Selamatan Untuk Karuhun dan Rencana Program Pertemuan Persaudaraan Perdamaian Bangsa-bangsa di Indonesia

Ayo Bagikan:

Majalahgaharu.com Jakarta Upacara selamatan kepada Leluhur, Rekhsa Mandaka Djati Ning D’ Nyai, Sabtu, 27 April 2024 di Roottop The Elemntal’s at 7C, SCBD Park, Jakarta Selatan, menaja acara Kalacakra, Paguyuban Cinta Tanah Air yang mengundang secara khusus sahabat dan kerabat Spiritual Indonesia yang dipandu Pemimpin Spiritual Nusantara, Sri Eko Sriyanto Galgendu yang didampingi Edo, Bastian dan Nabila serta Wowok Pranowo.

Hadir juga kelompok Teater Kosong dan komunitas Lingkar Generasi, Ciputat yang konsensus terhadap seni budaya warisan leluhur yang khas Pasundan. Dan menurut Kang Deden, acara serupa sudah perlu dilakukan di semua tempat anak-anak muda, khususnya Generasi Milenial yang acap disebut pula sebagai Generasi Z, agar pelestarian seni dan budaya peninggalan leluhur dapat terus hidup dan terus berkembang bersama melesatnya peradaban jaman.

Menurut Sri Eko Sriyanto Galgendu, Pemimpin Spiritual Nusantara bahwa guru spiritual itu berbeda dengan tokoh spiritual, demikian juga dengan pemimpin spiritual. Seperti adanya Sundayana yang diajarkan yang menjadi tugasnya para guru spiritual. Sedangkan tokoh spiritual bisa saja sebagai seorang pengamat, pemerhati atau mereka yang serius melakukan kajian dan penelitian tentang spiritual. Adapun tugas utama seorang pemimpin spiritual adalah merekatkan segenap elemen masyarakat yang berminat dan menaruh perhatian terhadap gerakan kesadaran dan kebangkitan spiritual untuk berperan maksimal bagi warga masyarakat luas, tidak terbatas hanya untuk bangsa Indonesia semata. Karena spiritual itu sendiri merupakan jalan pengembaraan lebih jauh dari wilayah agama — apapun yang dipercayai — untuk dapat semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

Diskusi informal pun sesuai acara resmi selamatan untuk para leluhur ini semakin meluas merambah wilayah politik serta budaya Indonesia hari ini yang tengah mengguncang masyarakat luas. Setidaknya, konklusi tentang spiritual yang tidak menempatkan pembangunan dalam bentuk fisik — tetapi jiwa, roh dan batin — merupakan prioritas utama yang dapat dijadikan dasar pembangunan fisik yang lebih beradab dan manusiawi.

Maka itu masalah stanting — kemiskinan yang akut hingga kemiskinan yang tak lagi dapat diperbaiki — menjadi topik hangat yang seru menjadi sorotan. Atas dasar itulah menurut Dewi, aktivis yang lebih banyak bekerja untuk Word Bank menilai bahwa siapa pun pemimpin Indonesia ke depan harus didukung, karena yang terpenting adalah keinginan dan itikad baiknya untuk tetap berpihak kepada rakyat, utamanya petani dan kaum buruh, tandas Dewi yang juga aktif di organisasi Nahdatul Ulama Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Gongon Ginanjar, selalu penggerak sekaligus pemerhati dan pengembang budaya Karuhun dari keluarga Pasundan, menginformasikan pada 23 Juni 2024 tema tentang strategi budaya lokal menghadapi gesekan maupun tekanan budaya global — negera-negara asing — akan menjadi topik bahasan yang serius dan mendalam. Termasuk pilihan melalui gerakan kebangkitan kesadaran spiritual yang semakin nyata menjadi pilihan unggulan untuk memposisikan Indonesia dalam pergaulan bangsa-bangsa yang ada di dunia.

Pilihan topik seputar strategi budaya bagi bangsa Indonesia menghadapi pergesekan atau bahkan benturan peradaban seperti yang telah menjadi kegelisahan bangsa-bangsa di dunia Barat dan Eropa itu, semakin relevan dengan rencana yang tengah dipersiapkan GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) untuk melaksanakan acara pertemuan persaudaraan dan perdamaian bangsa-bangsa pada tahun 2024 di Indonesia dengan lokasi pelaksanaan di Jakarta, Yogyakarta dan Bali, tandas Sri Eko Sriyanto Galgendu.

Lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Teks Pancasila menandai pembukaan acara selamatan kepada leluhur yang berlanjut dengan interaksi memainkan alat musik angklung secara bersama seluruh hadirin yang ada.

Ikhwal cerita bambu pun dikisahkan sebagai rumpun dari tetumbuhan jenis rumput-rumputan yang khas Nusantara. Bahkan kudapan pun yang tersaji khas dari bahan dan racikan menunya Nusantara. Sebab itu semua merupakan bagian dari warisan leluhur yang sangat patut dilestarikan dengan segenap jenis atau pun unsur lain yang sangat erat dengan tradisi dan budaya suku bangsa Nusantara.

SCBD, 27 April 2024

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

PANCA PROBLEMA INDONESIA

Sun Apr 28 , 2024
Oleh : Yudhie Haryono Presidium Forum Negarawan Majalahgaharu.comĀ  Jakarta Problem utama negara-bangsa postkolonial itu banyak sekali. Setidaknya, jika dikelompokkan ada lima. Pertama, menentukan garis batas waktu (Proklamasi). Kedua, menentukan garis batas teritori (Wilayah). Ketiga, menentukan garis batas tempat kuasa (Istana dan Kota). Keempat, menentukan garis batas iptek (Kurikulum dan Pengetahuan). […]

You May Like