Tony Wenas Syarat Utama Menjadi Seorang Pemimpin : Displin, Tulus, Jujur dan Rendah Hati

Ayo Bagikan:

Jakarta, Majalahgaharu Bung Tony Wenas, di kalangan rekan-rekan anggota Dewan PKB sering dipanggil TW.  TW dikenal masyarakat Indonesia sebagai seorang musisi besar di Indonesia dengan pengalaman yang sangat mumpuni.  Selain itu TW seorang musisi juga di kenal sebagai seorang Chief Executive Oficer sebuah perusahaan multinasional, salah satu penghasil emas dan tembaga terbesar di dunia, PT. Freeport Indonesia. Talenta yang luar bisa besar dipercayakan Tuhan Yesus kepada anak Tuhan yang satu ini.

Sekalipun kesibukannya yang berjibun, namun TW masih menyempatkan diri menerima tugas pelayanan gereja sebagai Ketua Dewan Persekutuan Kaum Bapak (PKB) GPIB. Awalnya mengetahui TW menjadi Ketua Dewan PKB GPIB hampir semua fungsionaris Majelis Sinode meragukan, apakah seorang TW bersedia menjadi Ketua Dewan PKB. Keraguan itu seperti yang  diungkapkan Penatua Ivan Lantu, Sekretaris II Fungsionaris Majelis Sinode GPIB ketika menyampaikan sambutan mewakili Majelis Sinode dalam acara perayaan hari ulang tahun ke-44 PKB, bertempat di jemaat GPIB Galilea Cilacap pada ibadah minggu, 13 Juli 2025.

Pilihan GPIB Galelea sebagai lokasi HUT PKB GPIB Ke- 44 tahun, sebagai titik ter-selatan wilayah pelayanan GPIB. Dan kehadiran kehadiran Bung Tony Wenas sebagai Ketua Dewan PKB periode ini tak dipungkiri turut memberikan implikasi positif terhadap peningkatan moral dan kepercayaan diri kepada Kaum Bapak GPIB dalam pelayanannya.

Tanam Mangrove di Pantai Sodong Cilacap, Jawa Tengah

Perayaan hari ulang tahun PKB kali ini diadakan dalam ibadah minggu bersama jemaat GPIB Galilea yang diteruskan kepada seluruh anggota PKB GPIB diseluruh jemaat melalui saluran live streaming Youtube Jemaat GPIB Galilea. Pemimpin ibadah, Ketua Majelis Jemaat Pendeta Rocky Karinda. Selama ibadah berlangsung, ada sumbangan pujian dari kaum bapak yang tergabung dalam MUPEL Jabar I dan Jabar II yang datang langsung ke Cilacap untuk memeriahkan HUT PKB.

Kemudian, bung Tony Wenas juga turut menyumbangkan pujian dengan suara merdunya dan gaya khas, bermain organ sambil bernyanyi. Dalam ibadah tersebut, ibu-ibu PKB jemaat Galilea dengan alat musik ukulele turut menyumbangkan pujian. Tak mau ketinggalan Trio PKB turut menyumbangkan piujian memeriahkan HUT PKB. Setelah ibadah minggu dilakukan makan siang bersama jemaat GPIB Galilea di gedung pertemuan yang letaknya dibelakang gereja.

Perayaan HUT dihadiri lengkap personil Dewan PKB Tony Wenas; Ketua, Wakil Ketua; Adrianus Kawun, Sekretaris; Jouke Lengkong, Wakil Sekretaris; Donda Salakory, Bendahara; Brian Saerang, Wakil Bendahara; Mayos Siahaya; Anggota; Djunius Hutapea. Undangan dari BP Mupel Jateng/DIY, Departemen Gemasa yang diwakili oleh duo Max, yakni Bung Max Hayer dan Bung Max Roring.

Kegiatan menyambut hari ulang tahun PKB kali ini, didahului dengan pembagian sembako kepada warga sekitar gedung gereja GPIB Galilea, penanaman mangrove di teluk penyu dan pelepasan tukik (anak penyu) ke habitatnya di teluk penyu yang hampir punah populasi penyu, pada hari Jumat 11 Juli 2025.

Pada hari Sabtu, 12 Juli 2025 setelah Pelatihan “Pembuatan Anggur Perjamuan Berbahan Dasar Bunga Rosela dan Kelor formula Alm. Profesor G.A. Wattimena Guru Besar IPB Bogor” dengan narasumber Agust Patty. Selanjutnya, diadakan talk show dengan topik “Leadership & Pelayanan” dengan narasumber Bung Tony Wenas dan Bung Max Hayer. Acara dipandu oleh Bung Michael Roring sebagai moderator. Kehadiran bung Michael mewakili Forum Komunikasi Kaum Bapak Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). Bung Michael sangat piawai memandu jalannya talk show.

Percakapan semakin seru, ketika dibuka babak bertanya oleh moderator. Ada yang bertanya tentang kondisi geopolitik saat ini karena menonton di televisi, bung Tony Wenas ikut dalam rombongan presiden Prabowo saat berkunjung ke Moskow. Ada pula yang bertanya kepada kedua narasumber, kriteria calon pemimpin karena mereka berpikir perhelatan Persidangan Sinode Raya GPIB, tinggal menghitung hari.

Dengan gaya santai Bung Tony menjawab, kriteria sebagai calon pemimpin : Disiplin, Tulus, Jujur dan Rendah Hati. Bung Tony kemudian bercerita bagaimana dia mengatur waktu untuk berbagai kegiatan yang dipercayakan kepadanya selain sebagai Ketua PKB, CEO PT. Freeport Indonesia, Kadin, Persatuan Artis Musik Indonesia dan berbagai kegiatan lainnya. Kuncinya, harus cerdas membagi waktu dan disiplin dalam menjalankan seluruh kegiatan yang dipercayakan, jujur, tulus dan rendah hati melaksanakan semua aktifitas.

Disambung juga oleh bung Max Hayer, Sebagai Pemimpin, sorang bapak harus memimpin keluarganya dengan kasih, bukan dengan kekuasaan atau paksaan. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan dukungan kepada istri dan anak-anak. Menunjukkan kerendahan hati, kesabaran, dan kelemahlembutan dalam mendidik anak. Selain itu, seorang bapak harus menjadi pelayan bagi keluarganya, bukan hanya seorang pemimpin. Seorang bapak harus siap berkorban demi keluarganya, menempatkan kebutuhan mereka di atas kebutuhannya sendiri. Menunjukkan kasih yang tulus dan rela berkorban, seperti yang dicontohkan oleh Yesus Kristus. Ayat Alkitab yang menggambarkan peran bapak dalam memimpin keluarga dengan kasih terdapat dalam 1 Korintus 16:14 yang menekankan pentingnya melakukan segala sesuatu dengan kasih, termasuk dalam peran sebagai ayah.

Setelah acara makan siang bersama jemaat GPIB Galilea, bung Tony kemudian mengajak rekan-rekan personil Dewan PKB, bung Max Hayer dan Bung Max Roring makan siang bersama di sebuah restaurant. Ketika penulis bertanya kepada bung Brian Saerang dan bung Max Roring, kalian diajak makan bersama di restaurant apa ? Bung Brian menjawab di Restaurant Sayang-Sayang Cilacap. Percakapan berlangsung sangat santai dan penuh tawa disertai candaan yang jenaka. Dalam candaan bersama bung Brian dan beberapa rekan Pengurus Dewan, muncul statement, PKB tidak punya hak memilih Fungsionaris Majelis Sinode GPIB, akan tetapi PKB punya kemampuan untuk mempengaruhi para pemilih yang akan memilih Fungsionaris Majelis Sinode. Yaaaahhh lihatlah siapa yang diundang dan datang ke acara PKB, secara explisit ada dukungan dari PKB. Bung Max Roring dari Departemen GERMASA turut tertawa dan mengiyakan candaan yang terjadi.

Acara dilanjutkan pada malam hari ramah tamah dan makan bersama Jemaat GPIB sebagai bagian perayaan hari ulang tahun. Pada acara tersebut, Forum Komunikasi Kaum Bapak PGI melalui bung Michael Roring memberikan hadiah Alkitab Terjemahan Baru 2 yang dicetak untuk memperingati 75 tahun PGI kepada bung Ivan Lantu, Pendeta Rocky Karinda, bung Max Hayer, bung Tony Wenas, bung Agust patty.

Ada yang istimewa pada perayaan HUT PKB tahun ini, selain melakukan berbagai kegiatan, Dewan PKB GPIB turut menyumbang seperangkat peralatan produksi anggur Rosela-Kelor yang terbuat dari bahan stainless steel, bahan baku bunga rosela kering dan kelor serta modal kerja untuk memproduksikan anggur kepada Jemaat GPIB Galilea. (ap)

 

 

 

 

 

 

Facebook Comments Box
Ayo Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Terapi Kelompok Terapeutik Lansia di Kelurahan Cawang Jakarta

Wed Jul 16 , 2025
MajalahGaharu.com – Indonesia sebagai salah satu negara berkembang berpengaruh terhadap peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan yang secara langsung meningkatkan usia harapan hidup (UHH). UHH di Indonesia tahun 2020 adalah 71 tahun, usia ini masuk kategori lansia. Prevalensi lansia di Kelurahan Cawang adalah ±683 jiwa. Mempertahankan lansia dalam kategori sehat merupakan […]

You May Like