JAKARTA | – Majalahgaharu Sebuah keluarga memang berangkat dari keperbedaan, maka kalau dalam perjalanan berkeluarga ada percik-percikan sedikit ketegangan itu tak bisa dihindari. Namun demikian sebagai keluarga Kristen perlu terus membangun diri dan tetap memusatkan keperbedaan itu pada Tuhan yang menjadi titik centralnya. Dalam kerangka membangun keluarga yang tangguh dan kuat, departemen Pembinaan Keluarga BPP Gereja Bethel Indonesia – Bidang Millenial Family mengadakan acara “MILLENIAL SUMMIT”.
Acara yang digelar tersebut juga di launching buku “Milestone”, buku yang akan membagikan pengalaman-pengalaman para pasangan muda Kristus yang terdapat dalam pernikahan 0 hingga 15 tahun.
Seminar dan Launching Buku Sabtu, (29/01/2022), pukul 10.00 – 12.00 WIB, bertempat di NDC Central Park Central Park Lt. 8, Jakarta Barat. Acara dilakukan secara Onsite (secara terbatas) dan via ZOOM (Hybrid).
Dalam acara ini selain seminar dan launching buku, akan diperlengkapi juga oleh Firman Tuhan dari para pendeta yang juga sudah berada dalam pernikahan di usia kini, diantaranya Ps. Niko Njotorahardjo, Ps. Rubin Adi Abraham, Ps. Hengky So, Ps. Gilbert Lumoindong, Ps. Jarot Wijanarko, Ps. Jaliaman Sinaga
dan juga tidak ketinggalan 11 penulis buku “MILESTONE”
Acara ini ditujukan untuk para calon pengantin, maupun para pasangan muda yang ingin terus diperlengkapi secara rohani dan dalam menjalani pernikahan yang sudah Tuhan ada.
Kata sambutan diawali dari ketua sinode BPH GBI, Ps. Rubin Adi Abraham. “Pengalaman pernikahan keluarga muda dengan berbagai tantangannya dituangkan melalui buku sangat bermanfaat, sehingga banyak keluarga keluarga muda yang mungkin mengalami pertumbuhan bisa mendapatkan jawaban.”
“Usia pernikahan sampai seterusnya harus belajar mencocokkan diri dan percaya bahwa kasih dan keharmonisan adalah sesuatu yang harus dipertahankan, ” ujarnya.
“Orang-orang mudah memasuki pernikahan tetapi mereka sudah mengucapkan janji nikah ke depan mereka akan pasti langgeng selamanya pasti bahagia. Kasih harus diusahakan kita menikah sebetulnya bukan mencapai kebahagiaan tetapi menjadi dewasa bahkan lebih serupa seperti Kristus,” ujarnya melalui video teleconference.
Hal senada juga dikatakan oleh Ps. Gilbert Lumoindong, “Penikahan adalah salah satu bahan yang penting untuk memberi inspirasi tentang keluarga. Peluncuran buku ” Milestone ” menuliskan bagaimana kehidupan pernikahan. Setiap permasalahan keluarga, jika kita dekatkan kepada Tuhan. Belajarlah saling mengampuni dan bisa saling berkomunikasi suami istri. Perjuangkanlah rumah tangga kita apapun tantangannya, kebahagiaan pasti akan kita terima sebagai anak Tuhan. Sukses selalu dengan peluncuran buku ini,” ujar Ps. Gilbert Lumoindong.
Acara dibuka dengan doa oleh Ps. Hengky So dilanjutkan dengan pujian dan penyembahan. Acara dipandu oleh Marsya Manopo, yang juga anak dari drumer Indonesia legendaris Jimmy Manopo.
Acara kemudian dipandu dengan narasumber pertama Ps. Jarot Wijanarko. Dengan pembawaan yang santai dan humoris, Ps. Jarot Wijanarko menjelaskan bahwa walaupun pasangan kita punya kekurangan masing-masing, harus saling melengkapi, saling menguatkan, sehingga kekurangan saling ditutupi satu sama lainnya. “Keluarga kita harus punya pondasi yang kuat dengan Tuhan. Kita selain menjaga hubungan dengan pasangan, juga harus menciptakan suami istri pondasi Firman kepada anak-anak kita, ” ujar Jarot dalam memberikan himbauan kepada para peserta seminar.
Dalam acara tersebut juga menampilkan performance pujian dari remaja dan anak-anak. Salah satu perwakilan dari anak-anak memberikan ucapan Terima kasih kepada orang tua mereka. Pdt. Fredy Zakharia menutup dengan doa untuk anak-anak.
Acara diakhiri secara simbolik launching buku “Milestone”, pasangan milenial mendapatkan informasi dan guide bagaimana menjalankan rumah tangga kedepannya. Ps. Hengky So mendoakan dalam peluncuran buku tersebut.
Marsya Manopo juga mengenalkan para penulis buku Milestone, yang rata-rata usia milenial dan sudah berkeluarga. Mereka menjelaskan masing-masing bagaimana dasar para penulis menulis buku Milestone.
Kembali kepada PS Djarot Wijanarko berpesan bagaimana anak sekarang harus pandai bermain gadget, karena apapun memang sudah eranya. Namun demikian sebelum mengenalkan gaged pada anak-anak hendaklah dibangun secara intim kepada orang tua. Karena sehingga orang tua tetap nomor satu, pungkasnya. Ym