Yogyakarta majalahgaharu.com Pdt. Daniel Pujarsono, STh.MSi (Abah Daniel) Ketua Perwil GBI DIY, Dosen STAK Teruna Bhakti, Wakil Ketua FKUB Banguntapan dan penggiat kebudayaan di Yogyakarta. (05 September 2022). hadir dalam rangka ucapan syukur dan pembubaran Paskibraka Kapanewon Banguntapan Bantul Yogyakarta dan pengukuhan sebagai anggota PPI (Purna Paskibraka Indonesia) wilayah Kapanewon Banguntapan.
Acara yang diikuti 78 peserta ditambah dengan pelatih, Polsek, Koramil dan undangan. Paskibraka ini pelajar dari SMU 1, SMU 2, MAN dan SMU BOPKRI yang ada di Banguntapan. Untuk menjadi anggota Paskibraka mereka dilatih selama 2 bulan sehingga menghasilkan kebersamaan dan sepenanggungan yang akhirnya dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Acara pembubaran Paskibraka dipimpin oleh Aiptu Subandi sebagai penanggung jawab.
Dalam sambutannya Panewu (Camat) I Nyoman Gunarsa, S.Psi, M.Psi memberikan apresiasi kepada peserta karena menyelesaikan perjuangan besar, berharap mendapatkan value sebagai generasi muda yang memiliki nasionalisme. Setelah dua tahun vacuum karena pandemic, diharapkan terus memupuk komunikasi dan saling membangun berdasarkan nilai-nilai proklamasi 1945. Kemudian dengan berakhirnya masa tugas, secara otomatis masuk dalam anggota PPI Banguntapan. Sementara itu Kapolsek yang diwakili Wakapolsek AKP Sarsim berpesan agar semua yang didapat dapat menjadi bekal. Bahkan untuk meredakan ketegangan beliau mengajak anggota paskibra bernyanyi.
Sebagai narasumber utama dan satu-satunya, menyatakan bahwa pemahaman Peran Pemuda dalam mendukung dan memahami kebhinekaan serta mempertahankan tegaknya NKRI, pemuda khususnya alumni Paskribaka Kapanewon Banguntapan memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Sebagai bangsa yang besar dengan ribuan pulau, ratusan adat istiadat, dan jumlah penduduk 278.752.361/25 April 2022, membutuhkan pemuda sebagai tulang punggung keberlangsungan dan ketahanan nasional. Mengutip ungkapan Bung Karno, “Negara ini, Republik Indonesia, bukan milik kelompok manapun, juga agama, atau kelompok etnis manapun, atau kelompok dengan adat dan tradisi apapun, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!.”
Kebhinekaan adalah satu sikap menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa mempedulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahsa ataupun agama. Kebhinekaan akan menghasilkan pemahaman perbedaan adalah keindahan ciptaan Tuhan. Dengan demikian menumbuhkan sikap toleransi, keadilan, persahabatan, semangat kebangsaan, cinta tanah air dan cinta damai. Paling tidak ada empat hal untuk menjaga kebhinekaan, yaitu: memiliki rasa saling menghargai, semangat saling membantu, karakter tidak saling menjatuhkan dan semangat untuk saling menjalin kebersamaan.
Untuk mewujudkan generasi muda yang memiliki rasa kebhinekaan dibutuhkan pemahaman keberagaman yang ada dan bersedia dengan penuh tanggung jawab untuk merawatnya. Akhirnya generasi muda akan memiliki sikap egaliter dan toleran. Mengapa? Karena memiliki pemahaman bahwa negara Indonesia adalah negara yang plural, sudah sepantasnya masyarakat Indonesia menjaga keutuhan NKRI. Hal ini penting agar Indonesia tetap menjadi negara yang kuat dan tetap menjalin persatuan dan kesatuan walaupun terdapat banyak perbedaan.