Majalahgaharu-Jakarta-Amsal Sampetondok seorang purnawiran tentara nasional Indonesia (TNI) dengan pangkat terakhir kolonel ini, digadang oleh pengurus Parkindo 1945 menahkodai partai pohon terang ini. Mengenai mula bagaimana Amsal mengenal Parkindo 1945, diceritakan sewaktu dirinya masih di Makasar Sulawesi Selatan Pengurus lama atau pengurus hasil KLB kah atau pengurus defenitif awal kah, yang pertama mengundangnya, diakui Amsal tidak tahu pengurus yang mana.
Kalaupun mereka tahu tentang dirinya, itupun Amsal mengaku juga tidak tahu dapat darimana namanya. Bagi Amsal yang dia tahu diajak ke Jakarta duduk bersama untuk membicarakan tentang Krisis Kepengurusan bukan kepemimpinan ya, tetapi krisis kepengurusan di Parkindo 1945, yang menurut mereka sudah lama vakum, itulah awal bagaimana dirinya bisa datang ke Jakarta ini, dan dikenalkan Parkindo 1945.
“Makanya saya datang ke Jakarta dalam rangka memenuhi undangan para pengurus Parkindo 1945 itu sehingga saya hadir pada saat ini”, terang bapak yang ramah ini.
Sesampainya datang di Jakarta lalu ada beberapa pengurus lama yang masih hidup mengundang untuk mengetahui tentang kesiapan dirinya yang di gadang menjadi ketua umum Parkindo 1945 ini. Namun atas pertanyaan tersebut Amsal tidak serta merta mengatakan siap tapi harus mempelajari terlebih dahulu tentang anggaran dasar, anggaran rumah tangga tentang Parkindo 1945 dan keabsahannya baik melalui undang-Undang maupun aturan- aturan lain yang ditetapkan dari pemerintah tentang Parkindo 1945 ini.
“Setelah saya pelajari dengan bertemu para pengurus yang mengundang dan yang menginginkan saya menjadi Ketua Umum DPP Parkindo, sampai saat ini saya belum menyatakan siap”, tukas pria yang bergerak dibidang perhotelan itu.
Bagi Amsal semua harus clear dan harus dipelajari dulu bagaimana sebetulnya didalam kepengurusan ini, nah ternyata setelah berjalan beberapa kali rapat dan bertemu, hingga pada suatu kesimpulan sepertinya masih ada duri dalam daging di Parkindo 1945 ini. Menurutnya durinya ini akan berdampak berat dan sistemik apabila kepengurusan ini akan dinahkodai.
Tentang ketertarikan awal ketika di minta menjadi ketua DPP Parkindo 1945, Amsal yang jenjang karirnya sebagai seorang militer yang berpangkat kolonel bahkan hampir brigjen. Namun diakui karena keburu pensiun maka tidak bisa sampai brigjend, karena terlalu lama 8 tahun di Kolonel.
“Saya terpanggil sebetulnya bukan partai nasional yang berplatform demokrasi Pancasila atau apalah namanya dalam istilah falsafah negara kita, tapi saya terpanggil karena dasar dari Parkindo ini adalah Pohon terang dan Salib itu”, tandasnya serius. Karena dengan pohon terang itu Amsal terpanggil bagaimana komunitas Kristen ini bisa eksis di kancah politik dalam rangka keterwakilan yang selama ini kita pikirkan agar ada di Parlemen Pusat maupun di daerah.
Ketika didesak bagaimana respon atas permintaan dari pengurus tersebut, Amsal tegas mengatakan bahwa sampai detik ini belum mengiyakan karena harus dipelajari terlebih dahulu sampai di mana ini apakah mulus apa tidak ini para pengurus lama ini, karena setelah bertemu beberapa kali dan dipelajari ternyata ya seperti tadi masih ada duri, inilah yang sangat disayangkan.
Mengapa ini ada salib di dalam Pohon terang lalu mengapa harus berdebat didalam kepengurusan ini. Melihat kondisi ini Amsal mengajak marilah menyatu demi Kristus Yesus Tuhan Kita.
Sangat disayangkan ini jika masih ada oknum-oknum yang tidak setuju apabila atau mendirikan suatu komitmen atau suatu pandangan yang dilihat tidak berdasarkan kepada nilai-nilai Kristen, padahal kalau memang semua merasa terpanggil dalam hal membesarkan Partai Kristen Damailah kita ini. Tetapi setelah dipelajari, wah ini masih banyak ini persoalan.
“Saya himbau kepada mereka marilah kita bersatu jangan selalu berbicara latar belakang siapa dan sudah berjuang seperti apa, tapi mari kita melihat ke depan akan eksistensi partai berlambang Pohon terang ini”, ungkapnya prihatin.
Prinsipnya hentikan kepentingan-kepentingan pribadi dan semua pihak bersatu, dengan berfocus bagaimana bisa Parkindo ini bisa ikut Pada Pemilu 2024 dan bisa memenuhi persyaratan dalam rangka ikut kontestasi nanti.
Tinggalkan kepentingan pribadi kalau ikut politik hilangkan semua itu mari kita menyatu demi pohon natal, terang yang ada dalam Logo Parkindo ini, pungkasnya. Yus