Jakarta, majalahgaharu.com : Rencana menyelenggarakan Paskah di Monas belakangan ini kembali menjadi perbincangan hangat di beberapa kalangan di umat Kristiani di Jakarta, terutama di media sosial. Adanya “Paskah Bersama” versi Pdt. Gilbert Lumoindong, dan ‘Paskah Nasional” versi Pdt. Shephard Supit membuat FUKJ (Forum Umat Kristen Jakarta) menggelar jumpa pers dengan wartawan di kantor PGI-W Jakarta di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur.
Paskah di Monas, jelas Gilbert, adalah perayaan paskah gereja lokal dalam hal ini GBI GLOW, bukan seluruh GBI atau Gereja Se-Jakarta. Ketua PGI-W DKI Jakarta Pdt. Manuel Raintung membenarkan bahwa Paskah Monas hanya perayaan internal GBI GLOW. Terkait ada tudingan ada kepentingan pihak tertentu dibalik Paskah Monas GBI GLOW di Monas, Pdt Gilbert tegas menolaknya. Kalau ada yang mempertanyakan kenapa harus Paskah di Monas, Gilbert balik bertanya kenapa tidak boleh Paskah di Monas? Artinya, “Selama semua prosedur perizinan diikuti sesuai aturan yang berlaku, tidak ada masalah!”
Gilbert menolak kalau gereja diseret harus mengikuti dinamika politik. “Gereja lebih peduli dengan kemiskinan bukan berempati dalam kekalahan politik,” Jangan ikut stigma politik, semua kampanye jualannya perubahan dan kesejahteraan, itu sebatas jualan dan semua sudah kenyang hal itu.
Sementara itu, PGI Wilayah menanggapi pertemuan ini dengan mengeluarkan beberapa seruan seperti mengajak agar menyelenggarakan paskah damai, tidak ada mengaitkan ke hal-hal negatif. Kedua paskah harus jauh dari muatan politik dan ketiga, PGI Wilayah akan mengadakan paskah aras bersama dengan melibatkan semua umat Kristen dan Katolik. [RA]