MajalahGaharu.com – Menarik, sesi malam Kamis (7/8) Gathering PGLII DKI Jakarta seperti biasa usai ibadah, kembali diisi dengan pembekalan peserta. Malam ini panitia mengadakan pembekalan pengetahuan tentang Israel yang menampilkan pembicara tunggal Monique Rijkers seorang pemerhati Israel.
Aktifis dan penggiat nonton film bareng tentang Israel untuk mendukung toleransi ini, memaparkan dengan panjang lebar tentang fakta Israel dewasa ini, bagaimana janji Tuhan dan penggenapannya terhadap bangsa Israel menjadi berkat untuk seluruh bangsa.
“Janji Tuhan sudah tergenapi di masa kita ini. Kita bisa lihat jelas dari pencapaian-pencapaian bangsa Israel,” tutur Moniq. Ia menjelaskan bagaimana Israel yang dari padang gurun bisa diubah menjadi daerah pertanian subur dan bisa disaksikan sendiri jika berkesempatan berkunjung ke Israel.
Bahkan, bukan hanya di Israel tetapi kemajuan teknologi pertanian dibagikan ke Etopia dan Thailand. Etopia dari negara yang miskin, kurang pangan dan pernah terjadi busung lapar menjadi bangsa yang maju pertaniannya. Etopia bahkan salah satu negara sukses ekspor pangan yang diperhitungkan di dunia.
Selain itu, jurnalis senior ini membeberkan fakta bagaimana Israel yang penduduk kurang lebih 9 jutaan dengan komposisi 7 juta orang Israel dan 2 juta diantaranya orang Arab (milih tinggal dan bergabung) mampu menjadi bangsa yang maju dan teknologi tidak tertandingi di dunia.
“Perang Israel-Iran kemarin telah menunjukkan bagaimana kekuatan Israel mampu menyerang Iran yang ribuan kilometer jauhnya,” tuturnya.
Kemudian keunggulan bangsa Israel yang tidak dapat disanggah saat ini terkait dengan ilmu pengatahuan dan sains. Dari 900 penerima Nobel di seluruh dunia, terdapat 200 orang adalah orang Israel.
“Ini membuktikan bahwa janji Tuhan seperti di Kitab suci terbukti. Meski negara kecil tapi bisa menunjukkan keunggulan sains dan dipuji bangsa-bangsa,” tukasnya.
Meski demikian, Moniq yang kerap tampil berdiskusi di layar televisi ini, menyinggung sekarang terjadi penyesatan-penyesatan terbilang massif tentang Israel yang terus diulang-ulang sampai jadi kebenaran.
Diantaranya, penyesatan tentang Yesus. Pemimpin Palestina Muhammad Abbas terang-terangan mengatakan bahkan berulang-ulang bahwa Yesus adalah orang Palestina. Sedangkan Alkitab jelas mengatakan bahwa Yesus adalah orang Nazaret tetapi media di sini masih banyak memelintir dengan mengutip Yesus orang Palestina.
Kemudian penyesatan lain yang juga terjadi terkait Tanah Perjanjian (tanah Israel sekarang) yang disebut dirampas Israel. Mereka mengatakan dari sungai Yordan sampai ke laut Mediterania merupakan tanah milik Palestina. Faktanya dalam 1 Tawarikh 18 disebutkan perjanjian kekal, ‘kepadamu diberikan tanah Kanan milik pusaka bagimu.’
“Lokasi tanah perjanjian tetap sama dan tidak berubah, bahkan ketika Yosua membagikan ke suku-suku Israel,” papar founder Yayasan Hadassah Indonesia ini.
Tidak hanya itu, tambah Moniq, kota Yerusalem yang diklaim akan menjadi ibukota Palestina. Faktanya bahwa Yerusalem adalah ibukota abadi Israel dari dulu hingga sekarang.
Yang lainnya, terkait lokasi bait suci di Yerusalem yang oleh Unesco telah menetapkan bahwa lokasi bait suci penting buat agama lain di luar Israel.
Yang mencengangkan kata Moniq bahwa terjadi juga penyesatan dari orang Kristen. Munculnya Teologia Pergantian (Replentation Theology) doktrin yang percaya Israel sudah digantikan dengan yang Israel baru. Juga terkait perubahan Janji Tuhan dan doktrin Tanah Perjanjian milik Israel sudah dibatalkan karena dosa bangsa Israel.
“Kita berdoa agar pemerintah agar bisa melihat dan menyelaraskan kebenaran sesuai fakta Alkitab. Termasuk orang Kristen tetap mengacu ke kebenaran Alkitab,” pungkasnya.