Pewarna Jabar dan WBI sektor barat-menggelar diskusi menangkal Hoaks di tahun politik dan meresmikan kepengurusan DPD Pewarna JABAR

Ayo Bagikan:

majalahgaharu.com Banyak berita yang saat ini tersebar di masyarakat, ada berita yang benar tetapi ada juga berita hoaks. Perlu bagi semua umat Kristen untuk mencerna atau menguji setiap berita yang ada. apalagi di tahun politik ini banyak berita hoaks yang sengaja disebar bagi lawan politiknya. Pewarna Jabar bekerja sama dengan wanita Bethel Indonesia sektor barat mengadakan diskusi yang bertajuk ‘Menangkal hoaks di tahun politik’.

Acara dikusi(11/06) ini diadakan di GBI MOP  kawasan mega office  park lt.2 kota harapan indah bekasi. tampak yang hadir ketua umum Pewarna, Yusuf mujiono, Argo pandoyo, Sekum Pewarna dan bebearapa tamu undangan. Untuk narasumber dalam acara ini Murfati Lidianto, Anggota DPRD, Fresman Sinaga ST, Ferry batara, SE, MM dan Ir. Soleman Mattipana MH. Acara ini juga sekaligus melantik DPD JABAR yang baru. Untuk ketua DPD JABAR yang baru Ronald Onibala, Wakil ketua: jacksond Sitorus, Sekretaris: Audi Woworuntu dan bendahara: David Pasaribu.

Yusuf mujiono dalam sambutan nya mengatakan kegembiraan nya atas pelantikan dan pengurus DPD yang baru dan berharap agar para pengurus ini dapat segera bekerja maksimal sehingga nama Tuhan di permuliakan oleh karya-karyanya. Perlu menurutnya agar memberitakan nilai kebenaran, mematuhi kode etik wartawan, patuh kepada AD/ART Pewarna serta mencari team dalam bekerja. Untuk acara diskusi sendiri bagi ia, banyak nya berita hoaks yang beredar ini sangat mempunyai dampak yang negatif, diharapkan dengan diskusi ini bisa memberi pengertian kepada publik agar cerdas dalam menyaring berita.

Murfati lidianto mengajak agar peserta diskusi terlebih dahulu memahami dasar-dasar dalam Medsos yang baik dan santun, misalnya pemakaian tanda baca yang benar, jangan menggangu privasi dengan mencuri informasi dengan tidak benar. ia juga bercerita pernah diberitakan miring misalnya pernah di isukan akan pindah Agama jika menang. akibatnya banyak suara nya yang hilang. Dampak yang ditimbulkan sangat besar apalagi  isu sara karena dapat memicu perang saudara.

Sementara Fresman sinaga dalam paparan nya, hoaks menurutnya adalah berasal dari bahasa ingris yang artinya adalah berita palsu yang sengaja disebar untuk kepentingan jahat. hoaks ini pasti negatif tidak ada pembuktian. motif hoaks ini ada dua pertama motif ekonomi dan motif politik. untuk saat ini banyak hoaks politik cenderung meningkat di tahun politik ini karena pada tahun ini juga banyak pendaftaran caleg, pendaftaran presiden dan wakil presiden sampai bulan april tahun 2019.

Motif politik ini bersifat provokatif diamana tujuan nya adalah menyerang lawan politik dengan memberitakan kabar tidak baik. msehingga orang-orang yang mendengar berita ini akan berpengaruh bahkan bisa sampai membenci.

“Sebelum saya bicara hoaks tingkat intoleransi depok dan bekasi tingkat intoleransi nya adalah nomer empat dan nomer lima, pemicu dari intoleran ini adalah karena adanya hoaks,” kata Ferry saat memulai diskusinya.

Berita bohong ini sengaja disebar agar negri ini terjadi Chaos, dan hoaks ini di picu dengan fasilitas medsos yang ada seperti facebook, instagram, wa. satu-satu nya jalan adalah mendidik melalui literasi baik di gereja atau di rumah.

Ferry mengajak agar menebar kebajikan, merawat keragaman dan memupuk solidaritas.

Soleman mattipanna dalam diskusinya itu mengatakan setipa orang dianggap sudah mengerti semua hukum yang berlaku dalam wilayah nya. Jadi semua orang dianggap mengerti hukum, bagi orang yang tidak mengerti hukum ia tidak akan lepas dari jeratan hukum akibat perbuatannya.

“Berbicara mengenai hukum tidak lepas dari hukum dan ada jeratan hukum disana yang mengikat semua orang, hoaks ini bisa berakibat pencemaran nama baik, fitnah bisa memberi kerugian kepada orang baik pidan dan perdata,”Imbuhnya.

Soleman menghimbau agar berhati-hati, karena ada beberapa orang yang terjerat masalah hukum karena tidak mengerti masalah hukum padahal tindakan nya sudah melawan hukum. misalkan saja sambungnya men share gambar atau berita dimana itu ranah privacy menjadi ranah publik.

“Harus lebih cerdas dan teliti agar jangan gampang percaya dan men share informasi yang belum terbukti kebenarnanya,”Paparnya.

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Yayasan Transformasi Indonesia Cerdas Menyiapkan 10.000 Pendidik Transformasi

Wed Jun 13 , 2018
Jakarta, majalahgaharu.com : Yayasan Transformasi Indonesia Cerdas, 12 Juni 2018 kemarin di Grha Bethel, Jakarta Pusat, menyelenggarakan seremoni pengutusan para guru yang disebut dengan istilah Petra (Pendidik Transformasi) angkatan XXII dan XXIII dengan tema : Mewujudkan Anak bangsa yang Cerdas, Berkarakter dan Siap Berkarya bagi Bangsa. Para guru yang mengikuti […]

You May Like