Jakarta, majalahgaharu.com- Relawan Gereja Melawan Covid-19 atau yang biasa disebut GMC-19 pada Rabu siang (22/04/2020) melakukan penyemprotan cairan disinfektan di 3 tempat ibadah yang terletak di Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Sebanyak 10 relawan GMC-19 diterjunkan untuk sterlilisasi pencegahan penyebaran virus di Masjid Baiturrahman. Dengan mengenakan baju APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, mereka menyemprotkan disinfektan di area luar masjid, dan ruang wudhu.
Tempat kedua yang disambangi relawan GMC adalah Taman Kanak-kanak Al-Akhyar, yang berlokasi tak jauh dari Masjid Baiturrahman. Di tempat ini GMC menyisir area mushola yang menjadi bagian dari TK Al-Akhyar. Selepas penyemprotan di TK Al-Akhyar, relawan GMC kemudian melanjutkan penyemprotan di Mushola Nurul Jannah.
Lokasi terakhir yang disterilisasi GMC-19 adalah kampus Sekolah Teologia Terpadu Agathos (STT Agathos). Area kantor dosen, asrama mahasiswa, hingga tempat ibadah tak luput dari penyemprotan yang dilakukan para relawan.
Ruslan, Ketua RT 02, RW 07, Kelurahan Duri Kepa, menyampaikan terima kasih atas upaya gereja dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungannya.
“Saya mengucapkan terima kasih, apresiasi atas partisipasinya (penyemprotan disinfektan) di wilayah kami,” ujar Ruslan.
“Sebelumnya kami juga sudah melakukan penyemprotan, tetapi sepertinya kurang efektif. Mudah-mudahan dengan adanya penyemprotan kali ini, virusnya bisa segera hilang,” tambahnya.
Teladan bagi Calon Pelayan
Penyemprotan disinfektan di sejumlah rumah ibadah yang terletak di lingkungan RT 02, RW 07, Kelurahan Duri Kepa merupakan kerja sama antara PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia) bersama PEWARNA Indonesia (Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia) dan STT Agathos.
Ketua STT Agathos Pdt. Karel Tuuk M.Th, berujar bahwa kegiatan bakti sosial seperti ini sangat memberkati kampusnya, apa lagi dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Kami mendapat berkat, di mana ruang kantor, ruang usaha dan perkuliahan kami pada hari ini disterilkan. Mewakili saya pribadi, mahasiswa, staf pengajar dan Dewan Pembina, saya mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih,” kata Pdt. Karel Tuuk.
Di sisi lain, dirinya juga mengungkap, bahwa apa yang telah dilakukan oleh PGI melalui GMC-19 juga PEWARNA Indonesia diharap memberi teladan bagi setiap calon pelayan Tuhan yang tengah berguru di tempat itu.
“Mahasiswa ikut serta melihat dan menyaksikan. Ini juga akan menjadi pembelajaran bagi mereka, sebagai bekal dalam pengalaman, proses pembinaan. Tetapi di satu sisi juga, bagi kami, kegiatan ini merupakan sebuah perwujudan kegerakan yang didasari oleh hati, bahwa di tengah keadaan yang penuh tantangan seperti ini namun kita (sebagai gereja) masih bisa berbuat sesuatu untuk orang lain,” pungkas Karel.
Sementara Dewan Penasehat STT Agathos Louis Pakaila yang juga sebagai Ketua Umum Persekutuan Doa Makassar mengatakan agar berbuat sesuatu bagi hubungan lintas agama harus sering dilakukan. Semua bertujuan agar hubungan antar agama tetap harmonis dan saling bergotong royong menjaga NKRI.
“Penting bagi kita untuk menjadi berkat di tengah saudara-saudara kita yang berbeda keyakinan. Saya merasa kegiatan seperti ini penting dilakukan,” tegas Peace Ambassador Universal Peace Federation untuk Indonesia, itu.