Tangsel, majalahgaharu.com-Sabtu, 26 September 2020 adalah hari yang paling bersejarah bagi DPD PEWARNA Provinsi Banten, karena pelantikan dapat berlangsung dengan baik. Hal ini sebagai ketuntasan atas tugas yang telah direkomendasi komisi dua pada saat Konferda berlangsung 12 September 2020 lalu. Rekomendasi dari komisi dua adalah maksimal dalam dua Minggu, ketua terpilih, yaitu Philip Sombuala Bu’ulolo, harus menyusun pengurus lengkap hingga melaksanakan pelantikan.
Sebagai organisasi nasrani yang percaya kepada Tuhan Yesus, sudah selayaknya setiap awal kegitan selalu didahului dengan ibadah. Ini sebagai tanda, bahwa PEWARNA Indonesia selalu mengutamakan Tuhan dalam pergerakan organisasinya. Ibadah singkat dipimpin oleh Gideon Christianto sekaligus master of ceremony untuk seluruh rangkaian kegiatan pelantikan ini.
Pdt. Ibraid Langitan, S.Th., berkesempatan untuk membagikan Firman Tuhan. Ketua Sinode Daerah Gereja Pantekosta Kharismatika di Indonesia atau GPKdI sekaligus Pembina DPD Banten ini, menyampaikan pesan Firman Tuhan, agar “seluruh anggota PEWARNA dapat memberitakan berita yang benar. Anggota PEWARNA bisa mewarnai dunia, bukan sebaliknya, diwarnai oleh dunia. Integritas sebagai jurnalis harus dijunjung tinggi, seperti para nabi dan rasul dalam Alkitab, mereka memiliki karakter yang kuat dalam setiap pemberitan yang dilakukannya”.
Sebelum pelantikan dilaksanakan, dialog kebangsaan digagas untuk menyegarkan kembali peran junalis nasrani dalam mewarnai bangsa. Pemantik diskusi dengan orasi kebangsaan disampaikan oleh Drs. Manimbang Kahariady selaku anggota Dewan Pembina DPP Gerindra sekaligus ketua tim pemenangan H. Muhammad-Saras. Awalnya yang akan hadir untuk orasi kebangsaan ini adalah Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai salah satu tokoh muda nasrani yang menginspirasi. Namun, beliau tidak bisa hadir, karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
Pada orasi kebangsaanya, Manimbang Kahariady, menyampaikan bahwa “Indonesia sebagai negara majemuk yang penuh warna-warni sebagai tamansari Indonesia. Seluruh elemen bangsa harus bersatu, baik Islam, Nasrani, Hindu, Budha untuk mewarnai perjalan bangsa ini”.
Untuk diskusi group terkait tema Peran Jurnalis Nasrani dalam Mewarnai Bangsa menghadirkan narasumber di antaranya Ibrald, S.Th., merupakan Ketua Sinode GPKDI, Brigjen. Pol. Hendri Marpaung merupakan Kepala BNNP Banten, Pdt. Dr. Denny B. Mokoagouw, M.A., M.Pd.K, merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pendeta Indonesia, Pdt. Drs. Mawardin Zega, M.Th., merupakan Ketua Majelis Umat Kristen Indonesia, Jemmy Untayana, merupakan Ketua DPD GMDM Banten, Gunawan, S.H., merupakan Wakil Sekjen Perhimpunan Profesi Hukum Kristiani Indonesia (PPHKI), Arnold Hasudungan Manurung S.H, M.H., merupakan Sekretaris Jenderal PPHKI. Untuk diskusi group ini dipimpin moderator Ashiong P. Munthe.
Beberapa pesan yang bisa disimpulkan dari paparan narasumber, yaitu bahwa jurnalis nasrani harus siap menjadi corong keadilan dan kebenaran. Dalam unsur pemberitaanya, jurnalis nasrani tidak boleh memiliki prinsip maju tak gentar membela yang bayar, tetapi memiliki prinsip maju tak gentar membela yang benar. Jurnalis nasrani juga harus mampu menyajikan informasi yang berimbang (cover both side), obyektif dan faktual. Jurnalis nasrani harus menghadirkan perdamaian dan keutuhan bangsa bukan memecah belah bangsa. Saat melakukan pemberitaan, tidak melebih-lebihkan informasi ataupun mengurangi informasi. Dengan demikian, kehadiran PEWARNA harus menjadi tonggak perlawanan berita bohong.
Gunawan S.H., selaku dewan Pembina PEWARNA DPD Banten menyampaikan bahwa “kehadiran PEWARNA Indonesia harus mampu mewarnai bangsa Indonesia dengan semangat dan nilai-nilai kekristenan”. Beliau mengilustrasikan seperti yang terjadi di Tangerang Selatan saat ini, yaitu Pemilukada. “Salah satu Paslon, yaitu Muhammad-Saras memberikan corak warna-warni dengan mengakomodir perbedaan agama. Saras sebagai salah satu tokoh muda nasrani digandeng oleh Muhammad untuk maju sebagai calon wakil wali kota Tangerang Selatan. Demikian juga jurnalis nasrani, harus mampu mengakomodir warna-warni keberagaman yang ada di bangsa ini”, tandasnya.
Setelah diskusi selesai digelar, acara pelantikan digelar yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Pembacaan SK oleh Sekretaris Jenderal Pewarna Indonesia, Ronald Stevly Onibala pun mnejadi awal pengesahan Pengurus DPD Pewarna Indonesia Provinsi Banten.
Ketua Umum, Yusuf Mujiono pun membacakan Janji Pewarna Indonesia yang diikuti oleh seluruh anggota PEWARNA Indonesia Provinsi Banten. Ketua Umum menyerahan SK dan Pataka kepada Ketua DPD Pewarna Indonesia Provinsi Banten, Philip Sombuala Bu’ulolo, S.E., S.H., CDS, sebagai simbol pengesahan DPD Banten.
Penyematan KTA secara simbolis diberikan kepada Ketua DPD Banten Philip Sombuala Bu’ulolo, S.E., S.H., CDS, Sekretaris Dr. Ashiong P Munthe, M.Pd., dan Bendahara Daniel Seminariyanto, S.Pd. Sebagai organisasi nasrani, seluruh pengurus di doakan oleh hamba Tuhan dan juga para penasihat, kiranya Tuhan menolong dan menopang dalam menjalankan tugas-tugas organisasi ke depan.
Sambutan perdana setelah pelantikan disampaikan oleh Ketua DPD PEWARNA Provinsi Banten, Philip Sombuala Bu’ulolo, S.E., S.H., CDS, bahwa “perlu ada solidaritas untuk seluruh anggota Pewarna Provinsi Banten. Dalam menjalankan tugas oragnisasi, kita harus sama-sama bergandengan tangan dengan pimpinan aras gereja, ormas Kristen dan juga berbagai mitra untuk memberi warna bagi provinsi tercinta ini” ajaknya.
Ketua Umum juga mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus PEWARNA Banten yang telah dilantik. Ketua Umum berpesan bahwa “sebagai seorang jurnalis, wajib menghasilkan karya-karyanya melalui tulisan, tentu tulisan yang memberikan informasi yang akurat di tengah maraknya berita hoaks saat ini”. Lanjutnya, “sebagai organisasi harus mampu bersinergi dengan semua pihak, baik aras gereja, ormas Kristen dan pemerintah daerah. Dengan begitu, maka kehadiran PEWARNA mampu memberi warna, khususnya di Banten”, tutupnya.
Sukses dan majulah Pewarna Indonesia. Selamat bekerja bagi seluruh pengurus yang sudah dilantik. Selamat menunaikan tugas dan tanggung jawab yang ada. Tuhan Yesus senantiasi menolong dan menopang.
Oleh: Ashiong P. Munthe, Sekretaris DPD Pewarna Banten, Dosen UPH dan Aanggota Litbang PEWARNA