Majalahgaharu.com Jakarta Menjadi seorang pengasuh tidaklah mudah. Pengasuh harus memenuhi kriteria sebagai pengasuh yang baik seperti dapat mengontrol emosi, banyak sabar, telaten, disiplin, dan penuh kasih sayang. Jika tidak memiliki kemampuan tersebut maka pengasuh dapat mengalami stress kerja dalam mengasuh bayi dan balita di Panti Anak. Menyikapi hal ini, Dosen Prodi Keperawatan Fakultas Vokasi UKI bekerja sama dengan Panti Sosial Anak Balita Tunas Bangsa Cipayung, Jakarta Timur (29/5), untuk melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) tentang “Manajemen Stres Dalam Mengontrol Hipertensi Pendamping / Pengasuh Di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa Cipayung Jakarta Timur”.
15 pengasuh yang mengikuti kegiatan ini mendapat pembekalan dari tim PkM UKI yang dipimpin Ns.Yanti Anggraini, S.Kep.,M.Kep, Ns. Balbina Antonelda, M.Kep.,Sp.Kep.J serta 3 mahasiswa dari Prodi DIII Keperawatan Vakultas Vokasi Universitas Kristen Indonesia, Ningsi Susanti Payon, Miranda Juniarti Dakabesy, dan Henty Susana Rosalina Pandiangan. Mengawali kegatan, para pengsuh lebih dulu mengukur tekanan darar, denyut nadi dan timbang berat badan oleh seluruh peserta pengasuh. Kemudian, peserta akan mengisi link pre- kuesioner pengetahun pencegahan hipertensi dan manajemen stress.
Ns. Yanti Anggraini, S.Kep.,M.Kep yang membawa materi tentang pencegahan hipertensi dan dikuti oleh narasumber kedua Ns. Balbina Antonelda, M.Kep.,Sp.Kep.J, yang membawa materi tentang manajemen stress. Dalam paparanyan Ns. Yanti Anggraini, S.Kep.,M.Kep menuturkan bahwa penyebab Penyakit Hipertensi adalah faktor genetik, obesitas dan stress dari lingkungan kerja. “Sebagai upaya untuk pemcegah terjadinya stress dan mengkontrol penyakit hipertensi maka kita perlu mengkonsumsi makanan diet rendah garam, memperbanyak makanan sayuran dan buah, berolahraga, berhenti merokok dan minum alkohol serta menghindari stress dari lingkungan kerja.”
Sementara Ns. Balbina Antonelda, M.Kep.,Sp.Kep.J, mengajarkan cara manajemen stress dengan melakukan teknik teknik relaksasi nafas dalam. “Teknik relaksasi nafas dalam dilakukan dengan menghirup nafas lewat hidung dan menyimpannya di dalam perut. Kemudian menghembuskan lewat mulut secara perlahan. Teknik ini bisa dilakukan untuk mengurangi stress yang dirasakan oleh pengasuh di dalam lingkungan kerjanya,” jelasnya.
Setelahnya Ns. Balbina Antonelda mempraktekan relaksasi tarik nafas dalam yang di praktekkan oleh narasumber dan setelah itu di ikuti oleh seluruh peserta yang hadir dalam kegitan tersebut yang di damping oleh kedua dosen dari Prodi DIII Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Kristen Indonesia. Seluruh peserta yang hadir sangat antusias mencoba bagaimana cara melakukan relaksasi nafas dalam. Dalam hal ini peserta yang hadir mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana cara melakukan relaksasi nafas dalam yang benar, meskipun relaksasi tarik nafas dalam ini sering dilakukan tapi tidak semua orang bisa melakukannya dengan benar.
Akhir kegiatan ini ditutup dengan pengisian link kuesioner post-test tentang pencegahan hipertensi dan pembagian souvenir serta berfoto seluruh peserta kegiatan. Para pengasuh yang mengikuti kegiatan PkM ini merasa mendapatkan pemahaman baru bahwa kenaikan tekanan darah ada kaitannya dengan stres psikologis yang mereka rasakan dan hadapi. Setelah pelatihan mereka mengaku memiliki semangat baru untuk dapat mengontrol kenaikan tekanan darah dengan mengelola stres di mana salah satunya dengan mempraktekan teknik relaksasi tarik nafas dalam yang telah diajarkan selama kegiatan PkM.
Penulis Grolus