Bogor – GKSI SETIA menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang dihadiri pimpinan BPW Se-Indonesia berlangsung di Wisma PGI Pondok Remaja Cipayung, Jumat (13/10/2017) dimulai dengan ibadah pembukaan siang hari.
Acara dilanjutkan dengan pembekalan peserta rapat dengan menampilkan tiga pembicara yaitu Pdt Anwar Tjen Kepala Departemen Penerjemah Lembaga Alkitab Indonesia, Jeirry Sumampow, SSi kepala Humas PGI dan Agustinus Raharjo dari Staf dari Kepala Staf Kepresidenan. Diskusi ini diapandu oleh Daniel Tanamal dari Pewarna Indonesia.
Pdt Anwar Tjen membawakan topik tentang penggunaan YHWE yang marak dibicarakan dari sudut pandang penggunaan LAI.
“Kalau Yesus tidak pusing mempermasalahkan tentang Yahwe dan gereja mula-mula juga tidak mempertahankan YHWE demikian juga Paulus ahli ibrani tidak menggunakan kata itu. LAI tidak mengubah Allah dalam Alkitab,” paparnya.
Sementara Jerry Sumampow SSi memaparkan tema Gereja Oikumenis dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kepala Humas PGI menyoroti bahwa terjadi pengkotakkotakan umat beragama dan termasuk antara gereja sendiri.
“Saya kira itu harus di dobrak, sehingga sekat-sekat itu runtuh. Seolah-olah kita tidak bisa hidup di antara yang lain. Karena itu orientasi gereja harus berubah.”
Pembicara ketiga, Agustinus Raharjo dari biro Kepala Staf Kepresidenan membawakan tema seputar pengelolan media sosial yang bertanggung jawab agar terhindar dari hoax dan saracen.
Ketua Sinode GKSI Pdt Marjiyo, STh saat ditemui menyatakan Rapimnas ini terselenggara atas kerjasama dari dari seluruh pimpinan BPW, pengurus, pemerintah, panita, BPS dan mahasiswa.
“Kami bersyukur kepada Tuhan yang memberikan kesepahaman dan kebersamaan untuk memajukan organisasi GKSI di Indonesia,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan masih berlangsung sesi kedua dengan pembicara Brigjend Hermin Supardjo membawakan radikalisme, Pdt Dr Albertus Patty dan Eko Sulistiyo Deputi IV Kepala Staf Kepresiden. Diskusi dimoderatori oleh Yusuf Mujiono, Ketua Pewarna Indonesia.
