Jakarta, Majalah GAHARU.Com- Konsultasi BPS Se-KGPM (Kerapatan Gereja Protestan Minahasa) 2023 berlangsung di Ruang GAHARU, Swiss-Bel Residences, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Selasa-Kamis (11-13 Juli) 2023 dengan mengangkat tema: Satu Kasih, Satu Jiwa, Satu Tujuan.
Ketua Sinode Pdt. Francky R. Londa mengatakan bahwa perkembangan KGPM di Indonesia tetap mengalami kemajuan dan perkembangan pesat.
“Gereja ini berjuang melawan penjajah, tidak ada aset harus berjuang sendiri. Lahir tokoh-tokoh besar pahlawan nasional seperti Dr. SAM Ratulangi, AA Maramis, AB Lapian dan sekarang penerusnya Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulut),” paparnya. Menurutnya KGPM sejak lama memang berdiri di Manado, Jakarta, Bolongmangondow, Sangir dan tempat lainnya.
Ketua Panitia Konsultasi BPS Se-KGPM 2023 Pnt. Samuel Kowaas mengungkapkan bahwa sebanyak 106 BPS menghadiri kegiatan ini berasal Sulut, Sulteng, Jakarta dan daerah Indonesia lain.
“Yang hadir dari pucuk pimpinan hingga ketua BPS, jadi sidang-sidang KGPM ini ada pimpinan sidang dan yang hadir 106 peserta,” paparnya.
Lebih jauh, kata Pnt. Samuel Program dari pucuk pimpinan, tetapi dilaksanakan di Jakarta. Pusat KGPM ini di Manado.
“Jadi tantangannya di situ, bisa berkumpul sebanyak itu, di Jakarta puji Tuhan, karena kerja panitia dan semua pihak,” paparnya.
Menurutnya, KGPM merupakan gereja perjuangan yang berdiri sejak 1933 dan pada tahun 2023 ini genap 90 tahun, dan sedang menyambut jubeleum ke-100 tahun.
Melalui Konsultasi BPS KGPM ini nanti diharapkan dari narasumber akan membuka cakrawala pandang peserta melakukan terobosan, inovatif dan kreatif tetapi tidak keluar dari pakem diajarkan Tuhan Yesus. Diharapkan rekomendasi-rekomendasi yang bisa digunakan melaksanakan program demi perkembangan KGPM ke depan, yang tentu untuk kemajuan rakyat Indonesia.
Pada kegiatan Konsultasi ini tampil pembicara Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, MTh, Hadi Haryono dari Pengusaha, Iwan Santosa dari Jurnalis, Markus Wauran, Heince Pulu dan Melan Rumintjap, MSi dan lainnya.
Terkait tema Satu Kasih, Satu Jiwa, Satu Tujuan maknanya kita sebagai umat Tuhan meyakini kehadiran gereja dan kita selaku anak Tuhan, dimana kita berada menyalurkan berkat kepada orang lain. Menyebarkan pesan-pesan itu, kita harus punya kesatuan dan kasih, tanpa memandang perbedaan.
“Khusus untuk KGPM karena gereja perjuangan, meski telah merdeka tetap berjuang. Kedua, bukan hanya melawan penjajah tapi melawan kemiskinan dan ketidakadilan maka KGPM bersama komponen bangsa lainnya terus mitra pemerihtah berjuang, meski tetap apriasiasi yang dilakukan pemerintah,” paparnya.