Surabaya, MajalahGAHARU.COM Tidak ada superman yang ada super tim. Makanya buat adik-adik mahasiswa baru 2022 UK Petra di samping belajar harus mulai berani membangun bisnis sejak di bangku kuliah. Kiatnya dengan mulai membangun komunitas dan jangan sampai terlambat. Demikian disampaikan Ketua Umum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait saat tampil menjadi pembicara memberi pembekalan kepada mahasiswa baru UK Petra dalam acara Talk Show Wawasan Kebangsaan bertajuk: Membangun Model Manusia Indonesia dalam Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045 berlangsung di Auditorium Kampus Timur Universitas Kristen Petra Senin, 25 Juli 2022.
Ara yang tampil bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Rektor UK Petra Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng memotivasi mahasiswa UK Petra dengan mengisahkan perjalanan hidupnya bahwa sewaktu kuliah banyak kegiatan mahasiswa seperti ikut GMKI, Resimen Menwa, Basket dan melakukan bisnis.
“Saya teringat umur 18 tahun pada tahun 1987. Karena saya kuliah 8 tahun cukup lama. Putri saya Amaris suka candain karena kuliah jarang otak dipakai untung sekarang bisa digunakan. Adik-adik kuliah jangan gitu ya. Harus bagus di kuliah dan di masyarakat harus bagus,” papar Ara yang pada umur 16 tahun masih duduk di SMA Negeri 47 sudah terbiasa merintis usaha diantaranya menyewakan alat sound sistem, menjual Kaos produksi Bandung dan Bawang yang diambil dari Brebes.
Ara menjelaskan bahwa orang tua mendidiknya dengan tiga hal. Tradisi Kristen yang kuat, Tradisi Batak dan dan Tradisi Politik. “Papa saya aktivis politik Parkindo dan aktif GMKI sejak mahasiswa. Demikian juga Ibu aktivis GMKI. Ibu sangat memegang adat tinggi, menghormati orang tua, fighting sipiritiya ng kuat. Saya sendiri sudah out of the box,” ujarnya.
Kata Ara bahwa tiga tradisi dari keluarga lalu ditambahkan satu menjadi empat, dengan tradisi bisnis. “Kami keluarga sederhana, karena berbeda dari pemerintah. Rumah orang tua kami, jalan sempit sekitar 200 meter tidak ada jalan aspal dan masih semak-semak. Kalau hujan masih pakai plastik diikat. Mobil ditaruh di depan karena tidak ada jalan. Jadi secara ekonomi cukup berat. Itu membuat dari kecil, saya ingin secara ekonomi lebih baik,” cetusnya.
Menurutnya, kalau ada adik-adik mahasiswa berbisnis, Ara menyarankan kepada Rektor UK Petra, agar sambil belajar di Kampus juga harus belajar berbisnis. Bosnya Tokopedia William Tanuwijaya belajar bebisnis mulai dari penjaga warnet. Jangan sampai terlambat membangun enterneruship,” ujar Ara mengingatkan.
Ia bercerita pada waktu kuliah di UNPAR, Ara aktif Resimen Menwa, aktif Basket, bela diri dan aktifis GMKI di samping terus menjalankan bisnisnya yang sudah sejak remaja dijalankan. “Wakut mencalonkan ketua senat saya kalah. Saya juga sering kalah dalam hidup, tidak apa memang kita harus sportif dan bisa menerima kekalahan. Jadi sambil belajar harus ikut banyak kegiatan. Jangan juga lupa bahagia, masih jomlo ya belajar pacaran,” tukasnya berpesan.
Sebagai politisi dan pengusaha, Ara membeberkan bahwa dalam bisnis yang digelutinya bergerak dibeberapa sektor usaha. Setidaknya ada 19 Restoran, salon, rumah disewakan, perkebunann, pertambangan, sector keuangan dan jenis usaha lain.
“Saya menemukan satu hal Pak Rektor dan ibu sekalian, bagaimana kampus harus mempersiapakan pemimpin. Saya yakin di Petra bisa dilaksanakan, bagaimana mempersiapkan mahasiswa menjadi leader. Jadi pemimpin banyak tekanan dan urusan. Jadi kurang setuju kuliah ya kuliah saja, nanti urusan itu saja,” ungkapnya.
Ia mencontohkan ekonomi paling kuat di Petra, kalau ada menjadi pengusaha, maka perlu proses belajar dipersiapkan. Apakah proses tender, apakah produk paling berkualitas dan paling murah, pelayanan bertanggung jawab selalu yang menang. Tidak juga. Itu penting, tetapi realita tidak begitu banyak menang bukan seperti itu. Jujur di negeri ini masih ada KKN, masih ada yang tidak baik. Bagaimana kampus UK Petra harus dididik menghadapi hal seperti itu.
Dalam konteks hukum apa yang dimenangkan di Indonesia ini, yang selalu benar? Bagaimana posisi kita, apakah curang, menyogok, tentu tidak. Mempersiapkan hal seperti itu baik bidang hukum dan bisnis penting peran kampus. Tentu dengan doa dan mental harus kuat. Pangalaman lapangan, dengan menggunakan media sosial kalau dibuat terbuka maka publik akan menjadi kontrol.
“Saya yakin adik-adik akan menjadi kepala, asal mempersiapkan networking atau ekosistem yang benar. Alkitab mengajarkan bahwa kita harus menjadi kepala dengan mempersiapakan kualitas dan mentalitas. Menjadi kepala harus mental yang kuat, kalau yang lain menghalalkan segala cara tidak boleh, harus dengan value yang baik. Skill paling tinggi, untuk bangun super tim dari kecil,” bebernya sembari menambahkan bahwa dirinya sudah membangun super time sejak SD, SMP, SMA hingga kuliah.
Harus pilih yang berkualitas, kreatif dan krediblitas. Dan kenalilah langsung. Jangan bermain satu komunitas. Kalau tidak nanti kita kesulitan memimpin karena tidak ada orang dipercaya. Penting mengetahui kualitas orang di sekitar kita apakah di bidang hukum, marketing, keuangan, umum pemerintahan dan sebagainya.
“Komunitas itu penting. Visi misi adik-adik jauh ke depan, harus menjadi kepala. Sekarang ada 2000 adik-adik mahasiswa baru, ke depan harus menjadi kepala bukan jadi ekor. Kalian di sini saya doakan, tidak ada superman yang ada super tim. Satu-satunya percaya Tuhan mengarahkan kita ke jalan benar,” ujarnya mengingatkan.
Ara menggambarkan struktur segitiga. Paling atas itu ada top leader. Ibu Khofifah dan Pak Rektor sekarang ada top leader. Mereka sudah pasti punya net working luar biasa, berjuang dari bawah. Indonesia mau maju harus memperhatikan proses dan menghargai proses. Demkian juga Jokowi dari pengusaha mebel, walikota, gubernur, kemudian jadi Presiden.
“Saya percaya Mbak Khofifah sangat low profile, banyak prestasi, mengatasi kemiskinana di Jatim dengan memberdayakan masyarakat dan seorang nasionalis sejati,” Ara memberi contoh.
Bagaimana membangun tim kalau tidak punya komunitas, ukuran adalah track record langsung. Atau bisa rekomendasi dari kawan. Karena itu adik-adik perlu juga membuat record, misalnya mulai dari SMA, saat kuliah bagaimana beroganisasi. Sewaktu kuliah harus membuat mind set untuk membangun bisnis. Kuncinya kalian harus fokus belajar, organisasi, bisnis dan jangan lupa punya pacar. Kalau sudah seperti itu kalian on the tracklah.
“Saya tidak lama-lama bicara, karena ada Khofifah. Tolong saya pilihkan satu mahasiswa biasa, satu mahasiswa fokus menjadi entrepreneur dan seorang dosen yang berkopetensi. Semua saya percayakan kepada Pak Rektor, saya dengan rendah hati ingin memberi bantuan masing-masing 100 juta. Karena saya diberkati melalui perusahaan, saya juga ingin saluran berkat dan bermamfaat bagi mahasiswa dan dosen di UK Petra,” tutur Ara sembari menegaskan agar mahasiswa UK Petra kelak menjadi kepala bukan ekor. Bisa dicapai asal bersandar pada Tuhan Yesus. Hidup Mahasiswa Petra.