabilitasi Korban Narkoba Minim

Ayo Bagikan:

Jakarta, majalahgaharu.com-Masalah pengguna narkoba, bukan semata korban saja yang menderita tetapi semua keluargapun menjadi korban. Begitu dampak besarnya yang diakibatkan pecandu narkoba. Mengingat bahaya besar dan dampaknya yang diakibatkan maka perlu perhatian ekstra. Yayasan Pelayanan Agape dalam hal ini sangat peduli dengan korban, tetapi YPA bisa melakukan rehab dengan optimal tetapi campur tangan dan keluarga korban sangat perlu. Dengan programnya family support group

Menjadi penting dalam proses pemulihan  pecandu dukungan keluarga maka program kebersamaan dengan keluarga sangat membantu, agar baik korban dan keluarga saling memahami dan menerima keadaan masing-masing, terutama korban yang sudah pulih bisa diterima di tengah keluarga dan masyarakat.

YPA sendiri basicknya adalah Kristen namun bicara Kristen dan gereja, Hendrick terdiam sejenak ketika ditanyakan sejauhmana peran gereja. “Jujur saja saya ngiri pada rehab yang di mana pesantren-pesantren sangat care terhadap panti rehab yang memakai label agama mereka”, tandasnya.

 Sementara dukungan gereja terhadap panti-panti rehabilitasi sangat minim, karena mungkin jadi ada anggapan bahwa pelayanan panti rehabilitasi narkoba itu pelayanan yang tidak populer dan menarik. “Saya saat bicara sama sekelompok pimpinan Kristen, mereka bilang tidak perlu dibantu karena mencari masalah sendiri. Belum lagi ada pandangan kalau pelayanan panti rehabilitasi narkoba itu yang masuk kan orang-orang kaya. Jangan salah, YPA sendiri merehab juga mereka yang tidak mampu seperti yang pernah dilakukan merehab anak sopir angkot”, saksinya prihatin.

 Ada juga yang bertanya ngga mungkin anak sopir angkot bisa beli narkoba kan harganya mahal. Dalam hal ini para Bandar menerapkan strategi yang berbeda, pertama di berikan gratis tetapi setelah merasa kecanduan mereka tak akan memberikan gratis tetapi mereka diberikan tugas untuk menganter alias kurir, ternyata hasilnya cukup menjanjikan dan kemudian dati hasil itulah dibuat beli narkoba.

 Melihat kondisi ini, Hendrick tak perlu muluk-muluk hanya saja meminta gereja berperan aktif dalam keikutsertaanya menanggulangi bahaya narkoba. Dengan cara memberi ruang untuk gereja mengadakan penyuluhan tentang bahaya narkoba, dengan mengundang Yayasan Pemulihan Agape sebagai penyuluhnya atau panti-panti rehab yang lain.

Dengan cara tersebut jemaat sudah diperkenalkan akan bahaya narkoba serta dampak yang terjadi akibat pecandu narkoba tersebut.

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Member MeMilis Meminta Perhatian Pemerintah

Fri Jan 10 , 2020
Jakarta, majalahgaharu.com-Paguyuban  member MeMilis merasa resah dan dirugikan terkait permasalahan hukum yang dihadapi, untuk menghadapi persoalan itu lalu para member melaksanakan temu media untuk menyampaikan keluh-kesah para member memilis di Hotel Sahid, Jumat  (10/01/20), Jakarta. Ketua komunitas Member Memiles, Kumala Intan menyampaikan bahwa acara pertemuan adalah acara kebersamaan, acara untuk […]

You May Like