Jakarta, majalahgaharu.com-“Per hari ini sudah ada 10 anak di ProjeKind Rumah Anak.Diantara mereka ada Surya, Osa, Bambang, Yenditus, David, Lucky, Nirwana dan Tegar” pungkas Carisha Pranyoto yang sekarang ini berada di Los Angeles, Amerika Serikat.
Carisha Pranyoto adalah pendiri ProjeKind. Sebuah Yayasan non profit yang didirikan di Amerika yg membrikan support nya untuk anak-anak kurang beruntung di Indonesia lewat program pertamanya “ProjeKind Rumah Anak”.
Di Indonesia ProjeKind bekerjasama dengan Yayasan Kasih Pengharapan (Sekolah Pelita Permai Surabaya) ProjeKind Rumah Anak berlokasi di Jl. Sambisari II No.64 RT.002, RW.003, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya.
Di ulang tahunnya yang ke 16, sang ibu, Rini Pranyoto memberikan hadiah sebuah tas bermerk ternama, Chanel. Bagi Carisha hadiah itu sungguhlah luar biasa karena ia idam-idamkan tas tsb. “Tas Chanel tsb adl tas idaman saya semenjak saya berusia 14 tahun” ujar Carisha.
“Setiap saya ingin memakainya, saya terlalu teringat akan anak2 yang membutuhkan bantuan biaya seperti anak-anak di panti asuhan, yang selalu ada di hati saya, yang saya kunjungi bahkan saya pernah rasakan ulang tahun bersama mereka” pungkasnya.
Buatnya happiness anak-anak lebih dari hadiah tas Chanel tersebut. Ia lalu menjual tas tersebut ke salah seorang teman ibunya dan uang hasil penjualan tas tersebut digunakan untuk mensuport anak-anak kurang beruntung di Sekolah Pelita Permai.
“Saya menampung bbrp anak ini di sebuah rumah yang kita sewa utk anak2 tsb tinggal” ujar mahasiswi tingkat 2 universitas Bryn Mawr.
“Anak-anak yatim tinggal di rumah yang tidak layak dan ia dibesarkan oleh seorang nenek yang sangat tidak berkecukupan, hati saya tergerak untuk kebahagiaan mereka” ujar nya
Tepat di ultahnya tanggal 6 juni 2016, ia melaunching program pertama ProjeKind yang ia beri nama ” ProjeKind Rumah Anak”.
“ProjeKind Rumah Anak ini ada 4 org pengasuh yang mereka dengan ketulusan nya menjadi guru dan orang tua buat 10 anak tersebut” ujar Carisha.
ProjeKind Rumah Anak ini menampung anak anak yatim, yatim piatu, korban kekerasan rumah tangga dan ada juga anak dari keluarga sangat tidak mampu mrk berasal dari Surabaya, Blitar dan juga Wamena dansebagainya. Mereka dididik dan diajarkan untuk mencintai God dan mendapatkan kasih sayang selayaknya ayah ibu menyayangi anak-anaknya. Yaitu Julia dan Noldi berperan sebagai guru dan juga orang tua buat mereka di ProjeKind Rumah Anak ini.
“Tiga anak ini (Tegar 5 tahun, Nirwana 6 tahun dan Lucky 9 tahun) ibunya meninggal karena sakit kritis dan ia hidup dengan nenek yang sangat kuramg mampu. Dan mereka semua sekarang imi ada di ProjeKind Rumah Anak” ujar Carisha.
“Anak-anak panti ini memerlukan keluarga sebagai normalnya anak-anak lain yang tumbuh memiliki ayah dan ibu dan juga suasana keluarga. Kami tidak ingin anak-anak Ini di sebut sebagai anak ‘panti’ dengan memiliki mentality harus di kasihani. Kami ingin mereka bertumbuh selayak nya anak-anak yang lain di mana mereka memiliki keluarga serta didik sebagai mana orang tua mendidik akan anak nya” ujar Rini Pranyoto, ibunda Carisha. (Natalia Tjahja)