Kemendikdasmen RI dan Institut Leimena Adakan Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya

Ayo Bagikan:

Majalahgaharu Jakarta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen RI) dan Institut Leimena akan mengadakan International Conference on Cross-Cultural Religious Literacy atau Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) pada 11-12 November 2025 di Jakarta. Konferensi Internasional LKLB akan menghadirkan sedikitnya 50 narasumber tingkat nasional dan internasional dan sekitar 250 peserta dari dalam dan luar negeri 31 Oktober 2025 .

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu’ti, akan hadir membuka acara secara resmi sekaligus menyampaikan sambutan kunci pada Selasa (11/11/2025) pagi. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Fajar Riza Ul, akan menjadi narasumber Panel 1 di hari pertama, sedangkan Wamendikdasmen RI, Atip Latipulhayat, menyampaikan sambutan penutupan di akhir rangkaian konferensi hari Rabu (12/11/2025).

“Penguatan pemahaman literasi keagamaan lintas budaya sebagai fondasi untuk membentuk karakter yang menjunjung tinggi pluralisme, toleransi, dan penghormatan terhadap keberagaman,” kata Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen RI, Suharti, dalam konferensi pers di Gedung A Kemendikdasmen RI, Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Tema Konferensi Internasional LKLB yaitu “Education and Social Trust in Multifaith and Multicultural Societies” akan mengeksplorasi bagaimana pendidikan berperan penting untuk membangun sikap saling percaya di dalam masyarakat multiagama dan multikultural. Konferensi ini menjadi platform bersama antara pemerintah Indonesia dan masyarakat sipil untuk berkontribusi secara nyata mengatasi tantangan polarisasi di dunia.

“Konferensi Internasional LKLB ini implementasi Deklarasi ASEAN, Our Shared Future yang disepakati di Kuala Lumpur pada 26 Mei 2025 untuk memperkuat kerja sama dan dialog konstruktif untuk menegakkan budaya toleransi dan moderasi,” kata Suharti.

Senada dengan itu, Direktur Eksekutif Institut Leimena, Matius Ho, mengatakan dalam dunia yang semakin terhubung secara global, literasi keagamaan lintas budaya berperan vital untuk memperkuat karakter generasi muda yang inklusif dan mampu bekerja sama dengan orang lain yang berbeda.

“Program LKLB Indonesia yang dijalankan oleh Institut Leimena bekerja sama dengan lebih dari 40 mitra lembaga pendidikan dan keagamaan, telah menjadi inisiatif yang dikenal secara luas di dunia khususnya di kawasan ASEAN,” kata Matius.

Terminologi “literasi keagamaan lintas budaya” disebutkan dalam dokumen ASEAN 2045: Our Shared Future yang disepakati dalam KTT ke-46 ASEAN pada 26 Mei 2025 pada Langkah Strategis 9.7 sejalan dengan Tujuan Strategis 9 untuk menciptakan Komunitas ASEAN yang inklusif dan kohesif. Program LKLB dianggap sebagai contoh konkret di kawasan untuk membangun nilai-nilai ASEAN seperti diplomasi berbasis konsensus, prinsip non-intervensi, dan penghormatan terhadap perbedaan.

Program LKLB sejauh ini telah diikuti oleh lebih dari 10.600 guru dari 38 provinsi di Indonesia. Program tersebut strategis dan menyentuh akar rumput, yaitu para guru sebagai agen perubahan, serta melampaui keterbatasan dialog antaragama tradisional yang sering kali berhenti pada tahap saling mengenal. LKLB juga sejalan dengan rekomendasi Komisi Internasional UNESCO untuk Masa Depan Pendidikan tahun 2021, yang menyatakan adanya kebutuhan akan “pedagogi yang mendorong kerja sama dan solidaritas”.

Selama dua hari, Konferensi Internasional LKLB akan diisi enam panel utama dengan format hybrid dan sembilan sesi breakout. Para undangan mencakup pejabat pemerintah dari Kementerian/lembaga baik dalam dan luar negeri, sejumlah duta besar negara sahabat, akademisi, pemimpin masyarakat sipil, serta para guru alumni pelatihan LKLB.

Pelaksanaan Konferensi Internasional LKLB sudah ketiga kalinya, sebelumnya dilaksanakan Institut Leimena bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM RI tahun 2023 dan Kementerian Luar Negeri RI tahun 2024. Tahun ini bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, yang juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Agama RI, Kementerian Hukum RI, Kementerian Luar Negeri RI, International Center for Law and Religion Studies di Brigham Young University Law School, dan Templeton Religion Trust.

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Sumpah Pemuda 2025: Deden Deni "Sentil" Generasi Muda Tangsel untuk Jadi Pemimpin Revolusioner!

Fri Oct 31 , 2025
Majalahgaharu Tangerang Selatan  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Deden Deni, SE. MM., mengirimkan sinyal kuat kepada generasi muda di momen peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025: Indonesia Emas 2045 ada di tangan kalian! Deden Deni memberikan “kode keras” agar generasi muda Tangsel bersiap untuk “take over” kepemimpinan bangsa […]

You May Like