JAKARTA, MAJALAHGAHARU.COM — Maksimallitas suatu pelayanan hanya bisa dicapai dengan one spirit, terang Tommy ketua panitia dies natalis 31 tahun STT Institut Keguruan Alkitab (IKAT) malam itu. “Ada banyak talenta, kemampuan, ketrampilan dan potensi kalau ini di gabungkan menjadi kekuatan satu pasti akan menjadi maksimalitas sebuah pelayanan,” ungkap allumni STT IKAT yang sehari-harinya bekerja di Bank Indonesia ini.
Pemikiran itulah lalu dituangkan dalam tema tahun ini agar ke depan benar-benar kesatuan semangat itu terwujud dalam meningkatkan pelayanan di IKAT ini. Sehingga makna dari nama IKAT sendiri selain kePENYA
pendekan dari Institut Keguruan Alkitab tetapi memiliki makna terdalam yakni mengikat dari semua kemampuan baik dari internal maupun eksternal lebih kuat dan erat lagi.
Tommy yang juga jebolah sarjana hukum Unsrat ini, bicara tema memang tiap tahun berbeda. Dan dengan tema ini bukan berarti tahun-tahun yang lalu tidak ada one spirit tetapi tema ini diangkat untuk lebih mempertajam pelayanan dalam menghadapi tantangan jaman yang semakin berat.
Karena beratnya tantangan ke depan maka dibutuhkan bergandeng tangan dengan semua karunia, talenta dan kemampuan yang ada. Bergandeng tangan ini bukan saja di internal sendiri tetapi juga orang-orang yang terlibat di luar IKAT yang peduli agar maju dan melangkah dalam spirit yang sama.
Dalam spirit ini terang Tommy, IKAT baik secara internal dan eksternal menjalin terus kerjasama untuk mepertajam untuk mewujudkan visi dari STT IKAT sendiri. Di mana visinya untuk mengangkat harkat dan martabat manusia dari generasi ke generasi untuk menjangkau jiwa baik secara global dari Sabang sampai Merauke dari Timor hingga Talaud itu visinya.
Karena tak mudahnya menggapai visi itu maka dibutuhkan bergandeng tangan dalam mewujudkan itu. IKAT dalam dies natalis ke 31 ini juga masih banyak mengudang orang-orang yang punya hati untuk melayani. Dalam perayaan dies natalies malam itu renungan firman di sampaikan oleh Pdt Daniel Poluan dengan tema yang diambil dari kita Korintus.
Dalam perayaan dies natalis ke-31 bertempat di GOR Bulungan, Jakarta Selatan dengan sajian drama musikal yang menceritakan proses belajar mengajar bagi anak-anak STT IKAT serta kehidupan di asrama. Dengan segala fenomena yang terjadi dalam kehidupan di Kampus yang unik dan menarik sebagai anak-anak mahasiswa yang hidup dalam aturan yang ketat tetapi sebagai anak anak muda juga sering terjadi pelanggaran aturan seperti pacaran dan sebagainya. Semua tersaji menarik dan penuh kelucuan, sebagaimana polah tingkah para mahasiswa yang memerankannya baik sebagai mahasiswa, ibu asrama dan sekaligus gaya dosennya.
Puncak acara dalam dies natalis setalah melalui beebrapa rangakain seperti bedah buku, wisuda dll. Malam itu Pimpinan STT IKAT memberikan penghargaan kepada beberapa dosen yang sudah mengabdikan dirinya dari lima tahun hingga sepuluh tahun. Sedangkan penghargaan diberikan langsung oleh Rektior STT IKAT DR Jimmy Lumintang. Selamat. YM