FUKRI dan JDN Lakukan Ibadah Bersama di Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Gereja

Ayo Bagikan:

Jakarta, majalahgaharu.com – Forum Umat Kristiani Indonesia (FUKRI), terdiri dari 7 lembaga aras nasional, yakni Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII), Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI), Persekutuan Baptis Indonesia (PBI), Bala Keselamatan (BK), Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK), Gereja Orthodox Indonesia (GOI), ditambah dari  Jaringan Doa Nasional (JDN), sore tadi (18/01/19) bertempat di Gedung Bala Keselamatan Jl. Kramat Raya 55 Jakarta Pusat, mengadakan Ibadah Doa Kesatuan Umat Bagi Kesejahteraan dan Keadilan Bangsa, bertemakan “Kejarlah Keadilan”. Kegitan ini dalam rangka memperingati Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Gereja (Week of Prayer for Christian Unity – WPCU).

Dalam jumpa pers dengan wartawan, Pdt. Dr. Henriette T. Lebang Ketua Umum MPH PGI, didampingi para pimpinan lembaga aras lainnya, beserta perwakilan JDN, menjelaskan bahwa sejak tahun 1966 telah diselenggarakan Week of Prayer For Christian Unity (WPCU) atau Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Gereja yang dipersiapkan oleh Dewan Kepausan untuk Kesatuan Umat Kristiani, Vatikan, dan Komisi Iman dan Tata Gereja, Dewan Gereja-gereja Sedunia, Jenewa. Pekan Doa ini yang di berbagai tempat diadakan pada 18-25 Januari setiap tahun, didorong oleh kesadaran akan pentingnya peranan doa bersama untuk mewujudnyatakan kesatuan tubuh Kristus dalam melayani di tengah dunia. Gerakan doa ini merupakan sebuah gerakan yang sudah dimulai sedikitnya sejak abad ke-18, diusahakan oleh berbagai denominasi Kristen, al. Pentakosta, Katolik Roma, Anglikan.

Ketika 500 tahun Reformasi oleh Martin Luther diperingati secara global, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyadur bersama materi Pekan Doa tahun 2017 untuk digunakan oleh gereja-gereja di Indonesia. Dalam perkembangannya Pekan Doa ini kemudian mendapat dukungan dari lembaga gereja aras nasional lainnya yang tergabung dalam Forum Umat Kristiani Indonesia (FUKRI), dan Jaringan Doa Nasional (JDN). Selanjutnya FUKRI dan JDN sepakat untuk meluncurkan perayaan bersama Pekan Doa untuk Kesatuan Kristen pada 18 Agustus 2019, untuk mendoakan kesatuan gereja dan keutuhan bangsa Indonesia. Momen Pekan Doa tahun 2019 mempunyai makna penting dalam perjalanan oikoumenis dan kesaksian bersama gereja-gereja di Indonesia.

Diharapkan agar Pekan Doa ini dilanjutkan untuk dirayakan bersama secara oikoumenis setiap tahun di seluruh tanah air. Waktunya dapat disesuaikan dengan jadwal gereja-gereja setempat. Materi Pekan Doa 2019 yang digunakan oleh gereja-gereja di seluruh dunia ini dipersiapkan oleh Tim Indonesia dari PGI dan KWI. Tema yang dipilih untuk WPCU atau Pekan Doa 2019 adalah: “Kejarlah Keadilan” (bdk. Ul. 16:20). Tema ini dipilih oleh Tim Indonesia bertolak dari kenyataan di Indonesia maupun di dunia di mana KETIDAKADILAN merupakan salah satu isu pokok yang harus ditanggulangi bersama demi kesejahteraan masyarakat dunia dan Indonesia khususnya, serta kelestarian alam semesta di tengah-tengah krisis ekologis global sekarang ini.

Lembaga hukum yang diharapkan dapat menjamin keadilan ternyata sering dikotori oleh suap, sehingga keadilan tidak dapat ditegakkan. Tidak jarang para pemimpin menghakimi dengan memandang bulu. “Praktik suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar,” demikian Firman Tuhan (bdk. Ul. 16:19). Ketidakadilan ini juga dialami oleh pekerja migrant yang belum mendapat perlindungan seutuhnya dari negara, perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan dan perdagangan manusia, orang miskin yang belum mendapat akses akan layanan dasar (pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan), warga negara yang belum mendapat kebebasan untuk menjalankan ibadahnya dan lain-lain.

Rangkaian Ibadah Bersama untuk Kesatuan umat Kristiani berisi seruan gereja-gereja dalam menghadapi tahun politik dengan damai, adil, jujur dan terbuka. Dan diakhiri dengan Penandatanganan Deklarasi Doa Bersama untuk Indonesia. Melalui Pekan Doa ini, gereja-gereja diajak untuk mendoakan perdamaian dan kesatuan bagi umat Tuhan di dunia. Seyogyanya Pekan Doa ini dilaksanakan pada setiap tanggal 18-25 Januari. Tahun ini ibadah menggunakan Tata Ibadah yang disiapkan oleh tim oikumene dari Karibia. Tahun depan (2019) oleh Indonesia.

Dalam menyongsong Pemilihan Presiden/Wakil Presiden RI, dan Pemilihan Anggota Legislatif pada 17 April 2019, Umat Kristiani di Indonesia memohon semoga hikmat Allah menyertai semua warga negara agar mereka dapat menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab, memilih pemimpin yang memiliki integritas dan mencintai keadilan serta peduli kepada kesejahteraan seluruh warga masyarakat tanpa membedakan. Kita doakan para calon Pilpres dan Pileg, para penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) dan segenap aparat negara yang ikut memelihara terselenggaranya Pemilu yang damai dan bermartabat serta berkualitas, agar mereka melakukannya dengan jujur, setia serta takut akan Tuhan Hal ini menjadi sebuah prasyarat untuk mencapai masyarakat yang adil, sejahtera dan makmur, serta rukun dan damai, di mana keselamatan dan kesejahteraan seluruh ciptaan Allah dapat terwujud.

Pekan Doa ini juga mendoakan agar warga negara mendapat HikmatNya dalam mewaspadai politisasi agama yang sering digunakan untuk meraup dukungan dan simpati demi meraih kekuasaaan. Produksi konten hoax yang menebarkan ujaran kebencian melalui media sosial menjadi ancaman yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, dan karena itu harus dihentikan. Hendaknya warga berhikmat dalam menerima dan menyebarkan informasi terutama lewat media sosial. [RA]

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Tina Toon Terjun ke Politik Mendukung Generasi Milenial untuk Kemajuan Indonesia

Wed Jan 23 , 2019
Jakarta, majalahgaharu.com – Di usianya yang ke 24 ini Tina Toon yang bernama lengkap Agustina Hermanto memutuskan untuk menjadi calon legislatif.  Pilihannya dari dunia tarik suara ke panggung politik cukup mengejutkan karena memang jarang terpublikasi. Tina dikabarkan akan maju dalam pemilihan legislatif dari partai PDI-P memperebutkan kursi DPRD Provinsi DKI […]

You May Like