Jakarta majalahgahru.com Bantuan operasional tempat ibadah (BOTI) menjadi pembicaraan hangat di tengah umat Kristen terutama di DKI Jakarta, tuduhan adanya dukungan ke politik 2024 sangat santer terasa.
Menyikapi informasi yang liar ini, redaksi gaharu.com mencoba meminta konfirmasi langsung kepada Ketua umum PGLII Propinsi DKI Jakarta Pdt. R. B. Rory, S.Pak, M.Th. yang menggelar rapat perdana untuk pengurus PGLII DKI Jakarta periode 2022-2026, lalu bagaimana tentang sebenarnya persolan BOTI tersebut.
Sebelum menjawab lebih lanjut pendeta Rory yang juga gembala jemaat GSJA ini mencoba menjelaskan krnologis Bantuan Oprasional Tempat Ibadah dan Koster
Pertama, BOTI atau Bantuan Operasional Tempat Ibadah diberikan kepada semua agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha), namun baru dinikmati oleh kebanyakan gereja di DKI Jakarta sekitar 2 Tahun terakhir dan yang mengajukan
Kedua, BOTI untuk gereja-gereja awalnya diperjuangkan oleh Ibu Lisa Pembimas Kristen Kemenag propinsi DKI JAKARTA, tahun 2017 hasil lobi ke Banggar komisi E DPRD Dki jakarta hingga akhirnya anggota dewan menyetujuinya.sebenarnya BOTI ini sdh dimulai 2018 namun oleh karena pemprov memintakan SK Kemenkumhan SEBAGAI SYARAT dan semua Aras tdk dapat memenuhi persyaratan ini termasuk PGLII DKI nantinya baru dapat dipenuhi mulai 2021 melalui SK Dirjen BIMAS KRISTEN yang memberikan penegasan bahwa Gereja sah dibawa Kementrian AGAMA
Ketiga, BOTI bagi agama Kristen diberikan kepada gereja-gereja di semua lembaga aras seperti PGI, PGLII, PGPI ,Baptis, Advent, dan Bala Keselamatan.
Keempat, Penyaluran DANA BOTI utk Kristen dikoordinir oleh 3 lembaga aras secara bergantian.
BOTI 2020 dikoordinir oleh PGPI, sebesar 24,9 M (sebelumnya 47M tetapi dirasionalisasi menjadi 24,9M karena pandemi)
BOTI 2021 dikoordinir oleh PGLII, sebesar 41,62 M
BOTI 2022 dikoordinir oleh PGI, sebesar 49,99 M
BOTI Tahun 2020 sudah didistribusikan oleh PGPI bagi 1.379 gereja (anggota PGPI, PGI, PGLII, Advent, Baptis, Bala Keselamatan), dana yang tidak terserap sudah dikembalikan ke kas pemprov/BPKD, dan semua kegiatan sudah dilaporkan juga oleh PGLII ke Pemprov dan sudah diaudit oleh BPK dengan hasil clean.
Kelima, Perlu diketahui bahwa BOTI itu nilai *PENGAKUAN PEMERINTAH TENTANG KEBERADAAN GEREJA MELALUI SKTL dari PEMBIMAS KRISTEN KEMENTERIAN AGAMA PROPINSI DKI JAKARTA
Poinya salah satu syarat penerima BOTI adalah memiliki SKTL (Surat Keterangan Tanda Lapor) yang dikeluarkan oleh Kanwil Pembimas Kristen, KEMENAG).
Syarat terberat pembuatan SKTL adalah surat keterangan domisili yang dikeluarkan oleh kelurahan di mana gereja tersebut berada.
Yang mana hal tersebut sangat sulit untuk diurus, jika tidak mau dikatakan hampir mustahil.
Seluruh ARAS sangat menyadari hal ini sehingga kembali SELURUH ARAS DAN PEMBIMAS KRISTEN melobi Pemda DKI dan DPRD, hasilnya: gubernur memudahkan pembuatan SKTL tanpa surat keterangan domisili, langsung diurus ke Kanwil Pembimas Kristen.
Kemudian baik SKTL maupun dana bantuan dari pemerintah (BOTI) merupakan sebuah bentuk PENGAKUAN pemerintah secara hukum dan undang-undang akan keberadaan gereja.
Hal ini belum pernah ada sebelumnya di DKI Jakarta.

Keenam, Dari sana wajarlah jika ucapan terima kasih diberikan kepada Pak Anies Baswedan sebagai ‘chief in command’ di DKI Jakarta.dan ini BUKAN DANA PRIBADI GUBERNUR
Ketujuh, Kami Aras PGLII DKI Jakarta tidak pernah mengadakan kontrak POLITIK dengan siapapun karena MENERIMA DANA BOTI untuk KEPENTINGAN POLITIK tahun 2024 kami sadar penuh bahwa urusan Gereja dan politik harus dibedakan*dan kami tidak pernah Megadaikan hak Gereja untuk kepentingan Politik
*Tetapi gereja gereja yang dinaungi PGLII DKI selayaknya bersyukur kepada TUHAN dan berterima kepada Pemprov dan Gubernur DKI Jakarta melalui APBD dengan melalui mekanisme banggar dan DPRD komisi E dapat memberikan bantuan BOTI kepada semua Agama dan termasuk gereja di DKI
Sebagai tambahan info, dalam KepGub no.275 Tahun 2022 tentang Penerima Hibah Tahun 2022, lembaga semua Agama mendapatkan hibah (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha), beberapa rumah ibadah semua agama menerima hibah, khusus Kristen (rumah-rumah ibadah diwakili semua aras) juga menerima hibah.
Lanjutnya kalau di luar ada tuduhan BOTI ini terkait dukungan politik Anies 2024 itu tidak benar, Gereja clear tidak ada kait mengkaitkannya dengan kepentingan politik. Gereja aras PGLII dan aras lainnya tetap konsisten perjuangan gereja, gereja is gereja politik is politik.
Menurutnya urusan politik itu di ruang pemungutan suara dan kami tidak mepublish, sekali lagi tidak akan membawa gereja ke ranah politik.
“sekali lagi urusan BOTi tak ada kaitannya dengan deal politik dengan Anies untuk maju 2024”, tandas Rory tegas.
Sekali lagi tuduhan adanya hengki pengki terhadap Anies itu tidak benar, karena BOTI ini pure perjuangan pembimas Kristen DKI sudah mulai dari tahun 2017, hanya dikarenakan persyaratan belum terpenuhi maka baru terwujud tahun 2020 waktu itu.
Ditambahkan bahwa dengan adanya BOTi ini sangat membantu gereja terutama di tengah pandemi, maka sebagai kaum injili saya pribadi merasa bahwa inilah cara tuhan memelihara pelayanannya. Kalau Eli bisa ditolong Tuhan melalui burung gagak, maka Tuhan juga memakai siapapun untuk menolongnya,pungkasnya.